BerandaHits
Kamis, 2 Mar 2022 09:00

Dihantam Transportasi Modern dan Pandemi, Sisa Berapa Jumlah Angkot Semarang?

Jumlah angkot Semarang semakin berkurang. Nasib sopir dan pemiliknya semakin merana. (Jatengdaily.com/Adri)

Transportasi modern seperti ojek daring dan Trans Semarang semakin diminati masyarakat Kota Semarang dan sekitarnya. Ditambah dengan hantaman pandemi yang membuat aktivitas warga berkurang, angkot pun semakin merana. Tinggal berapa ya jumlah angkot Semarang?

Inibaru.id – Sebagaimana kota-kota besar di Indonesia, Semarang juga kini disesaki dengan armada ojek daring. Para pengemudi ojek ini dianggap sebagai solusi bagi masyarakat yang ingin pergi ke manapun dengan praktis. Nah, keberadaan ojek daring ini dianggap sebagai awal dari semakin berkurangnya angkutan kota (angkot) Semarang.

Sebenarnya, ojek daring nggak jadi satu-satunya penyebab semakin menurunnya minat masyarakat Kota Semarang terhadap angkot. Keberadaan Trans Semarang, bus yang memiliki banyak koridor rute di Kota Atlas ini dianggap sebagai salah satu transportasi modern yang berhasil memenuhi kebutuhan masyarakat. Apalagi, tiket Trans Semarang murah dan mampu menjangkau berbagai ujung kota.

Saking bagusnya pengelolaan Trans Semarang, Kementerian Perhubungan bahkan sampai membuat Kota Semarang sebagai percontohan dalam hal pengembangan Bus Rapid Transit (BRT) di Tanah Air.

“Angka pengguna Trans Semarang sangat besar dibandingkan kota lain yang juga memiliki BRT,” ungkap Kepala Badan Layanan (BLU) Trans Semarang Ade Bhakti Ariawan, Selasa (8/10/2019).

Sayangnya, kesuksesan Trans Semarang nggak berdampak positif pada nasib para sopir dan pemilik angkot. Bahkan, banyak yang merugi hingga akhirnya memilih untuk nggak lagi menjalankan angkotnya. Salah satunya adalah Darno, warga Kecamatan Ngaliyan yang sebenarnya memiliki dua angkot.

“Nggak ada penumpang, jadi selalu rugi. Sudah dua tahun ini kondisi parah seperti ini,” ucap laki-laki berusia 54 tahun ini pada Senin (28/2/2022).

Selain transportasi modern, pandemi juga ikut membuat nasib angkot di Kota Semarang semakin mengenaskan. (infotembalang)

Efek dari pandemi Covid-19 yang membuat banyak warga Kota Semarang nggak banyak beraktivitas di luar rumah juga ikut membuat bisnis angkotnya semakin merana. Padahal, sebelum pandemi, setidaknya angkotnya ada yang menyewa. Kini, dia bahkan sudah terpikir untuk menjual kendaraan yang selama ini jadi penopang ekonomi keluarganya.

Jumlah Angkot Semarang Berkurang Drastis

Ketua DPC Organda Kota Semarang Bambang Pranoto Purnomo membenarkan kalau jumlah angkot di Kota Semarang semakin menurun. Jumlahnya bahkan berkurang sampai separuh dalam dua tahun terakhir.

“Sebelum pandemi di Kota Semarang ada 2.300 angkot, sekarang tinggal 1.200 saja,” ungkap Bambang, Senin (28/2).

Dia pun prihatin dengan nasib para sopir angkot di Kota Semarang yang semakin merana. Agar mereka tetap bisa mendapatkan penghasilan, Bambang pun menyarankan Pemkot Semarang untuk menjadikan sopir atau pemilik angkot dilibatkan dalam program transportasi massal. Misalnya, mereka bisa dijadikan sub feeder bagi Trans Semarang.

Ide ini sebenarnya sudah sampai ke Komisi C DPRD Kota Semarang. Para wakil rakyat ini pun berjanji akan mengkaji ide ini demi membantu nasib para sopir dan pemilik angkot.

Wah, jumlah angkot Semarang ternyata tinggal sedikit, ya Millens. Omong-omong, kamu masih sering naik angkutan umum ini nggak, nih? (Kom, Sua/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: