Inibaru.id - Generasi sandwich, sebuah istilah yang menggambarkan posisi unik yang dihadapi oleh banyak milenial saat ini. Mereka merangkap tanggung jawab untuk merawat orang tua yang menua dan membesarkan anak-anak mereka sendiri.
Fenomena ini, yang dapat menciptakan tekanan emosional, finansial, dan sosial yang signifikan, sering kali menjadi salah satu faktor yang menyebabkan milenial menunda atau bahkan enggan untuk menikah.
Pertama-tama, menjadi bagian dari generasi sandwich berarti memikul beban merawat orang tua yang menua. Di era yang umumnya diidentifikasi dengan meningkatnya harapan hidup, banyak milenial menemukan diri mereka berada di posisi merawat orang tua yang semakin renta. Ini bisa mengakibatkan peningkatan tekanan emosional dan finansial pada mereka yang mencoba mencocokkan tanggung jawab ini dengan karier dan kehidupan pribadi mereka.
Selain itu, banyak milenial juga mengalami tekanan untuk memperhitungkan pendidikan anak-anak mereka, yang sering kali menjadi prioritas utama. Biaya pendidikan yang semakin tinggi, kebutuhan untuk memberikan perhatian dan waktu yang cukup, serta keinginan untuk memberikan kualitas hidup yang baik bagi anak-anak, semuanya menjadi faktor yang mempengaruhi keputusan mereka untuk menunda atau mengurangi fokus pada pernikahan.
Selanjutnya, situasi ekonomi juga berperan dalam menunda pernikahan bagi banyak milenial. Biaya hidup yang semakin tinggi, kesulitan dalam mencari pekerjaan yang stabil dan berpenghasilan tinggi, serta beban utang yang meningkat, semuanya menjadi hambatan yang signifikan dalam membangun kehidupan rumah tangga yang stabil.
Selain faktor-faktor ini, pergeseran budaya dan nilai-nilai sosial juga memainkan peran penting dalam menentukan pilihan pernikahan bagi milenial. Mereka cenderung memiliki pandangan yang lebih terbuka tentang hubungan dan komitmen, dan seringkali lebih memilih untuk menunda pernikahan sampai mereka merasa siap secara emosional, finansial, dan profesional.
Dengan demikian, menjadi generasi sandwich membawa tantangan tersendiri bagi milenial, termasuk dalam hal menunda atau bahkan enggan untuk menikah.
Meskipun pernikahan masih dianggap sebagai salah satu tonggak penting dalam kehidupan, banyak milenial merasa perlu untuk menyesuaikan prioritas dan tanggung jawab mereka sebelum mereka siap untuk melangkah ke dalam komitmen tersebut. (Siti Zumrokhatun/E05)