BerandaHits
Rabu, 9 Agu 2022 19:07

Harga Cabai di Purwokerto Masih Tinggi, Ganjar Janjikan Evaluasi

Ilustrasi: Harga cabai rawit di Purwokerto masih relatif tinggi. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo akan segera melakukan evaluasi terkait hal tersebut. (MI/Antara/Asep Fathulrahman)

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mendapati harga cabai di Purwokerto masih tinggi. Terkait hal itu, Pemprov Jateng akan segera melakukan evaluasi.

Inibaru.id - Sudahkah stabil harga cabai di daerahmu, Millens? Harga cabai di beberapa kota di Jawa Tengah memang nggak bisa seragam. Sebagian sudah adem ayem karena harganya berangsung menurun. Namun. sebagian kota lain, harga cabai masih relatif tinggi.

Cabai di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, adalah salah satu yang masih tinggi. Kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, pedagang Pasar Wage di Jalan Vihara Purwokerto mengatakan, harga cabai rawit masih berkisar pada angka Rp 60 ribu hingga Rp 70 ribu.

Nggak seperti cabai yang susah turun, harga ayam di Pasar Pembimbing di Jalan Pertebaran Purwokerto Selatan masih berkisar pada harga wajar.

Dalam pengecekan yang dilakukan sembari jalan-jalan pagi, Ganjar mendengar laporan harga ayam berkisar Rp 33-34 ribu per kilogram.

Harga daging ayam di Pasar Pembimbing Purwokerto berkisar antara Rp 33 ribu hingga Rp 34 ribu per kilogram. (Dok. Pemprov Jateng)

“Harga cabai masih lumayan tinggi," ungkap Ganjar di Gedung Graha Widyatama Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Selasa (9/8/2022). "Kenaikan harga tetap terjadi meski telah diintervensi oleh pemerintah dan stakeholder terkait."

Dia menambahkan, temuan di lapangan ini tentunya bakal menjadi bahan evaluasi Pemprov Jateng ke depan. Evaluasi diperlukan untuk mencegah kenaikan angka inflasi ekonomi di Jateng.

“Jadi, ini menjadi catatan kami untuk melakukan evaluasi karena kalau tidak, inflasi akan bergerak lagi,” tuturnya.

Ya, kita semua sangat menunggu harga cabai berangsung menurun ya, Millens. Sebab, cabai jadi salah satu bumbu dapur yang sering digunakan di banyak masakan. Nggak pedas, nggak asik, kan? (MI/IB20/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024