BerandaHits
Jumat, 8 Okt 2020 12:25

Ganjar Jenguk Demonstran Tolak Omnibus Law yang Ditahan di Mapolrestabes, Ngapain?

Ganjar tiba-tiba menjenguk peserta demo yang ditahan. (HumasPemprov)

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo secara mendadak menjenguk para peserta demo yang ditahan di Mapolrestabes. Di sana Ganjar mengajak berbincang para pelajar dan buruh.<br>

Inibaru.id – Para peserta demonstrasi penolakan Omnibus Law yang ditahan di Mapolrestabes Semarang kedatangan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Seorang diri, Ganjar datang sekitar pukul 22.00 WIB.

Begitu bertemu para demonstran, sosok yang juga sempat menjadi aktivis kampus tersebut langsung mengajak bercanda para pelajar yang ditangkap. Saat ditanyai, para pelajar ini mengaku hanya ikut-ikutan saja, bahkan ketika ditanya tuntutan demo, mereka nggak banyak tahu.

“Bangun tidur, di rumah sepi lihat handphone status pada ramai demo terus ikut. Nggak tahu demo apa. Tahunya demo RUU, nggak tahu isinya apa,” kata salah seorang siswa saat ditanya Ganjar.

Saling menyahut, bahkan ada juga yang mengaku ikut-ikutan demo karena kebetulan habis ikut UTS kemudian mampir sebentar ke arah orang demo.

Ganjar menelpon pimpinan perusahaan para buruh. (HumasPemprov)<br>

Selain pelajar, Ganjar juga menghampiri kelompok buruh dan banyak berbincang dengan mereka. Para buruh ini mengaku ikut demo karena takut nggak diberi pesangon ketika di-PHK. Namun, para buruh yang ditanya Ganjar mengaku belum membaca naskah RUU Omnibus Law Cipta Kerja secara utuh.

"Ya saya hanya baca dari share-share-an teman," kata salah seorang buruh.

Nggak hanya tentang demo, Ganjar juga mengajak bicara soal kondisi ketenagakerjaan. Seorang buruh di perusahaan ekspedisi mengaku gajinya di bawah UMK. Ada juga karyawan warung kopi yang gajinya dipotong karena kondisi sulit di masa pandemi.

Ganjar juga sempat meminta nomor telpon beberapa pimpinan perusahaan tempat para buruh bekerja. Namun, saat ditelpon Ganjar, nomor pimpinan perusahaan buruh itu tak merespons.

Ajakan Kerja Bakti

Ganjar menyayangkan demo penolakan omnibus law berakhir ricuh, terlebih juga banyak melibatkan para pelajar. (HumasPemprov)<br>

Kericuhan pada demo yang berlangsung Rabu (7/10/2020) itu menyisakan banyak kerusakan, di antaranya pagar atau gerbang dan taman di depan Gedung DPRD Jawa Tengah. Maka, Ganjar pun kemudian iseng mengajak mereka kerja bakti memperbaiki semua itu.

"Siap, Pak!" jawab mereka dengan semangat.

Ganjar mengatakan, aksi demo yang merusak sebenarnya bisa dihindari jika mau mengedepankan komunikasi. Dia terutama prihatin pada pelajar yang turut terlibat, sementara mereka nggak tahu substansi yang disuarakan.

“Ini anak-anak lebih baik kan diedukasi secara benar, karena SMA/SMK ini kan tanggung jawab saya, tanggung jawab provinsi, sehingga kalau anak-anak itu, sebenarnya kami bisa memberikan fasilitas,” ucap Ganjar.

Ganjar menjelaskan, sejak awal dirinya juga mendorong pemerintah pusat dan DPR agar melakukan sosialisasi dan desiminasi untuk mengedukasi masyarakat tentang isi UU Omnibus Law tersebut. Jika sejak awal dilakukan, keributan seperti di Semarang ini nggak perlu terjadi.

“Kalau kemudian ada warga yang tak setuju, coba komunikasi. Kalau masih tetap tidak bisa, ya judicial review aja, kan semuanya jadi tertib,” tandasnya.

Apakah kamu berkenan jika diajak kerja bakti oleh Pak Ganjar, Millens? Ha-ha. (IB28/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024

Sepenting Apa AI dan Coding hingga Dijadikan Mata Pelajaran di SD dan SMP?

12 Nov 2024

Berkunjung ke Dukuh Kalitekuk, Sentra Penghasil Kerupuk Tayamum

12 Nov 2024

WNI hendak Jual Ginjal; Risiko Kesehatan Apa yang Bisa Terjadi?

13 Nov 2024

Nggak Bikin Mabuk, Kok Namanya Es Teler?

13 Nov 2024

Kompetisi Mirip Nicholas Saputra akan Digelar di GBK

13 Nov 2024

Duh, Orang Indonesia Ketergantungan Bansos

13 Nov 2024

Mengapa Aparat Hukum yang Paham Aturan Justru Melanggar dan Main Hakim Sendiri?

13 Nov 2024

Lindungi Anak dari Judol, Meutya Hafid: Pengawasan Ibu Sangat Diperlukan

13 Nov 2024

Diusulkan Jadi Menu Makan Sehat Gratis, Bagaimana Nutrisi Ikan Sarden?

14 Nov 2024

Mencicipi Tahu Kupat Bu Endang Pluneng yang Melegenda Sejak 1985

14 Nov 2024

PP Penghapusan Utang: Beban Utang Nelayan Rp4,1 Miliar di Batang Dihapus

14 Nov 2024

Tanda Kiamat Semakin Bertambah; Sungai Eufrat Mengering!

14 Nov 2024

Sah! Nggak Boleh Ada Pembagian Bansos dari APBD Jelang Coblosan Pilkada

14 Nov 2024

Pesan Sekda Jateng saat Lantik 262 Pejabat Fungsional: Jangan Anti-Kritik!

14 Nov 2024