BerandaHits
Sabtu, 18 Feb 2022 12:51

Fakta Indra Kenz yang Diduga Kabur ke Turki: Dari Flexing Hingga Dilaporkan Korban Binomo

Indra Kenz dilaporkan korban platform Binomo. Kini diduga kabur ke Turki. (Pikiran Rakyat)

Indra Kenz yang sering flexing alias pamer kekayaan sehingga dikenal sebagai sultan atau crazy rich kini dilaporkan ke polisi oleh para korban Binomo. Belakangan, platform ini dinyatakan ilegal oleh pemerintah. Pemeriksaan Indra terkait Binomo terganjal karena dia diduga kabur ke Turki dengan dalih berobat.

Inibaru.id – Hanya dalam tempo beberapa bulan, nama Indra Kesuma alias Indra Kenz berubah total. Awalnya, dia sering melakukan flexing alias pamer kekayaan sehingga sering dipanggil sultan. Kini, dia bakal diperiksa polisi tapi diduga kabur ke Turki gara-gara kasus platform Binomo yang sudah memakan banyak korban.

Warganet media sosial Indonesia, khususnya yang aktif di dunia trading pasti akrab dengan nama Indra Kenz. Laki-laki asal Medan ini sering pamer barang mewah sembari mempromosikan platform Binomo.

Menurut pendiri dari Rumah Perubahan Rhenald Kasali, flexing memang sering dilakukan sejumlah orang di Indonesia agar statusnya diakui sebagai seorang crazy rich atau sultan. Cara memamerkan kekayaan ini dilakukan di Instagram, YouTube, TikTok, dan sejumlah media sosial lainnya.

Nggak hanya pamer kekayaan seperti rumah mewah, mobil keren, atau barang branded, orang-orang seperti Indra Kenz atau Doni Salmanan seperti pengin menunjukkan pencapaian yang selama ini mereka lakukan. Kalau menurut Khasali, tujuannya adalah agar orang lain menganggapnya luar biasa dan bisa dijadikan panutan.

Pamer Kekayaan Sebagai Trik Marketing

Menariknya, flexing ini sebenarnya masuk dalam teknik marketing. Begitu tujuan membuat orang-orang yang pengin kaya lalu menjadikan para crazy rich ini kesampaian, maka mereka pun tinggal mempromosikan sejumlah hal yang mereka sebut bisa membantu orang-orang biasa ini menjadi kaya seperti mereka.

Nah, khusus untuk kasus Indra Kenz, dia mempromosikan trading binary option Binomo. Sembari promosi, dia terus memamerkan kekayaan dan pencapaiannya. Bahkan, dia pernah berujar tinggal pengin membayar utang negara saja saking kayanya.

Hal ini tentu membuat banyak orang percaya kalau platform Binomo ini bisa membuat mereka kaya sebagaimana Indra Kenz. Sayangnya, yang mereka dapatkan justru adalah kerugian. Merasa tertipu, mereka pun melaporkan Indra ke polisi.

Indra Kenz dipanggil ke polisi pada Jumat (18/2/2022), tapi kabarnya masih di Turki. (Detik.com/Rakha)

Seharusnya, pada hari ini, Jumat (18/2/2022), Indra dijadwalkan untuk datang ke Bareskrim Polri untuk dimintai keterangan pada pukul 10.00 WIB. Namun, menurut pengacara korban Binomo FInsensius Mendrofa pada Rabu (16/2), Indra sudah berada di Turki. Para korban bahkan khawatir Indra kabur ke Turki dan menghilangkan bukti-buktinya.

“Sejak awal kami sudah mendorong Bareskrim Polri untuk segera bertindak dan menyita semua bukti terkait Binomo dan terlapor (Indra Kenz). Kami khawatir barang bukti dihilangkan,”ucap Finsensius.

Kekhawatiran Finsensius dijawab pengacara Indra Kenz Wardaniman Larosa. Kalau menurut keterangannya, Indra ke Turki untuk berobat dan cek kesehatan. Dia menjamin Indra nggak lama di Turki dan pada akhir pekan ini, sudah kembali ke Jakarta.

