BerandaHits
Rabu, 17 Mei 2022 17:10

Jaksa Agung Larang Terdakwa Pakai Atribut Keagamaan Dadakan saat Sidang

Terdakwa kasus suap mantan jaksa Pinangki dikenal karena memakai atribut keagamaan saat sidang. (Kumparan/Antara - Puspa Perwitasari)

Jaksa Agung ST Burhanuddin bakal mengeluarkan surat edaran yang melarang terdakwa memakai atribut keagamaan saat sidang. Jadi, nanti kamu nggak lagi bakal melihat terdakwa mendadak sok alim memakai hijab atau peci lagi, Millens.

Inibaru.id – Jaksa Agung ST Burhanuddin melarang terdakwa memakai atribut keagamaan saat disidang. Apalagi jika biasanya mereka nggak memakainya sebelumnya. Dia nggak ingin ada kesan di tengah-tengah masyarakat kalau atribut keagamaan ini dipakai pelaku pada saat tertentu saja.

“Imbauan itu sudah disampaikan juga dalam acara halal bihalal kemarin, Senin minggu lalu. Untuk mempertegas, nanti akan dibuatkan surat edaran ke kejaksaan seluruh Indonesia,” jelas Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung (Kejagung) Ketut Sumedana, Senin (16/5/2022) malam.

Ternyata, Burhanuddin cukup gerah melihat banyak terdakwa yang biasanya nggak pakai atribut keagamaan layaknya peci atau hijab dalam kehidupan sehari-hari tiba-tiba memakainya saat sidang. Bahkan, hal ini seperti difasilitasi oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) persidangan.

Ketut pun menyebut kalau hal ini nggak bisa dibenarkan. Dia juga berjanji bakal segera menetapkan ketentuan bagi para terdakwa dalam berpakaian saat disidang.

“Seolah-olah alim pada saat disidangkan, kami nanti samakan semua. Yang penting berpakaian sopan di depan persidangan,” tegas Ketut.

Banyak persidangan kasus korupsi misalnya yang menghadirkan terdakwa dengan memakai atribut hijab atau peci. Yang paling mencolok adalah kasus suap mantan jaksa Pinangki Sirna Malasari. Dia memakai hijab setiap kali diperiksa di Kantor Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Khusus. Padahal, di foto-foto yang tersebar, selama kesehariannya Pinangki nggak pernah memakai hijab.

Jaksa Agung ST Burhanuddin. (Media Indonesia/Susanto)

Mendapatkan Respons Positif dari Sejumlah Pihak

Sejumlah pihak ternyata mendukung rencana Jaksa Agung ini. Sebagai contoh, Ketua Komisi Kejaksaan (Komjak) Barita Simanjuntak, larangan ini bisa membuat penanganan perkara jadi lebih profesional.

“Termasuk mengantisipasi dan memperkirakan reaksi publik yang patut diduga terjadi dalam proses persidangan,” jelas Barita, Selasa (17/5).

Hal yang sama juga diungkap pengacara Aziz Yanuar. Dia menuding banyak terdakwa yang mendadak pengin terlihat religius saat disidang. Meski begitu, dia menyayangkan mengapa kebijakan ini baru akan diterapkan sekarang.

“Saya sangat-sangat setuju. Saya sangat menyayangkan karena ini baru saat ini. Seharusnya dari jauh-jauh hari,” jelas Aziz, Selasa (17/5).

Menurutnya, apa yang dilakukan para terdakwa ini sebenarnya merugikan citra agama tertentu, khususnya agama Islam mengingat seringkali atributnya adalah peci atau hijab.

“Ini sangat merugikan kami umat Islam. Secara opini jadi kan seakan-akan pelaku tindak pidana itu kesadaran agamanya tinggi dengan atribut yang dia sematkan,” ketus Aziz.

Kalau kamu, setuju nggak dengan larangan dari Jaksa Agung ini, Millens? (Rep, Med, Cnn/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024