BerandaHits
Rabu, 29 Apr 2025 15:21

Kasus Keracunan Muncul Lagi, Orang Tua Murid Makin Khawatir dengan Program MBG

Ilustrasi: Program MBG di sekolah-sekolah Kota Semarang. (Jatengprov)

Setelah di beberapa daerah lain banyak siswa alami keracunan usai menyantap makanan program MBG, di Karanganyar, yang keracunan malah kepala sekolahnya. Banyak orang tua yang kemudian khawatir dengan program ini mengingat yang mengonsumsi adalah anak-anaknya.

Inibaru.id – Setelah kasus puluhan siswa sekolah mengalami keracunan seusai menyantap makanan dari program makan bergizi gratis (MBG) di Cianjur, Jawa Barat, muncul lagi kasus keracunan dari program yang sama.

Kali ini, yang mengalaminya bukanlah murid, melainkan kepala sekolah tempat program ini digelar. Sosok yang sedang apes tersebut adalah Darmiati, Kepala Sekolah SDN 04 Wonorejo, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Dia mengalami gejala mual, muntah, dan sakit perut sesaat setelah menyantap hidangan MBG yang dia cicipi. Kuat dugaan, buah melon yang dia makan sudah busuk dan memicu gejala tersebut.

“Beberapa hari lalu menu soto MBG di sekolah tersebut juga basi. Mak, sebelum anak-anak makan, satu porsi dicoba dulu untuk memastikan aman. Nah, kebetulan guru yang mencoba lagi puasa sehingga kepala sekolahnya yang mencoba. Lalu, beliau malah mual dan muntah. Makanannya pun nggak jadi diberikan ke siswa,” ucap anggota Komisi D DPRD Karanganyar Suwarni yang mengungkap kasus yang terjadi pada Rabu (23/4/2025) lalu tersebut sebagaimana dinukil dari Tribunnews, Selasa (29/4).

Meski mengalami keracunan, bisa dikatakan sang kepala sekolah sebenarnya sudah berhasil mencegah terjadinya keracunan massal kepada murid-murid sekolahnya. Tapi, kasus ini kemudian jadi perhatian banyak warga di Jawa Tengah, khususnya para orang tua yang anaknya kebagian program MBG di sekolah.

Salah satunya adalah Joko Priyatno, salah seorang karyawan institusi pendidikan di Kota Semarang, Jawa Tengah. Dia sebenarnya sudah khawatir jauh sebelum program ini digelar dan kini jadi semakin waswas gara-gara adanya kasus keracunan yang beberapa kali terungkap.

Ilustrasi: Adanya kasus keracunan akibat program MBG di sejumlah tempat bikin orang tua murid khawatir. (Jatengprov)

“Pas dulu masa kampanye bahkan saya sudah kepikiran, program ini bisa memicu keracunan nggak ya? Soalnya kita nggak tahu masaknya gimana, bahan-bahannya gimana, distribusinya gimana. Jujur saya khawatir anak saya yang masih SD bakal kena masalah serupa, meski sejauh ini aman-aman saja,” ungkapnya di sela-sela jam makan siang di kantornya pada Selasa (29/4).

Joko bahkan sampai berpesan ke anaknya untuk selalu mengendus dulu makanan yang disediakan sebelum memakannya.

Menurutnya, dengan mengendus, anaknya kemungkinan akan bisa mengetahui adanya keanehan pada makanan tersebut. Jika aroma atau rasanya nggak wajar, dia dengan tegas meminta buah hatinya untuk menghentikan dan menolak makanan tersebut dengan konsekuensi apa pun.

“Dilaporkan ke gurunya kalau curiga ada yang nggak beres. Kalau gurunya sudah mencoba sendiri dan menjamin aman, baru dia boleh makan. Tapi untungnya sejauh ini makanannya selalu aman, sih,” lanjut Joko.

Senada dengan Joko, Ranto Mulyadi juga mengungkap kekhawatiran serupa. Padahal, saat dulu program ini nggak ada, dia malah nggak begitu khawatir dengan konsumsi jajanan anak-anaknya.

“Anak-anak saya dulu sebelum ada MBG saya tekankan untuk pintar-pintar memilih jajanan yang bersih di depan sekolahnya dan mereka manut. Kami nggak ada masalah dengan itu. Nah, sekarang mereka harus makan makanan yang disediakan (program MBG), yang di tempat lain sampai bikin keracunan. Saya malah khawatir jadinya,” ucap Ranto, Selasa (29/4).

Yap, kekhawatiran atas program MBG ini wajar sampai terjadi karena adanya kasus keracunan di sana-sini. Pertanyaannya, kapan pemerintah akan mengevaluasinya secara mendalam?

Jika pemerintah menganggap kasus keracunan semata sebagai deret angka, jumlah kasusnya mungkin nggak sebanding dengan yang berhasil. Namun, cobalah bersikap sebagai pemilik rumah makan yang memberikan servis terbaik untuk para konsumennya tanpa ada satu pun yang keracunan.

Kenapa masyarakat adalah konsumen? Semata karena kita telah membayar mahal untuk program ini lewat pajak dan pelbagai pengetatan anggaran. Gimana menurutmu, Millens? (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: