Inibaru.id - Di tengah kesibukan harian, kita mungkin sering mendengar istilah-istilah seputar kesehatan perempuan yang kadang membingungkan. Salah satunya adalah istihadah, yang sering disalahartikan sebagai darah haid.
Namun, sebenarnya istihadah adalah darah yang keluar dari farji perempuan di luar siklus haid dan nifas. Jadi, darah istihadah ini jelas berbeda dengan darah haid, ya! Maka dari itu, ada ketentuan khusus untuk beribadah bagi perempuan yang sedang mengalami istihadah.
Ayu Surita Jannah, narasumber di Ruang Dialog Santrendelik Semarang membagikan penjelasan menarik tentang hal ini. Menurut Perempuan yang akrab disapa Ayus itu, jenis darah yang keluar dari tubuh perempuan bisa berbeda-beda.
“Kalau darah haid itu darah yang keluar minimal 24 jam dan maksimal 15 hari. Kalau darah istihadah itu darah yang keluar kurang dari 24 jam atau lebih dari 15 hari,” jelas Ayus.
Selain haid dan istihadah, ada juga darah nifas dan wiladah. Ayus menjelaskan, darah nifas adalah darah yang keluar setelah melahirkan dan maksimal 60 hari, sedangkan darah wiladah adalah darah yang keluar saat melahirkan.
Ketentuan agar Ibadah Tetap Sah
Ketika mengalami istihadah, perempuan tetap diwajibkan untuk melaksanakan salat dan puasa, berbeda dengan kondisi haid yang membebaskan perempuan dari salat.
“Ketika perempuan istihadah, tetap wajib salat, wajib puasa, dan melakukan ibadah wajib lainnya,” jelas Ayus. Namun, ada ketentuan khusus yang perlu diperhatikan agar ibadah tetap sah.
Sebelum salat, perempuan yang istihadah harus membasuh farji dan menyumbatnya untuk mencegah darah keluar saat beribadah.
“Perempuan istihadah yang ingin salat harus membasuh farji terlebih dahulu dan menyumbatnya dengan sesuatu agar darah tidak keluar saat salat. Jika darah yang keluar deras, bisa disumbat dengan kapas atau bahan lain yang aman, lalu dibalut dengan celana dalam,” terang Ayus.
Selain itu, waktu wudhu bagi perempuan yang istihadah juga harus dilakukan setelah masuk waktu salat. Jika wudhu sebelum waktu salat, wudhunya itu tidak sah.
“Misal kita istihadah mau salat zuhur, jadi wudhunya ya setelah kita mendengar azan zuhur. Kalau wudhunya sebelum azan zuhur, itu wudhunya nggak sah,” tegas Ayus. Penting juga diingat bahwa satu kali wudhu hanya berlaku untuk satu kali salat.
Penting banget nih bagi para perempuan untuk bisa memahami perbedaan antara haid, istihadah, nifas, dan wiladah. Karena selain untuk memastikan ibadah tetap sah dan diterima, pengetahuan ini juga membantu mengurangi kebingungan dan kesalahpahaman yang sering terjadi. (Rizki Arganingsih/E10)