BerandaHits
Jumat, 11 Jun 2020 15:26

Heboh Telur Ayam Infertil Berharga Murah, Ini Cara Mengenalinya

Membedakan telur infertil dengan telur ayam negeri lewat warna cangkang. (Inibaru.id/Triawanda Tirta Aditya)

Telur ayam infertil ukurannya hampir sama dengan telur ayam negeri. Ketika dimasak pun rasanya nggak jauh berbeda. Meski begitu, telur infertil sebenarnya dilarang untuk dikonsumsi. Lantas, bagaimana sih mengenali telur ayam infertil saat membelinya?

Inibaru.id – Telur ayam infertil atau yang disebut telur hatched egg (HE) merupakan telur yang berasal dari perusahaan pembibitan (breeding). Oleh pemerintah, telur ayam infertil dilarang beredar. Sayangnya, kamu masih bisa menemuinya di pasaran. Bentuknya mirip dengan telur ayam negeri pada umumnya. Lantas, bagaimana sih cara untuk membedakannya?

Ketua Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN) Blitar Rofiyasifun mengatakan, fisik cangkang telur infertil berwarna putih atau pucat. Sedangkan untuk telur broiler atau telur ayam negeri memiliki warna kecokelatan.

“Paling gampang membedakannya, kalau ciri telur HE itu warnanya pucat. Kalau telur biasa kan warnanya agak cokelat. Memang telur ayam negeri juga ada yang putih, itu biasanya berasal dari ayam yang sakit, tapi itu jumlahnya sedikit,” kata Rofiyasifun pada Selasa (13/5/2020).

Memilih telur harus cermat dilakukan agar nggak mendapatkan telur infertil. (Inibaru.id/Triawanda Tirta Aditya)

Warna putih ini dikarenakan telur ayam infertil relatif nggak disimpan pada suhu ruangan dalam jangka waktu tertentu. Jadi, telur ayam infertil relatif nggak bertahan lama dan membusuk dalam waktu sekitar seminggu saja. Berbeda dengan telur ayam negeri yang bisa disimpan dalam suhu ruangan hingga satu bulan.

Harga telur ayam infertil juga sangat murah. Berkisar antara Rp 7 ribu – Rp 10 ribu per kg. Bahkan di media sosial Facebook, ada yang menjual telur HE ini dengan harga Rp 200 saja per butir. Jika setiap kilogram rata-rata berisi 20 butir, maka seseorang cukup membayar Rp 4 ribu saja! Bandingkan dengan harga telur ayam ras seharga Rp 20 ribu per kg. Sangat berbeda, bukan?

“Murah karena telur ini harus segera cepat dijual, karena dia akan cepat membusuk dalam seminggu. Makanya dijual sangat murah. Dari sisi kualitas juga kurang. Telur HE harusnya dimusnahkan atau untuk CSR perusahaan,” tambahnya.

Pemerintah melalui Permentan Nomor 32 Tahun 2017 tentang Penyediaan, Peredaran dan Pengawasan Ayam Ras dan Telur Konsumsi melarang penjualan telur HE. Ini tertuang dalam Bab III Pasal 13 yang isinya adalah pelaku usaha integrasi, pembibit GPS, pembibit PS, pelaku usaha mandiri dan koperasi nggak boleh memperjualbelikan telur bertunas dan infertil untuk kebutuhan konsumsi.

Jenis telur bisa dibedakan lewat warna cangkangnya. (Flickr/ Josie)

Lebih jauh, telur HE merupakan telur yang nggak digunakan atau masuk dalam produk nggak terpakai perusahaan breeding ayam broiler. Telur HE berasal dari telur fertil tapi nggak ditetaskan karena suplai anakan ayam (day old chick/DOC) terlalu banyak. Hal ini disebabkan oleh harga proses menetaskan telur lebih mahal dibanding harga jual DOC.

Jadi, nggak perlu khawatir lagi akan salah membeli telur infertil, Millens. Sudah tahu kan cara membedakannya, sekarang? (Kom/MG26/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: