BerandaHits
Selasa, 26 Feb 2024 16:46

DB di Jepara Merajalela, Ini Langkah Pemkab untuk Mengatasinya

Kasus DBD di Kabupaten Jepara sedang mengalami peningkatan. (Diskominfo Jepara)

Sebanyak sembilan orang meninggal akibat demam berdarah di Kabupaten Jepara. Pemerintah daerah pun melakukan berbagai langkah untuk mengatasi penyebaran virus ini.

Inibaru.id – Datangnya musim penghujan menjadi tanda waspada pada demam berdarah (DB). Untuk menanggulanginya, Pemerintah Kabupaten Jepara telah merancang strategi khusus. Segala solusi yang mungkin nggak bisa ditawar lagi mengingat hingga tanggal 22 Februari 2024, Dinas Kesehatan (Dinkes) mencatat bahwa sembilan individu telah meninggal dunia akibat DB.

Sekretaris Daerah Kabupaten Jepara, Edy Sujatmiko menyatakan bahwa kasus DB di wilayahnya sedang mengalami peningkatan. Oleh karena itu, dia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.

“Saat ini kita sedang tidak baik-baik saja. Kita harus bergerak bersama-sama seluruh komponen yang ada,” tegas Edy Sujatmiko, dalam Rapat Koordinasi Pencegahan dan Penanganan Demam Berdarah Dengue (DBD), di Pendopo RA Kartini, Sabtu (24/2/2024).

Menurutnya, ada beberapa langkah strategis yang harus segera diambil. Pertama-tama, komitmen dan perhatian dari semua pihak diperlukan, serta penguatan lembaga melalui Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) DBD. Kedua, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat melalui berbagai media harus dilakukan secara terus-menerus.

“Tidak usah dikumpulkan di kecamatan dan desa. Langsung bergerak dengan manfaatkan sosial media yang ada,” ujar Sekda.

Berdasarkan data per 22 Februari 2024, terdapat 507 kasus DBD di Jepara. (via Alodokter)

Langkah ketiga adalah melibatkan seluruh komponen masyarakat dalam kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (3M plus) secara rutin. Selanjutnya, respons cepat terhadap laporan kasus dengan melakukan penyelidikan epidemiologi dan tindak lanjut yang tepat.

Edy juga meminta Dinas Kesehatan untuk mengkoordinasikan upaya pencegahan dan penanganan, serta meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dalam penanganan DB. Ini termasuk penyediaan obat-obatan dan perlengkapan medis bagi Puskesmas.

“Obat jangan sampai kehabisan. Harus tetap terjaga stoknya. Termasuk stok darah di PMI,” tegas Edy.

Rumah sakit dan Puskesmas diminta untuk menyediakan ruang perawatan yang memadai dan melakukan penatalaksanaan sesuai standar. Pihaknya juga menekankan pentingnya melaporkan kasus DBD dalam waktu maksimal 2×24 jam kepada Dinkes.

Untuk camat, kepala desa, dan lurah, Edy menekankan perlunya melaksanakan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus secara rutin. Mereka juga diminta untuk terus melakukan sosialisasi dan mengedukasi masyarakat tentang DBD dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

“Berdayakan masyarakat melalui Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik, dan siswa pemantau jentik,” ujar dia.

Pelaksana Harian (Plh.) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara, Dokter Eko Cahyo Puspeno menyatakan bahwa kondisi DBD di Jepara sangat memprihatinkan. Berdasarkan data per 22 Februari 2024, terdapat 507 kasus, dengan 436 kasus tersangka, 62 kasus positif DBD, dan 9 kasus yang berujung pada kematian.

Duh, penyakit ini memang nggak bisa dianggap enteng ya, Millens? Yuk, di mana pun kita tinggal hendaknya menjaga kebersihan lingkungan biar terhindar dari DBD! (Siti Zumrokhatun/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: