Inibaru.id - Manusia nggak luput dari keinginan. Merupakan hal yang wajar jika manusia berusaha memenuhinya. Selama itu baik dan wajar, memenuhi keinginan sendiri sah dilakukan. Tapi, bagaimana jika keinginan sendiri kerap diabaikan?
Sering mengabaikan keinginan sendiri bisa memiliki berbagai akibat negatif yang dapat memengaruhi kesejahteraan mental, emosional, dan fisik seseorang. Ini dapat mencakup:
1. Stres
Mengabaikan keinginan sendiri secara terus-menerus dapat menyebabkan stres kronis karena individu merasa terjebak dalam situasi atau peran yang nggak sesuai dengan kebutuhan atau keinginan mereka. Hal ini dapat menyebabkan perasaan kebingungan, frustrasi, dan kehilangan arah hidup.
2. Penurunan Kesejahteraan Emosional
Ketika seseorang mengabaikan keinginan dan kebutuhan mereka, mereka mungkin merasa nggak dihargai atau nggak dipedulikan. Hal ini dapat menyebabkan penurunan harga diri, kecemasan, dan depresi karena individu merasa terisolasi atau tidak mampu memenuhi kebutuhan mereka sendiri.
3. Hubungan yang Nggak Sehat
Memenuhi keinginan orang lain sementara mengabaikan keinginan sendiri dapat menciptakan ketidakseimbangan dalam hubungan. Ini dapat mengarah pada hubungan yang nggak seimbang, di mana satu pihak terus-menerus memberikan tanpa menerima dukungan atau pengakuan yang sebanding.
4. Ketidakpuasan dan Penyesalan
Seseorang yang sering mengabaikan keinginan sendiri mungkin mengalami perasaan penyesalan atau ketidakpuasan dalam hidup mereka. Mereka mungkin merasa bahwa mereka telah kehilangan kesempatan untuk mengejar impian atau keinginan pribadi mereka sendiri karena terlalu fokus pada keinginan orang lain.
Baca Juga:
Nggak Memaafkan Bukan Berarti Kita Jahat5. Fisik yang Buruk
Stres kronis dan ketidakpuasan emosional yang disebabkan oleh mengabaikan keinginan sendiri dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik seseorang. Ini dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung, gangguan pencernaan, atau gangguan tidur.
Untuk menghindari akibat negatif ini, penting bagi seseorang untuk memprioritaskan kebutuhan dan keinginan mereka sendiri serta memperhatikan keseimbangan antara memberikan dukungan kepada orang lain dan merawat diri sendiri.
Mempraktikkan self-care yang sehat, belajar untuk menetapkan batas-batas yang sehat, dan berkomunikasi secara terbuka dengan orang lain tentang kebutuhan dan keinginan pribadi dapat membantu seseorang menciptakan kehidupan yang lebih seimbang dan memuaskan secara keseluruhan.
Jadi, sekali-kali bolehlah kamu menuruti keinginanmu, Millens. (Siti Zumrokhatun/E05)