BerandaHits
Kamis, 6 Mar 2024 11:04

Dokter Influencer Nggak Boleh Jualan Produk di Medsos

Dokter influencer nggak boleh berpromosi atau beriklan yang berkaitan dengan klaim penyembuhan, kecantikan dan kebugaran. (Istimewa)

Dokter-dokter yang aktif bermedia sosial dilarang berjualan atau melakukan promosi tentang produk dagangannya yang diklaim bisa menyembuhkan. Meski begitu, mereka boleh melakukan iklan layanan masyarakat yang mempromosikan perubahan perilaku hidup sehat.

Inibaru.id - Ada banyak pemengaruh atau influencer bertaburan di media sosial. Kita bebas mengakses konten mereka sesuai dengan kebutuhan. Jika kamu suka dengan informasi di bidang kesehatan, ada banyak dokter yang selain melakukan praktik di real life juga aktif memproduksi konten edukasi di dunia maya.

Nggak cuma dokter kecantikan yang gencar memberikan edukasi tentang perawatan kulit wajah, ada juga dokter influencer yang ahli di bidang tertentu seperti mata, kelamin, gigi, penyakit dalam, anak, dan kesehatan jiwa yang membagi ilmu terkait bidangnya masing-masing.

Namun jika kamu amati, nggak sedikit dokter influencer yang memanfaatkan kepopulerannya itu untuk mempromosikan produk bebarengan dengan konten edukasinya. Rupanya, dalam etika dokter hal itu nggak dibenarkan lo, Millens.

Ketua Majelis Kehormatan Etik Dokter (MKEK) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Djoko Widyarto menegaskan bahwa dokter dilarang mempromosikan produk miliknya di platform media sosial, sesuai dengan aturan yang tertera dalam fatwa etik dokter dalam bermedia sosial.

"Mereka banyak yang nggak menyadari bahwa itu nggak dibolehkan. MKEK sendiri sudah mengeluarkan dua fatwa soal itu. Kalau di internasional beriklan dimungkinkan. Kita (di Indonesia) masih belum diperbolehkan," kata Djoko, pada Selasa (5/3).

Klaim Penyembuhan

Ilustrasi: Dokter diperbolehkan beriklan yang berkaitan dengan layanan masyarakat. (Freepik)

Alasan kenapa dokter influencer nggak boleh berpromosi atau beriklan karena hal itu berkaitan dengan klaim penyembuhan, kecantikan dan kebugaran. Namun, kata Djoko, dokter di Indonesia masih diperbolehkan beriklan yang berkaitan dengan layanan masyarakat atau yang mempromosikan perubahan perilaku hidup sehat.

"Tapi kalau iklan layanan masyarakat itu dibolehkan untuk dokter, yang merubah perilaku hidup sehat masyarakat," ujarnya.

Dokter yang menggunakan media sosial juga diwanti-wanti untuk menjaga kerahasiaan informasi kesehatan pasien, serta membedakan akun pribadi dengan akun yang digunakan untuk kepentingan umum.

"Kita sudah mewanti-wanti akun yang digunakan untuk bersosial media dengan umum dipisah, dan nggak disatukan. Dokter juga harus merahasiakan kesehatan pasien, itu kewajiban," jelasnya.

Jika kamu menemukan dokter yang mempromosikan produk dan memberi klaim penyembuhan, kecantikan dan kebugaran tanpa melepas title-nya sebagai dokter di media sosial dapat melaporkan ke IDI terdekat dengan membawa serta bukti yang ada.

Langkah tersebut dilakukan untuk menjaga integritas profesi medis dan mencegah adanya praktik yang nggak etis dalam promosi produk di media sosial. Adapun, fatwa etik dokter dalam bermedia sosial dikeluarkan dalam Surat Keputusan Nomor 029/PB/K/MKEK/04/2021 tertanggal 30 April 2021.

Sekarang jadi tahu bahwa dokter nggak boleh mempromosikan produk jualannya ya, Millens? Padahal, fenomena dokter jualan produk banyak kita jumpai di Tiktok dan Instagram. Apakah itu berarti mereka melanggar etik dokter? (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: