BerandaHits
Rabu, 5 Feb 2019 11:14

Kenapa sih Disebut Imlek?

Perayaan Imlek. (Product Nation)

Selama ini, masyarakat Indonesia menyebut Tahun Baru warga Tionghoa dengan sebutan Imlek. Padahal istilah tersebut nggak dipakai di Tiongkok.

Inibaru.id – Sejak dulu, masyarakat Indonesia akrab dengan penyebutan Imlek untuk Tahun Baru Tionghoa. Padahal, istilah tersebut bukanlah istilah asli yang dipakai warga Tiongkok. Lalu, kenapa sih disebut Imlek?

Kompas.com, Kamis (31/1/2019), menulis, Kepala Kajian dan Riset Asosiasi Peranakan Tionghoa Indonesia (Aspertina) Aji Bromokusumo mengungkapkan, sebutan Imlek lahir melalui proses serapan penduduk Nusantara terhadap istilah Hokkian yin li.

“Imlek berasal dari kata yin li, artinya lunar calendar. Jadi, Tahun Baru Tionghoa itu sama dengan Tahun Baru Islam karena dihitung berdasarkan peredaran bulan,” ucap Aji.

Beberapa kalangan keturunan Tionghoa di Indonesia juga menyebut Tahun Baru Imlek dengan istilah sincia. Istilah itu diserap dari dialek Hokkian untuk menyebut xin zheng yang dibaca sin ceng atau dalam dialeknya akan berbunyi cia gwe. Menurut Aji, istilah sin ceng merupakan singkatan dari xin zheng yue yang artinya bulan pertama yang baru.

Sementara di Tiongkok, istilah untuk perayaan serupa disebut sebagai Chunjie yang artinya festival menyambut musim semi. Istilah tersebut nggak digunakan di Indonesia karena Indonesia nggak memiliki musim semi. Karena itulah masyarakat Indonesia lebih umum menggunakan istilah Imlek” atau Sin Cia.

Selain itu, masyarakat luas juga sering salah mengira kalau Imlek itu hari raya. Padahal, Imlek adalah sebuah budaya untuk merayakan tahun baru.

Kendati demikian, Imlek memiliki makna yang sangat agamis. Saat Imlek, masyarakat Tionghoa akan melakukan sembahyang selama 15 hari. Hari kedua, ketujuh, dan kesembilan perayaan Imlek biasanya menjadi hari khusus beribadah bagi umat Kong Hu Cu, Taoisme, atau Buddha. Namun, tradisi beribadah dapat dilakukan sesuai jadwal tempat peribadatan masing-masing.

Mereka juga akan melakukan serangkaian tradisi seperti saling berkunjung, berdoa, meminta maaf kepada yang lebih tua, dan berbagi angpao kepada yang lebih muda. Imlek juga sangat identik dengan makanan khas yang menjadi menu perayaannya, misalnya, kue keranjang, jeruk, dan asinan.

Nah, sekarang sobat Millens sudah tahu kan arti Imlek sesungguhnya? Kalau di daerahmu, lebih sering pakai istilah Imlek” atau Sin Cia, nih? (IB07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Kantongi KTP Palsu, WN Myanmar Ditangkap Petugas Imigrasi

12 Des 2024

Benarkah Nama Kecamatan Jebres di Kota Solo Terinspirasi dari Nama Orang Belanda?

12 Des 2024

Keputusan FIFA tentang Tuan Rumah Piala Dunia dan Kontroversi Arab Saudi

12 Des 2024

Sindrom Ksatria Putih, Ketika Menolong Menjadi Beban Emosional

12 Des 2024

Budaya Makan Orang Korea yang Perlu Kamu Tahu

12 Des 2024

Pasangan Muda Banyak yang Bercerai, Gen Z Makin Ogah Menikah

12 Des 2024

Ruang Baca dan Diskusi Literasi di Kudus, Klub Buku Maossae

12 Des 2024

Gelar ACM, Bandara Ahmad Yani Semarang Bersiap Sambut Libur Nataru 2024/2025

12 Des 2024

Kala 'Slow Living' Mulai Diminati Generasi Muda Indonesia

13 Des 2024

Hadapi Bencana, Wapres Gibran akan Hadir Apel Kesiapsiagaan Bencana di Semarang

13 Des 2024

Enam Cagub dari PDIP Menggugat Hasil Pilkada 2024 ke MK

13 Des 2024

Tarif Layanan Diskon 50 Persen, Penumpang di Bandara Ahmad Yani Bakal Meningkat

13 Des 2024

Dua Pekan Terendam Banjir, Desa Batu di Demak Jadi Mirip Rawa

13 Des 2024

PNS di Tokyo Bakal Kerja 4 Hari Per Minggu Mulai 2025

13 Des 2024

Antisipasi Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah, Pemprov Upayakan Modifikasi Cuaca

13 Des 2024

Membangun 'Man Cave' di Rumah, Apakah Perlu?

13 Des 2024

Indonesia Juara FIFAe World Cup 2024; E-Sport Kita Makin Berkembang

14 Des 2024

Legenda Kali Woro; Tentang Kesombongan Manusia terhadap Alam

14 Des 2024

Menguak Rahasia Rasa Manis Ubi Cilembu, Benarkah Karena Diberi Gula atau Madu?

14 Des 2024

Minimarket di Korea Selatan, Lebih dari Tempat Belanja, Kini Jadi Tujuan Wisata

14 Des 2024