BerandaHits
Jumat, 16 Jan 2020 13:34

Elpiji Melon Nggak Lagi Disubsidi, Harga Bakal Disesuaikan dengan Pasaran

Elpiji melon subsidi pemerintah. (Suarapemredkalbar)

Subsidi untuk elpiji melon alias elpiji 3 kg akan dihentikan pada semester ke-II tahun ini. Skema pergantian subsidi masih dibahas oleh Kementerian ESDM dan pihak-pihak terkait.

Inibaru.id - Pemerintah pada semester II tahun ini nggak lagi memberikan subsidi pada tabung LPG ukuran 3 kg atau yang biasa disebut tabung melon. Rencananya subsidi tersebut akan berganti bentuk berupa uang yang akan ditransfer pada masyarakat yang berhak.

Melansir CNBC Indonesia, Kamis (16/2/20), Plt. Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, saat ini pihaknya sedang membuat skema subsidi dan mendata warga miskin yang berhak menerima.

"LPG ini tantangan kita di 2020, secara prinsip sektor terkait setuju LPG 3 kilogram secara tertutup hanya untuk masyarakat yang berhak. Ini persiapan subsidi langsung pada masyarakat, mudah-mudahan tahun ini pertengahan tahun bisa diterapkan," ujar Djoksis panggilan akrabnya saat ditemui di kantor.

Harga LPG melon kini berkisar antara Rp 18 ribu-Rp 21 ribu. Jika mengacu pada tabung LPG 12 kg yang berharga Rp 139 ribu, maka per kilogram gas senilai Rp 11.583. Itu berarti tabung melon tanpa subsidi harganya sekitar Rp 35 ribu.

Djoksis menjelaskan, terdapat tiga kriteria penerima subsidi: 15 juta, 20 juta, dan 25 juta masyarakat yang menerima subsidi. Kriteria ini masih perkiraan karena masih dibahas dengan ketat.

Survei yang dilakukan menunjukkan konsumsi masyarakat dalam sebulan rata-rata menghabiskan tiga tabung elpiji. Apabila gas melon non-subsidi ini diterapkan tengah tahun, akan menghemat sekitar 10-15 persen subsidi.

"Apakah subsidi tiga tabung, begitu tabung keempat sudah tidak [subsidi]," kata Djoksis.

Skema lainnya berupa pemakaian QR Code. Di mana ketika para penerima subsidi membeli tiga tabung melon, ada subsidi Rp 100 ribu yang ditransfer langsung ke rekening mereka.

Semoga subsidinya tepat sasaran ya, Millens! (MG26/E06)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Kantongi KTP Palsu, WN Myanmar Ditangkap Petugas Imigrasi

12 Des 2024

Benarkah Nama Kecamatan Jebres di Kota Solo Terinspirasi dari Nama Orang Belanda?

12 Des 2024

Keputusan FIFA tentang Tuan Rumah Piala Dunia dan Kontroversi Arab Saudi

12 Des 2024

Sindrom Ksatria Putih, Ketika Menolong Menjadi Beban Emosional

12 Des 2024

Budaya Makan Orang Korea yang Perlu Kamu Tahu

12 Des 2024

Pasangan Muda Banyak yang Bercerai, Gen Z Makin Ogah Menikah

12 Des 2024

Ruang Baca dan Diskusi Literasi di Kudus, Klub Buku Maossae

12 Des 2024

Gelar ACM, Bandara Ahmad Yani Semarang Bersiap Sambut Libur Nataru 2024/2025

12 Des 2024

Kala 'Slow Living' Mulai Diminati Generasi Muda Indonesia

13 Des 2024

Hadapi Bencana, Wapres Gibran akan Hadir Apel Kesiapsiagaan Bencana di Semarang

13 Des 2024

Enam Cagub dari PDIP Menggugat Hasil Pilkada 2024 ke MK

13 Des 2024

Tarif Layanan Diskon 50 Persen, Penumpang di Bandara Ahmad Yani Bakal Meningkat

13 Des 2024

Dua Pekan Terendam Banjir, Desa Batu di Demak Jadi Mirip Rawa

13 Des 2024

PNS di Tokyo Bakal Kerja 4 Hari Per Minggu Mulai 2025

13 Des 2024

Antisipasi Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah, Pemprov Upayakan Modifikasi Cuaca

13 Des 2024

Membangun 'Man Cave' di Rumah, Apakah Perlu?

13 Des 2024

Indonesia Juara FIFAe World Cup 2024; E-Sport Kita Makin Berkembang

14 Des 2024

Legenda Kali Woro; Tentang Kesombongan Manusia terhadap Alam

14 Des 2024

Menguak Rahasia Rasa Manis Ubi Cilembu, Benarkah Karena Diberi Gula atau Madu?

14 Des 2024

Minimarket di Korea Selatan, Lebih dari Tempat Belanja, Kini Jadi Tujuan Wisata

14 Des 2024