“Kita minta penjadwalan ulang, mudah-mudahan minggu depan,” terang Wardaniman terkait kapan Indra Kenz bakal memenuhi panggilan polisi.

Indra Kenz Meminta Maaf Pernah Menyebut Binomo Legal

Indra Kenz sendiri sudah menyampaikan permintaan maaf di akun Instagram-nya terkait dengan platform Binomo. Soalnya, pada awal 2022, dia menyebut Binomo sebagai investasi legal dan aman.

“Pada kesempatan ini, izinkan saya menyampaikan permohonan maaf kepada para pihak yang merasa dirugikan akibat konten-konten tersebut,” ungkap Indra, Kamis (17/2).

FYI, pada Jumat (11/2/2022), Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan menyebut sudah ada delapan korban yang melaporkan Indra Kenz yang berstatus sebagai afiliator aplikasi Binomo. Para korban ini mengalami kerugian dengan nilai cukup fantastis, yakni Rp 3,8 miliar.

Para korban mengaku tergiur dengan keuntungan yang ditawarkan Binomo sebesar 80 sampai 85 persen. Apalagi, influencer seperti Indra Kenz menyebut platform ini legal dan menguntungkan. Sayangnya, yang mereka dapatkan justru kerugian, bukannya bisa jadi orang yang pamer kekayaan sebagaimana Indra Kenz. (Pik, Bis, Det, Kon/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Jokowi dalam Jajaran Tokoh Terkorup di Dunia

1 Jan 2025

Menko Pangan Zulhas: 2025, Bulog akan Serap Hasil Pertanian Indonesia

1 Jan 2025

Untuk Perikanan Jateng, Menteri KKP Revitalisasi Tambak di Pantura Jawa

1 Jan 2025

Tahun Baru 2025, Begini Tantangan Berat Pers di Masa Depan Menurut Dewan Pers

1 Jan 2025

Tentang Dua Film 'Last Letter' yang Digarap Seorang Sutradara

1 Jan 2025

Libur Sekolah Selama Ramadan 2025; Mendikdasmen: Belum Jadi Keputusan

1 Jan 2025

AQ, Faktor Penting Penentu Kesuksesan Selain IQ

1 Jan 2025

Pemerintah Revisi Aturan PPN 12 Persen, Apa yang Terjadi?

1 Jan 2025

Kata Guru dan Orang Tua Siswa tentang Rencana UN yang Akan Diadakan Kembali

2 Jan 2025

Ttangkkeut, Tempat Warga Korea Melihat Matahari Terbit Pertama di Awal Tahun

2 Jan 2025

YOLO; Filosofi Hidup Sekali yang Memacu Kebahagiaan Plus Risiko

2 Jan 2025

Ada Sampah di Planet Mars, Arkeolog: Jangan Dibuang tapi Dilestarikan!

2 Jan 2025

Hari Pertama 2025: KAI Daop 4 Semarang Berangkatkan 25 Ribu Penumpang, Paling Banyak di Stasiun Tawang

2 Jan 2025

Memagari Kicau Merdu Burung Pleci di Pegunungan Muria

2 Jan 2025

Waktu Terbaik Mengunjungi Kebun Buah Mangunan Yogyakarta

2 Jan 2025

MK Hapus Presidential Threshold, Apa Dampak bagi Demokrasi Indonesia?

3 Jan 2025

Dampak Perkebunan Kelapa Sawit bagi Air dan Udara, Baik atau Buruk?

3 Jan 2025

Kemalasan Nobita, Antitesis Masyarakat Jepang dengan Tradisi Tahun Baru

3 Jan 2025

Pastikan Resolusi Tahun Barumu Bebas FOMO!

3 Jan 2025

Seperti Apa Mekanisme Tilang dengan Sistem Poin di SIM yang Berlaku Mulai 2025?

3 Jan 2025