BerandaHits
Kamis, 12 Nov 2025 09:01

Kala Kasus Penculikan Bilqis Bikin Banyak Orang Tua Khawatir

Kasus penculikan Bilqis ternyata bikin banyak orang tua ikut khawatir. (CNNIndonesia/Ilham)

Viralnya kasus penculikan Bilqis bikin banyak orang tua yang mulai mempertanyakan apakah mereka sudah mengawasi anaknya dengan cukup atau nggak, apalagi saat anak-anak sedang main di luar.

Inibaru.id - Gara-gara kasus penculikan Bilqis, bocah 4 tahun dari Makassar yang baru ditemukan di Jambi, Meilana jadi khawatir dengan anaknya yang baru duduk di bangku sekolah TK. Dia nggak ingin buah hati semata wayangnya juga jadi korban kasus serupa.

Apalagi, sebagai ibu yang juga bekerja, dia nggak bisa terus mengawasi anaknya setelah pulang sekolah. Memang, ada nenek yang menjaga di rumah, tapi anaknya kerap bermain di luar rumah bersama dengan anak-anak tetangga hingga sore.

"Ada sih CCTV di jalanan kampung depan rumah. Tapi anak saya terkadang main sampai ke gang sebelah buat ketemu teman-teman lainnya. Saya hanya khawatir selama main itu ada orang yang berniat jahat," ucap perempuan yang tinggal di Kelurahan Sendangmulyo, Kota Semarang, tersebut pada Selasa (11/11/2025).

Kekhawatiran Meilana tidaklah tanpa alasan. Pasalnya, kasus penculikan anak di Indonesia, termasuk kasus yang melibatkan Bilqis, semakin meresahkan. Modus operandi penculikan yang semakin beragam membuat Kekhawatirannya makin menjadi. Hal ini memunculkan banyak pertanyaan tentang bagaimana pelaku bisa dengan mudah membawa seorang anak jauh dari rumahnya tanpa terdeteksi.

Fakta-fakta Penculikan Bilqis

FYI, kasus ini bermula pada Minggu, 2 November 2025, ketika Bilqis, bocah berusia 4 tahun, tiba-tiba hilang dari area Taman Pakui, Makassar. Saat itu, Bilqis tengah bermain di taman sementara orang tuanya berolahraga tenis di dekatnya.

Sekitar dua jam kemudian, orang tuanya menyadari bahwa Bilqis sudah tidak ada di tempatnya. Pencarian langsung dilakukan, namun hasilnya nihil. Rekaman CCTV yang kemudian diperiksa menunjukkan seorang perempuan menggandeng tiga anak, salah satunya Bilqis.

Penyelidikan mengarah pada pelaku berinisial SY (30) yang ternyata sudah memiliki niat jahat sejak awal. SY mengaku melihat Bilqis yang sedang bermain sendirian dan langsung mendekatinya. Tanpa bujuk rayu, SY langsung mengajak Bilqis ikut bersamanya dengan alasan yang tidak jelas.

Ilustrasi: Ada kasus penculikan yang terjadi di sebuah taman. (Bantulkab)

“Saya hanya bilang, ‘sini, mau ikut dengan saya?’” katanya dalam pemeriksaan sebagaimana dinukil dari Kompas, Senin (10/11). SY membawa dua anaknya sendiri untuk mengelabui Bilqis agar tidak curiga.

Namun, itu baru permulaan dari sebuah jaringan penculikan yang lebih besar. SY menjual Bilqis dengan harga hanya Rp3 juta kepada seorang wanita yang dikenalnya lewat media sosial. Wanita ini kemudian menjual Bilqis lagi, kali ini dengan harga yang jauh lebih tinggi, yakni Rp80 juta di Jambi. Polisi berhasil melacak jejak pelaku lintas provinsi dan menemukan Bilqis di sebuah komunitas Suku Anak Dalam di Jambi pada 10 November 2025, setelah lebih dari sepekan pencarian.

Modus Operandi yang Mengerikan

Apa yang membuat kasus ini semakin mengerikan adalah cara pelaku beroperasi. SY yang awalnya hanya ingin mendapatkan uang cepat, kemudian menyerahkan Bilqis kepada seorang wanita yang menjanjikan uang Rp 3 juta. Meskipun SY mengaku tidak merencanakan penculikan, tindakan yang dilakukan menunjukkan betapa mudahnya seorang anak bisa jatuh ke tangan orang yang tidak bertanggung jawab. Apalagi, pelaku juga mengaku kaget ketika mengetahui bahwa Bilqis kemudian dijual lagi ke Jambi yang sangat jauh dari Makassar.

Modus yang digunakan SY untuk memuluskan aksinya adalah dengan memilih lokasi umum yang sering menjadi tempat bermain anak-anak. Dalam hal ini, Taman Pakui di Makassar menjadi tempat yang tepat untuk mencari korban. SY tidak menunggu lama untuk bertindak setelah melihat Bilqis sendirian. Selain itu, pengakuan SY tentang tawaran melalui Facebook yang menjanjikan uang juga menunjukkan betapa besar dampak negatif dari media sosial dalam memfasilitasi tindakan kejahatan semacam ini.

Setelah tujuh hari penuh ketegangan, Bilqis akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat di Jambi. Momen pertemuannya dengan kedua orang tuanya di Mapolrestabes Makassar pada 10 November 2025 menjadi momen haru yang menandai berakhirnya pencarian panjang. Meski begitu, polisi menegaskan bahwa penyelidikan masih terus berlanjut, dan mereka tengah mendalami kemungkinan adanya jaringan perdagangan anak lintas daerah yang lebih luas.

Kasus ini mengingatkan kita semua akan pentingnya kewaspadaan dan perlunya pengawasan terhadap anak, terutama di tempat-tempat umum. Seperti yang dirasakan Meilana, orang tua perlu semakin waspada terhadap risiko penculikan yang kini dapat terjadi kapan saja dan di mana saja.

Kejahatan ini, meski beragam, menunjukkan bahwa pelaku seringkali memanfaatkan kelengahan orang tua dan mudahnya akses teknologi untuk menjalankan aksinya.

"Saya jadi lebih sering menekankan ke anak-anak jangan mau ikut jika diajak orang nggak dikenal. Semoga saja hal ini benar-benar mereka lakukan," pungkas Meilana.

Semoga kejadian serupa tidak terulang lagi dan orang tua semakin berhati-hati dalam menjaga buah hati mereka, ya, Gez? (Arie Widodo/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: