BerandaHits
Jumat, 2 Okt 2025 17:01

Kamu Obesitas atau 'Cuma' Gemoy?

Obesitas dan gemuk nggak sama, lo. (via Hello Sehat)

Ada perbedaan jelas antara obesitas dan kelebihan berat badan, baik dari segi medis maupun risiko kesehatannya. Memahaminya membantu kita lebih cermat menjaga tubuh tetap sehat.

Inibaru.id - Sering kali, kita langsung menilai seseorang “obesitas” hanya karena bentuk tubuhnya terlihat gemoy. Padahal, secara medis, obesitas dan kelebihan berat badan punya perbedaan yang cukup signifikan. Kesadaran ini penting agar kita bisa lebih waspada terhadap risiko kesehatan yang mengintai.

Menurut Dr. Farid Kurniawan, Sp.PD, PhD, dari Himpunan Studi Obesitas Indonesia (HISOBI), perbedaan keduanya bisa dilihat lewat indeks massa tubuh (IMT). Rumusnya sederhana, berat badan dibagi tinggi badan dalam meter kuadrat.

Bagi orang Asia, IMT 23–25 masuk kategori kelebihan berat badan. Sementara jika lebih dari 25, barulah disebut obesitas. Artinya, nggak semua orang dengan tubuh berisi otomatis obesitas dengan catatan nilai IMT masih di bawah batas tersebut.

Namun, obesitas bukan sekadar angka. Kondisi ini berkaitan erat dengan penumpukan lemak berlebih di tubuh yang dapat mengganggu organ vital. “Obesitas adalah berat badan berlebih dan penumpukan lemak berlebih yang berpotensi menimbulkan masalah kesehatan kronis dan kompleks,” ujar Farid.

Lemak dan Risiko Penyakit Kronis

Salah satu penyakit yang bisa muncul akibat obesitas adalah diabetes. (via Suara Surabaya)

Lemak yang menumpuk, terutama di perut, bisa memicu berbagai penyakit serius seperti diabetes, hipertensi, hingga gangguan jantung. Di sinilah obesitas menjadi lebih berbahaya dibanding sekadar kelebihan berat badan.

Selain IMT, ukuran lingkar pinggang juga jadi indikator penting. Beberapa penelitian menunjukkan, ukuran pinggang yang melebihi batas aman punya hubungan lebih kuat dengan risiko penyakit metabolik dibanding IMT.

Kementerian Kesehatan RI menetapkan, batas lingkar pinggang sehat adalah di bawah 80 cm untuk wanita dan 90 cm untuk laki-laki. Jika melewati angka itu, risiko penyakit kronis meningkat, meski berat badan kita nggak terlihat terlalu berlebih.

Menariknya, seseorang yang terlihat kurus pun bisa punya risiko tinggi jika lemak visceral di tubuhnya menumpuk. Lemak visceral ini tersembunyi di sekitar organ dalam dan lebih berbahaya dibanding lemak yang tampak di bawah kulit.

Kini, ada pemeriksaan komposisi tubuh yang bisa mendeteksi massa otot, lemak, hingga lemak visceral secara lebih detail. Pemeriksaan ini membantu dokter memberi gambaran nyata tentang kondisi kesehatan seseorang.

Membedakan antara kelebihan berat badan dan obesitas membuat kita lebih sigap menjaga kesehatan. Kelebihan berat badan bisa menjadi tanda awal, tetapi bila dibiarkan, kondisi ini bisa berkembang menjadi obesitas yang jauh lebih berisiko.

Dengan memahami indikator seperti IMT, lingkar pinggang, hingga pemeriksaan lemak tubuh, kita bisa mengambil langkah pencegahan lebih dini. Pola makan sehat, olahraga teratur, serta pemeriksaan rutin menjadi kunci agar tubuh tetap bugar dan terhindar dari penyakit kronis. Ingat, jangan keseringan mager ya, Gez! (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: