BerandaHits
Sabtu, 15 Agu 2025 17:38

Dark AI jadi Senjata Baru Penjahat Siber

Penjahat siber menggunakan Dark AI sebagai senjata. (Unsplash)

Bagai pisau bermata dua, AI kini juga makin memperlihatkan sisi mengerikan.

Inibaru.id - Pesatnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan atau AI memang memukau. Berbagai kemudahan dan manfaat kini bisa kita nikmati berkat teknologi ini. Namun, di balik semua kehebatan itu, muncul sisi gelap yang tak kalah canggih dan berbahaya: Dark AI.

Sergey Lozhkin, Kepala Tim Riset Analisis Global (GReAT) untuk META dan APAC di Kaspersky, menjelaskan bahwa sejak kemunculan ChatGPT, kita melihat bagaimana AI dimanfaatkan untuk kebaikan, seperti pembuatan video hingga deteksi ancaman siber. Namun, di sisi lain, para penjahat siber juga menggunakannya untuk meningkatkan kemampuan serangan mereka.

"Kita memasuki era di mana AI adalah perisai dan Dark AI adalah pedangnya," ujar Lozhkin melansir CNN (10/8/2025).

Baru-baru ini, perusahaan keamanan siber Kaspersky menemukan tren baru yang mengkhawatirkan. Menurut mereka, para pelaku kejahatan siber kini menggunakan Dark AI untuk melancarkan serangan digital yang lebih canggih, mulai dari phishing sederhana hingga spionase siber yang didukung oleh negara.

Apa Itu Dark AI?

Dark AI bisa membuat phising yang meyakinkan. (Kron)

Dark AI adalah istilah yang mengacu pada penggunaan model bahasa besar (LLM) atau sistem chatbot yang tidak terikat oleh batasan etika dan keamanan. Sistem ini beroperasi di luar kendali standar, sehingga memungkinkan penjahat siber melakukan aktivitas berbahaya, seperti:

- Penipuan dan manipulasi

- Serangan siber

- Penyalahgunaan data

Penggunaan Dark AI yang paling umum dan terkenal saat ini adalah Black Hat GPT, yang muncul sejak pertengahan 2023. Ini adalah model AI yang sengaja dibuat untuk aktivitas ilegal, di antaranya:

- Menghasilkan kode berbahaya.

- Merancang email phishing yang sangat meyakinkan.

- Membuat deepfake suara dan video.

Contoh Black Hat GPT yang sudah teridentifikasi adalah WormGPT, DarkBard, FraudGPT, dan Xanthorox.

Ancaman yang Kian MengerikanNggak hanya digunakan oleh penjahat siber individu, Kaspersky juga menemukan tren yang lebih gelap, yaitu pemanfaatan Dark AI dalam kampanye yang didukung oleh negara. OpenAI bahkan mengungkapkan bahwa mereka telah menggagalkan lebih dari 20 operasi siber terselubung yang mencoba menyalahgunakan perangkat AI mereka.

Laporan OpenAI menunjukkan bahwa para pelaku kejahatan siber menggunakan LLM untuk menciptakan identitas palsu yang meyakinkan, merespons target secara real-time, dan menghasilkan konten multibahasa yang mampu mengelabui korban serta menembus filter keamanan tradisional.

Lozhkin menekankan bahwa AI pada dasarnya tidak bisa membedakan mana yang benar dan salah, karena ia hanyalah alat yang mengikuti perintah. Dengan semakin mudahnya akses ke perangkat Dark AI, sangat penting bagi individu dan organisasi untuk memperkuat keamanan siber, berinvestasi dalam sistem deteksi ancaman berbasis AI, dan terus belajar cara menghadapi eksploitasi teknologi ini.

Memahami bagaimana teknologi ini bekerja adalah langkah awal untuk melindungi diri. Yang nggak kalah penting adalah literasi digital sehingga tetap kritis terhadap informasi yang kita terima. (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: