BerandaHits
Minggu, 25 Nov 2023 14:43

Ini Sebab Pintu Kayu Tiba-Tiba Seret dan Bergeser

Ilustrasi: Saat musim panas, pintu kayu bisa menyusut, bahkan terkadang pada sambungan kayu yang tadinya rapat bisa menjadi renggang. (Catbesi)

Kamu pasti sering mendapati pintu atau lemari kayu tiba-tiba susah ditutup karena seret dan nggak presisi lagi. Jangan buru-buru menggantinya karena itu bukan kerusakan parah. Hal itu wajar terjadi, dan inilah alasannya.

Inibaru.id - Pintu di rumahmu terbuat dari kayu? Jika iya, apakah kamu sering menjumpai daun pintunya terkadang seperti menyusut, tapi juga terkadang bertambah volumenya sehingga tampak menggembung? Hhmm, nggak usah bingung dengan perubahan tersebut ya, Millens!

Perlu kamu tahu, pintu, jendela, lemari, atau barang dari kayu bisa mengecil dan membesar, tergantung cuaca, hujan, dan panas. Saat musim hujan, kayu biasanya memuai. Sementara pada musim panas, kayu akan menyusut.

Hal itu terjadi berhubungan dengan kadar air dalam kayu. Maksudnya, saat terkena udara panas, pintu atau jendela mengalami penyusutan bahkan pergerakan karena air yang tadinya masih tersimpan di dalam kayu menguap keluar. Kayu pun menyusut, bahkan terkadang pada sambungan kayu yang tadinya rapat bisa menjadi renggang.

Akibat lain dari kayu yang terkena udara panas terus-menerus itu adalah cat yang retak serta pintu dan jendela menjadi rapuh.

Pun sebaliknya pada musim penghujan ya, Millens. Saat kondisi udara basah, pintu atau jendela kayu akan mengembang seperti bentuk semula. Air akan masuk ke dalam kayu mengisi rongga yang tadinya kosong akibat terkena cuaca panas. Setelah dua sampai tiga musim, pintu baru bisa normal, tetapi setiap perubahan musim akan selalu terjadi pergeseran.

Pintu yang memuai dan menyusut biasanya disebabkan proses pengovenan yang nggak sempurna. Ada ukuran standar kandungan air dalam kayu yang harus dipenuhi agar muai-susut yang terjadi masih dapat diterima. Umumnya, kandungan air yang dapat diserap sebanyak 12% dengan kondisi kayu yang masih kering.

Nah, perubahan yang wajar terjadi itu membuat para tukang bangunan biasanya mendesain pintu atau jendela kayu dengan memberikan jarak sedikit. Tujuannya untuk berjaga-jaga jika pintu atau jendela kayu itu memuai atau menyusut.

Cara Mengatasinya

Ilustrasi: Pintu yang memuai dan menyusut biasanya disebabkan proses pengovenan yang nggak sempurna. (Shutterstock)

Meski wajar terjadi, pintu kayu yang menyusut kerap menjadi masalah setiap tahun. Biasanya itu akan membuat jengkel karana mengakibatkan pintu susah dibuka dan ditutup. Lalu, ada sebagian orang yang mengatasinya dengan cara menyerut sisi samping saat kondisi pintu memuai atau membengkak. Padahal, cara tersebut nggak dianjurkan, lo. Lalu, harus bagaimana, dong?

Mengutip dari Okezone (8/4/2017), Newsok menuliskan saran yang bisa kamu aplikasikan jika pintu kayu di rumahmu menyusut ketika musim panas.

“Periksa engsel! Ketika pintu membengkak, buka engsel! Dengan melonggarkan engsel maka pintu yang semula berat dan sulit ditutup dapat sembuh alias ringan dan mudah ditutup,” tulis rilis tersebut.

Tetapi, apabila pintu sudah terlanjut menyusut, buka engsel pintu! Hitung berapa inci kelonggaran pada pintu. Lalu gunakan dempul kayu, untuk menambah bagian yang longgar.

“Setelah kering, cat ulang pintu dan lapisi dengan varnish. Biasanya lapisan yang perlu ditambah sekitar 1-1,5 inci. Setelah itu, pasang lagi pintu pada kusen. Kalau perlu, ganti engsel baru agar pemasangan pintu lebih kencang,” tutupnya.

Musim panas yang berlangsung lama dan suhu udara yang sangat tinggi belakangan ini berpotensi membuat pintu-pintu kayu di rumahmu mengalami penyusutan bahkan pergerakan. Kamu sekarang sudah bisa mengatasinya atau malah berencana menggantinya dengan pintu baru? (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024