BerandaHits
Minggu, 25 Sep 2021 11:18

Duh, Kasus Pelajar Meninggal Karena Kecelakaan Sepeda Motor di Indonesia Tinggi!

Angka kasus kematian anak muda akibat kecelakaan lalu lintas dengan sepeda motor di Indonesia mengkhawatirkan. (Inibaru.id/Triawanda Tirta Aditya)

Di Indonesia, banyak pelajar, mahasiswa, dan anak muda angkatan kerja yang memakai sepeda motor untuk melakukan aktivitasnya. Sayangnya, kasus kecelakaan anak muda dengan sepeda motor di Indonesia sangat tinggi.

Inibaru.id – Di Indonesia, banyak pelajar, khususnya yang duduk di SMA atau sederajat yang membawa sepeda motor. Meski usianya belum tentu sudah cukup untuk mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM), banyak orang tua yang sengaja memberikan sepeda motor bagi anaknya untuk berangkat dan pulang sekolah. Sayangnya, angka kasus pelajar meninggal karena kecelakaan sepeda motor di sini ternyata cukup tinggi.

Ada banyak alasan mengapa orang tua berani memberikan sepeda motor kepada anak-anaknya di usia pelajar. Biasanya sih, agar anak-anak nggak kesulitan pulang dan pergi sekolah. Anak juga nggak akan mudah terlambat.

Masalahnya, kalau menurut Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata yang juga Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia Djoko Setijowarno, kasus kematian di usia pelajar karena kecelakaan lalu lintas di Tanah Air sangat mengkhawatirkan.

Dia nggak asal cuap, Millens. Dari data kecelakaan lalu lintas pada 2016 sampai 2020 milik Korlantas Polri membuktikannya. Dalam kurun waktu tersebut, 74,54 persen kasus kecelakaan melibatkan sepeda motor.

Kalau ditilik dari usia, korban meninggal paling tinggi ada di usia kelompok pelajar, mahasiswa, serta pekerja muda, tepatnya 56.187 jiwa atau 43,06 persen. Kalau lebih diperjelas lagi, anak muda dengan usia 10-19 tahun yang meninggal karena kecelakaan lalu lintas adalah 26.906 jiwa atau 20,62 persen, sementara anak muda dengan usia 20-29 persen mencapai 22,44 persen atau sebanyak 29.281 jiwa.

Kasus kecelakaan sepeda motor di Indonesia masih tinggi. (Inibaru.id/Triawanda Tirta Aditya)

Usai kelompok pelajar, kelompok usia 50 tahun ke atas jadi korban terbanyak berikutnya akibat kecelakaan lalu-lintas. Jumlahnya mencapai 31.740 jiwa atau 24,32 persen. Sementara di kelompok usia 40-49 tahun, korbannya mencapai 17.980 jiwa atau sebanyak 13,78 persen.

Korban dengan usia paling muda, yakni 0-9 tahun ternyata mencapai 6.072 jiwa. Angka ini sebanyak 9,46 persen. Cukup memprihatinkan, ya?

Djoko pun menyarankan pemerintah untuk lebih serius memperhatikan keselamatan warganya. Caranya, dengan memperhatikan penyediaan transportasi umum yang bisa menjangkau semua orang, menyediakan jalur sepeda, serta menyediakan jalur pejalan kaki.

Selain itu, agar pelajar mau memakai transportasi umum dan meninggalkan sepeda motor, pemerintah juga disarankan untuk memberikan subsidi angkutan umum bagi pelajar.

Ada hal lain yang juga sebaiknya diperhatikan pemerintah, yakni ketersediaan angkutan pedesaan. Banyak pelajar atau anak muda terpaksa memakai sepeda motor karena angkutan pedesaan nggak tersedia. Padahal, andai tersedia dan kondisinya bagus, pasti banyak pelajar yang mau memakainya alih-alih bertaruh nyawa memakai sepeda motor setiap hari.

“Kepala daerah harus fokus membenahi angkutan perkotaan dan angkutan pedesaan jika ingin angka kecelakaan lalu lintas di kalangan muda menurun,” saran Djoko.

Kamu setuju dengan saran-saran ini, Millens? (Det/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: