Inibaru.id – Namanya sudah dikenal sejak Piala Uber 2004. Tapi, puncak kegemilangannya di dunia bulu tangkis baru diraih pada Olimpiade Tokyo 2020, itupun didapat pada 2 Agustus 2021. Di balik kariernya yang naik turun, Greysia Polii jelas berhak mendapatkan status legenda.
Hanya 13 orang Indonesia yang meraih medali emas Olimpiade sejauh ini. Semua memiliki cerita dan perjuangannya masing-masing. Tapi, semua orang sepakat, kerasnya isak tangis Greysia usai dipastikan memenangi emas Olimpiade Tokyo besama Apriyani Rahayu menandakan betapa keras perjuangannya selama belasan tahun demi mengharumkan Sang Merah Putih.
Greysia pernah berada di titik terendah pada 2012 lalu. Kala bertanding di Olimpiade London, dia dan Meliana Jauhari didiskualifikasi karena dianggap mengalah dari pasangan Korea Ha Jeung-eun/Kim Min-jung demi menghindari lawan berat di babak selanjutnya. Dia mengaku malu jika mengingat momen itu. Tapi, hal itu nggak membuatnya menyerah.
“Saya kira Olimpiade London mengajari saya untuk tidak pernah menyerah pada impian Anda. Dan saya tahu saya tidak hanya mengatakannya. Saya ingin bersungguh-sungguh, setiap hari dalam hidup saya,” cerita Greysia.
Dua tahun setelah kejadian tersebut, Greysia menunjukkan kebangkitannya. Bersama dengan Nitya Krishinda Maheswari, pasangan yang nggak diunggulkan itu justru meraih medali emas Asian Games 2014. Pada 2016, pasangan ini mampu menggapai babak perempat final Olimpiade Rio, rekor prestasi terbaik ganda putri Indonesia dalam sejarah, yang nantinya kemudian kembali dipecahkan oleh Greysia di Olimpiade Tokyo.
Usianya saat meraih medali emas Olimpiade Tokyo adalah 33 tahun 356 hari atau hanya beberapa hari sebelum ulang tahunnya yang ke-34. Dia pun resmi menjadi pebulu tangkis perempuan tertua yang mampu meraih medali emas Olimpiade. Raihan yang menyempurnakan karier perempuan kelahiran Jakarta yang dikenal dengan semangatnya yang berapi-api ini.
Selepas raihan mengesankan ini, Greysia tidak selalu bertanding meski ajang-ajang bulu tangkis terus berganti. Pasangannya, Apriyani, kini juga sudah semakin padu dengan Siti Fadia. Dia juga mulai disibukkan dengan jabatan baru di Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), yaitu Ketua Komisi Atlet 2022-2025.
Meski begitu, setiap kali dia hadir, para juniornya langsung merasakan semangat pantang menyerah khas peraih medali emas SEA Games 2007 dan 2019 ini. Mereka seperti ingin ikut tampil habis-habisan untuk bertanding membela nama bangsa.
Hari ini, Jumat (3/6/2022) d Social Garden, Mall Senayan City, Jakarta, Greysia mengumumkan hari di mana dia pensiun dari dunia yang selama ini dia geluti. Greysia bahkan sudah memastikan nggak akan ambil bagian di Indonesia Masters ataupun Indonesia Open 2022 yang digelar di Istora Senayan, Juni ini. Meski begitu, bakal ada seremoni perpisahan baginya pada Final Indonesia Masters 2022 nanti, Millens.
"Saya bersyukur atas semua hal yang terjadi hingga hari ini, di mana rasanya sebagai atlet ketika berjuang di bulu tangkis dari kecil hingga laga terakhir, mengejar cita-cita," ucapnya.
Kini, Greysia tengah ditunggu oleh suami dan ibunya untuk ‘pulang’ ke rumah dan menikmati hasil jerih payahnya selama ini bersama dengan keluarga. Semua penggila bulu tangkis dari Indonesia pun memberikan terima kasih dan cinta yang paling dalam kepadanya.
Cinta yang dulu sepertinya tak mungkin didapat, andai dia menyerah usai Olimpiade London 2012. Terima kasih, Greysia! (Kom/IB09/E05)