BerandaHits
Rabu, 31 Des 2019 14:03

Dikunjungi Presiden Jokowi, Begini Sejarah dan Keunikan Pasar Johar

Presiden Jokowi saat mengunjungi Pasar Johar. (Twitter.com/jokowi)

Presiden Jokowi mengunjungi Pasar Johar Semarang yang baru saja selesai diperbaiki. Seperti apa sih keunikan dan sejarah salah satu bangunan bersejarah dan masuk dalam cagar budaya ini?

Inibaru.id – Setelah ludes dilalap si jago merah pada 2015 lalu, Pasar Johar Semarang kini telah selesai diperbaiki. Presiden Jokowi pun mengunjungi salah satu pasar paling bersejarah di Indonesia ini pada Senin (30/12/19) kemarin.

Detik, Senin (30/12) menulis, pasar yang konon pernah jadi yang terbesar se-Asia Tenggara ini dibangun oleh arsitek Ir. Thomas Karsten. Pasar ini dibuat sebagai tempat bagi para pedagang yang sebelumnya berjualan di bawah pohon djohar di dekat alun-alun Kota Semarang sejak tahun 1865.

Proses pembangunan los pedagang bertingkat dua di pasar ini dimulai pada 1920. Bangunan ini kemudian diresmikan Pemerintah Hindia Belanda pada 9 Juni 1939.

Salah satu yang khas dari bangunan Pasar Johar adalah adanya desain Cendawan, sejenis pilar yang bentuknya mirip dengan payung atau jamur. Desain ini tak hanya mempercantik pasar ini, namun juga membuat pasar johar memiliki sirkulasi udara dan cahaya yang baik. Bahkan, Karsten mendesain lantai dua pasar hanya di bagian pinggir demi memastikan kedua hal tersebut terpenuhi.

Ternyata, Karsten juga mendesain bangunan Pasar Johar agar nggak mudah roboh meskipun terbakar. Hal ini membuat kebakaran pada 9 Mei 2015 lalu tidak membuat pondasi dan bentuk bangunan pasar ini rusak. Hal ini karena mutu beton adalah K400 atau berkekuatan 400kg/m2 yang meminimalisasi dampak kebakaran.

Mengingat Pasar Johar termasuk dalam cagar budaya, pemerintah pusat memutuskan untuk menggelontorkan dana sebesar Rp146 miliar demi membangun kembali pasar ini pada 2018-2019. Proses pembangunan nggak dilakukan asal-asalan karena harus dikembalikan seperti bentuk aslinya. Sebagai contoh, pilar cendawan diperkokoh tanpa mengubah bentuknya. Bahkan, ada cendawan yang dibiarkan tetap memiliki warna asli seperti bekas terbakar.

Kini, pasar telah rampung diperbaiki dan para pedagang akan segera didata agar bisa berjualan kembali. Sebagai informasi, sekitar 2.400 pedagang menjadi korban akibat kebakaran 4 tahun silam. Mereka kemudian direlokasi di sekitar Masjid Agung Jawa Tengah selama proses perbaikan. Hanya saja, mengakomodir pedagang agar bisa kembali ke Pasar Johar ternyata nggak mudah untuk dilakukan.

“Ini jauh lebih susah daripada mbangun ini. Karena bersepakat dengan pedagang ini lebih susah karena itu berhubungan dengan penghidupan,” terang Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono.

Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menyebut kapasitas pasar yang sebenarnya ternyata hanya 60 persen dari jumlah pedagang yang sebelumnya mencari penghidupan di sana. Dia pun sedang mencari solusi terkait dengan hal ini.

“Kembai ke kesepakatan pedagang, pasca kebakaran kan konstruksi tidak sesuai konstruksi yang awal dibangun, kapasitas pedagang tidak bisa penuh. Mau nunggu semua selesai atau 60 persen pindah sisanya nunggu dibangunkan. Menunggu keputusan pedagang. Pedagang menyebut 2 opsi, kalau tidak pindah satu tidak pindah semua, ada yang bilang diundi saja sisanya nunggu dibangunkan pak wali 2020,” jelas Hendi.

Semoga saja aktivitas di Pasar Johar bisa kembali pulih seperti sebelum kebakaran, ya Millens? (IB09)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: