BerandaHits
Selasa, 13 Mar 2023 16:52

Demi Menyelamatkan Lingkungan, Perlukah Manusia Memilih Daging Buatan?

Singapura mengizinkan penggunaan daging buatan laboratorium pada 2020. (123RF/Anna Ivanova via Merah Putih)

Proses produksi daging memang terbukti mencemari lingkungan dan menimbulkan efek rumah kaca. Untuk meminimalkan efek negatif itu, apakah manusia perlu mengganti daging alami dengan daging lab?

Inibaru.id – Pada 2013 silam, mulai banyak laboratorium di Luar Negeri sana yang mengklaim sedang mengembangkan daging buatan. Salah satunya membuat patty atau isian burger tanpa daging sungguhan.

Meski tujuan awal penciptaan daging artifisial ini untuk memenuhi kebutuhan akan daging yang terus meningkat, tapi daging tanpa hewan dinilai bisa mengurangi dampak negatif lingkungan. Lalu perlukah kita benar-benar mengganti daging alami dengan daging dari lab?

Tentunya, keputusan untuk mengganti daging alami dengan daging buatan sepenuhnya tergantung pada preferensi dan nilai-nilai pribadi masing-masing individu.

Daging buatan atau daging tanpa hewan adalah produk makanan yang dihasilkan secara in vitro dari sel-sel hewan atau tanaman. Teknologi ini dikembangkan sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan protein manusia yang semakin meningkat, namun juga memperhatikan keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan hewan.

Namun, keputusan untuk mengganti daging alami dengan daging buatan dapat menjadi kontroversial. Hal ini karena masih dalam tahap pengembangan dan pengujian yang belum selesai. Selain itu, beberapa orang mungkin lebih memilih untuk tetap makan daging alami karena alasan kesehatan, kebiasaan makan, atau karena nilai-nilai budaya atau agama.

Apakah daging buatan sehat dan menyehatkan?

Daging merah. (Ist)

Daging buatan atau daging tanpa hewan masih dalam tahap pengembangan dan pengujian, sehingga belum ada data yang cukup untuk memastikan apakah daging buatan secara khusus dapat menyehatkan.

Namun, jika daging buatan berhasil dikembangkan dan dijual di pasaran, kemungkinan besar akan memiliki keuntungan dari segi kesehatan dibandingkan dengan daging alami. Beberapa keuntungan yang mungkin dimiliki oleh daging buatan adalah:

Lebih rendah kandungan lemak jenuh

Beberapa jenis daging alami, seperti daging sapi dan babi, mengandung lemak jenuh yang tinggi. Konsumsi lemak jenuh yang berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Daging buatan dapat dikembangkan dengan kandungan lemak yang lebih rendah, sehingga dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung.

Bebas antibiotik dan hormon pertumbuhan

Beberapa produsen daging alami sering menggunakan antibiotik dan hormon pertumbuhan pada hewan ternak untuk meningkatkan pertumbuhan dan mengurangi risiko infeksi. Namun, penggunaan antibiotik yang berlebihan dapat meningkatkan resistensi antibiotik pada manusia. Daging buatan dapat diproduksi tanpa menggunakan antibiotik dan hormon pertumbuhan, sehingga dapat membantu mencegah resistensi antibiotik.

Nggak terkontaminasi bakteri patogen

Daging alami dapat terkontaminasi oleh bakteri patogen, seperti E. coli dan Salmonella, yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia. Daging buatan diproduksi secara in vitro, sehingga dapat dijamin bahwa nggak terkontaminasi oleh bakteri patogen.

Namun, penting untuk diingat bahwa daging buatan masih dalam tahap pengembangan dan masih perlu dilakukan pengujian lebih lanjut untuk memastikan bahwa produk tersebut aman dikonsumsi dan memiliki manfaat kesehatan yang signifikan.

Meskipun demikian, jika teknologi daging buatan berhasil dikembangkan dan diterapkan secara luas, dapat membantu mengurangi dampak negatif produksi daging alami pada lingkungan dan kesejahteraan hewan. Hal ini juga dapat membantu memenuhi kebutuhan protein manusia yang semakin meningkat tanpa mengorbankan kesehatan dan kesejahteraan hewan atau keberlanjutan lingkungan.

Untuk itu, penting untuk terus melakukan penelitian dan pengujian untuk memastikan bahwa teknologi daging buatan aman dan sesuai dengan nilai-nilai etis dan sosial masyarakat. Keputusan untuk mengganti daging alami dengan daging buatan harus didasarkan pada informasi yang jelas dan objektif serta nilai-nilai pribadi yang dipertimbangkan secara matang.

Hm, kalau kamu tertarik nggak mengonsumsi daging buatan? (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: