BerandaHits
Rabu, 3 Nov 2020 12:15

Duh, Dari Luar Terkesan Megah, Gereja Blenduk Ternyata Alami Sejumlah Kerusakan

Meski tampak megah dari luar, Gereja Blenduk mengalami banyak kerusakan di dalamnya. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)

Gereja Blenduk yang berdiri megah di Kota Lama Semarang itu ternyata nggak semegah yang terlihat dari luar. Di bagian dalam gereja yang sudah berdiri sejak zaman kolonial ini, terjadi beberapa kerusakan yang cukup mengganggu para jemaah. Seperti apa ya kerusakannya?<br>

Inibaru.id - Kabar memprihatinkan datang dari salah satu ikon Kota Semarang, Gereja Blenduk. Meskipun di luar tampak megah dan apik, namun di bagian dalam gereja itu mengalami banyak kerusakan. Atapnya bahkan sampai bocor saat hujan tiba.

"Memang Gereja Blenduk harus dilakukan perawatan lagi. Soalnya atapnya sudah bolong-bolong. Saya pas lihat pakai senter saja, pada bagian kubahnya, atap yang terbuat dari seng sudah bolong-bolong," kata pendeta Gereja Blenduk, Yori, Minggu (1/11/2020)

Kebocoran pada kubah Gereja Blenduk sudah tergolong parah. Misalnya saja saat hujan lebat seperti yang terjadi pada Sabtu (31/1) lalu. Yori harus berjibaku dengan pengurus gereja untuk mengatasi kebocoran itu dengan peralatan seadanya.

"Pas hujan deras kemarin malam itu, kita berusaha semampunya dengan menadahi air hujan dengan ember. Soalnya bocornya ada dimana-mana. Letaknya tepat di tengah mimbar gereja. Tapi kita nggak bisa berbuat banyak karena yang berwenang memperbaiki ya dari pihak Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB)," ujar Yori.

Nggak hanya atap, Yori berkata kalau kerusakan juga terjadi di lantai gereja. Sebab, air rob sering merembes di lantai Gereja Blenduk jika hujan sedang mengguyur kota Semarang. Meski begitu, Yori masih bersyukur karena air rob nggak sampai merusak ornamen di depan mimbar.

Atap Gereja Blenduk yang terbuat dari seng sudah rapuh dan bocor. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)<br>

Sebenarnya, Yori juga menyebut aktivitas perbaikan sering dilakukan oleh pihak BPCB. Biasanya, perbaikannya berupa mengecat ulang bagian dinding yang sudah mengelupas dan memperbaiki bagian-bagian lainnya yang keropos. Dana perbaikan ini berasal dari pemerintah.

"Sebenarnya dananya masih ada yang sisa. Tapi kita nggak punya wewenang buat memperbaiki kerusakan lainnya. Kalau kita perbaiki, kita nanti jadi salah. Karena semuanya murni dari kewenangannya BPCB. Tahun lalu untuk ngecat saja habis Rp 300 juta," ujarnya.

Masalahnya, saat Yori meminta masukan dari BPCB, justru hanya diberitahu kalau anggaran perbaikan baru bisa dialokasikan pada 2022 mendatang.

Selain gedung gereja, kerusakan juga timbul di rumah pastoran yang menjadi tempat tinggal Yori selama bertugas. Di rumah itu telah terjadi kebocoran di beberapa titik. Yori pun berharap pemerintah pusat ikut turun tangan untuk merawat bangunan yang sudah berdiri sejak 1742 Masehi ini.

"Rumah pastoran juga sama kondisinya. Untuk permintaan dana ke Pemkot, mereka nggak punya dana. Kalau yang pemerintah provinsi saya nggak tahu. Yang saya tahu, yang punya alokasinya dari pusat langsung karena Gereja Blenduk masuk bangunan cagar budaya dan memperbaikinya butuh aturan-aturan yang khusus," jelasnya.

Semoga kerusakan ini segera ditindaklanjuti ya, Millens. (Idn/IB28/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: