BerandaHits
Rabu, 14 Jan 2025 09:26

Hanya 5 Negara yang Diakui FIFA, Apa Manfaat NDRC Indonesia bagi Dunia Sepak Bola?

NDRC Indonesia diakui FIFA. (USSFeed/PSSI)

Selain Belgia, Prancis, Irlandia, dan Inggris, hanya NDRC Indonesia yang diakui FIFA. Apa fungsinya nanti ya?

Inibaru.id – Di tengah kontroversi pergantian pelatih Timnas Indonesia dari Shin Tae-yong ke Patrick Kluivert, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) membuat kejutan lain, yaitu memastikan bahwa NDRC Indonesia diakui oleh federasi sepak bola internasional FIFA.

Buat kamu yang belum tahu, NDRC adalah singkatan dari National Dispute Resolution Chamber. Artinya, dewan ini bakal jadi penyelesai sengketa-sengketa yang terjadi di dunia sepak bola nasional. Sebagai contoh, terjadi sengketa antara pemain dan/atau pelatih dengan klub sepak bola. Kasusnya nggak perlu jauh-jauh diadukan sampai ke FIFA karena bisa diselesaikan di dewan tersebut yang lokasinya lebih dekat.

O ya, NDRC Indonesia yang keberadaannya sudah diproses sejak Mei 2024 ini hanya akan berlaku selama empat tahun ya, yaitu dari 6 Januari 2025 – 6 Januari 2029. Nah, NDRC Indonesia ini jadi satu-satunya perwakilan dari Asia yang diakui FIFA. Maklum, yang sejauh ini diakui hanya 5 negara di seluruh dunia, yaitu Belgia, Inggris, Prancis, Republik Irlandia, dan Indonesia.

Memangnya, bakal sebesar apa dampak dari keberadaan NDRC Indonesia ini bagi pesepakbolaan Tanah Air? Layaknya yang sudah kita bahas sebelumnya, NDRC bakal jadi dewan yang menylesaikan berbagai sengketa yang terjadi di dunia sepak bola Indonesia. Sebagai contoh, ada permasalahan kontrak layaknya gaji yang nggak dibayar. Tahu sendiri kan masalah ini masih jamak terjadi bahkan di Indonesia, bukan? Bagi para pelatih atau pemain yang mengalaminya, keberadaan lembaga ini tentu bisa jadi titik cerah, deh.

NDRC diharapkan bisa jadi wadah pemain atau pelatih yang membutuhkan bantuan mengatasi sengketa dengan klub atau pihak lain di dunia sepak bola. (PSSI)

Pihak-pihak yang bersengketa nggak perlu lagi harus melakukan pengaduan ke FIFA yang jauh lokasinya dari sini. Dengan kemudahan ini, pasti akan ada banyak ribuan laporan lainnya yang harus diurus. Dengan mengadukan masalahnya ke NDRC Indonesia, setidaknya masalah yang ada bisa diselesaikan dengan lebih efektif, bukan?

Jadi, harapannya pelaku sepak bola Tanah Air bisa mendapatkan keadilan sebaik-baiknya jika terjadi sengketa, khususnya dengan klub tempatnya bernaung, bukannya kemudian terabaikan hingga bertahun-tahun.

Belum jelas siapa saja nantinya yang bakal masuk dalam kepengurusan dewan NDRC Indonesia. Yang pasti, keberadaan lembaga ini seperti jadi titik cerah di balik banyaknya masalah di dunia sepak bola Tanah Air.

Kalau menurut kamu sendiri, apakah keberadaan NDRC Indonesia ini bakal bisa memberikan dampak bagi dunia sepak bola nasional, Millens? (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bongkoroti, Salah Satu Penganan Langka di 'Pasar Kuliner Jadul' di Taman Menara Kudus

15 Jan 2025

Sekilas tentang Prompt Engineer, Profesi Anyar yang Muncul dari Perkembangan AI

15 Jan 2025

Kritik Rakyat adalah Hak, Permintaan Maaf adalah Kewajiban Pejabat yang Kelakuannya Nggak Patut

15 Jan 2025

Si-Manis Mart, Inovasi Stabilitas Harga di Jawa Tengah

15 Jan 2025

Uniknya Asal-usul Penamaan Desa Gamer di Kota Pekalongan, Jawa Tengah

15 Jan 2025

Cegah Bunuh Diri, Kafe di Jepang Sediakan Peti Mati untuk Merenung

15 Jan 2025

Meracik Rujak Mitoni di Batang, Kaya Rasa dengan Buah-buahan Belasan Macam

15 Jan 2025

Ipda Bakti Relakan Tabungan Haji Jadi TPA, Wujud Pengabdian Polisi kepada Masyarakat

15 Jan 2025

Buka Sampai Tengah Malam, Nasi Kuning Mbah Jo Yogyakarta Selalu Dijejali Pelanggan

16 Jan 2025

Sepakat Berdamai setelah Seteru Sengit Antara PP dan GRIB Jaya di Blora

16 Jan 2025

Gambaran Keindahan Kepulauan Canaria di Spanyol pada Film 'Killing Crabs'

16 Jan 2025

Kata Orang Tua Siswa tentang Penjual Jajanan di Sekolah

16 Jan 2025

Mulai 1 Februari, KA Sancaka Utara 'Comeback' dengan Relasi Diperpanjang hingga Cilacap

16 Jan 2025

Menghadapi Dilema Bekal vs Jajanan di Sekolah; Bagaimana Sikap Orang Tua?

16 Jan 2025

Rujak Mitoni dan Tradisi 'Gender Reveal' di Batang

16 Jan 2025

MK Hapus Presidential Threshold, Apa Dampak bagi Demokrasi Indonesia?

3 Jan 2025

Dampak Perkebunan Kelapa Sawit bagi Air dan Udara, Baik atau Buruk?

3 Jan 2025

Kemalasan Nobita, Antitesis Masyarakat Jepang dengan Tradisi Tahun Baru

3 Jan 2025

Pastikan Resolusi Tahun Barumu Bebas FOMO!

3 Jan 2025

Seperti Apa Mekanisme Tilang dengan Sistem Poin di SIM yang Berlaku Mulai 2025?

3 Jan 2025