BerandaHits
Senin, 28 Agu 2022 16:00

Ini Dia Penjelasan Kenapa Kita Sering Mendengarkan Lagu Galau saat Sedih

Mendengarkan lagu galau biasanya selalu kita lakukan saat hati merasa sedih. (Piah)

Saat sedih melanda, jangan ragu untuk mendengarkan lagu-lagu galau. Selesai mendengarkan, perasaanmu akan lebih baik ketimbang sebelumnya. Kenapa bisa begitu ya?

Inibaru.id - Apa yang pasti akan kamu lakukan jika hati sedang bersedih? Jika jawabannya adalah menyendiri di kamar sambil mendengarkan lagu-lagu galau, berarti cocok banget jika kamu menyimak pembahasan kali ini, Millens.

Ketika mood lagi buruk dan merasa dunia sedang nggak baik padamu, sangat wajar jika menjadikan musik sedih sebagai teman. Biasanya, setelah mendengar lagu galau, kesedihan kita perlahan segera reda dan perasaan menjadi lebih lega.

Hal itu bukannya tanpa sebab, lo. Melansir dari aninjusticemag.com, beberapa penelitian menemukan bahwa orang akan lebih suka mendengarkan musik galau ketika sedih ketimbang jenis musik lainnya. Hal itu terjadi karena munculnya suasana hati yang negatif.

Hal ini juga bisa dijelaskan secara ilmiah. Penasaran kenapa orang-orang cenderung mendengarkan musik galau ketika sedang merasa sedih? Inilah penjelasan yang dikutip dari laman Psychology Today dan Lifehack.

1. Perwakilan Emosi

Musik membantu menyalurkan rasa frustasi dan membersihkan emosi negatif seperti kemarahan dan kesedihan. (Pixabay)

Sebuah musik yang berisi tentang cerita kesedihan akan terasa relate banget dengan permasalahan yang kita alami. Maka, mendengarkan lagu sedih membuat pendengar seolah merasakan emosi di dalam lagu. Musik membantu menyalurkan rasa frustrasi kita atau membersihkan emosi negatif seperti kemarahan dan kesedihan.

Jadi jangan heran jika kita menangis karena mendengarkan musik. Itu terjadi karena kita mengalami aspek emosional yang mendalam dari diri sendiri.

2. Memicu Pelepasan Prolaktin

Lagu sedih bisa banget merangsang terlepasnya hormon prolatin. Caranya, musik yang kita dengar menipu otak untuk melakukan respons normal dengan melepaskan prolaktin. Apa itu prolaktin? Ini adalah hormon yang menghasilkan perasaan tenang untuk melawan rasa sakit mental. Jika setelah mendengar lagu galau perasaanmu menjadi lebih baik, bisa saja karena hormon prolaktin telah menjalankan tugasnya.

3. Regulasi Suasana Hati

Lagu sedih mampu menyuarakan perasaan atau pengalaman yang terkadang sulit untuk kita ungkapkan. (Unsplash/Kylebroad)

Mendengarkan lagu sedih membuat kita bisa melepaskan diri dari situasi yang menyedihkan dan fokus pada keindahan lagu. Nggak cuma itu, lirik yang terkadang relate dengan pengalaman pribadi membuat kita merasa lagu itu menyuarakan perasaan atau pengalaman yang terkadang sulit untuk kita ungkapkan.

4. Membantu Melepaskan Emosi

Lagu sedih memfasilitasi kita untuk menangis dan melepaskan emosi sehingga perasaan menjadi lebih baik. Hal ini di dunia psikologis disebut katarsis. Katarsis adalah pemurnian emosional yang menyakitkan tapi penting untuk perilaku emosional yang sehat.

5. Membuat Seolah Punya Teman

Saat bersedih, kita cenderung ingin berteman dengan lagu-lagu galau. (Dragonimages/Envato Elements)

Musik memiliki kemampuan untuk menemani dan menghibur. Saat sedang bersedih, kita cenderung ingin berteman dengan lagu-lagu galau. Itu karena saat kita berada dalam tekanan emosional atau merasa kesepian, musik seolah memberikan teman imajiner yang mendukung dan berempati pada kita.

Itulah hal-hal yang menjelaskan alasan kenapa ketika sedang bersedih, kita sering mendengar lagu sedih, bukan lagu bahagia. Bukan untuk menambah kesedihan, kehadiran lagu sedih justru memvalidasi perasaan kita. Ingat ya, Millens, validasi perasaan itu penting agar kesedihan nggak berlarut-larut. (Idn/IB20/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024