BerandaHits
Jumat, 25 Mar 2021 19:09

Dapat Surat Tilang ETLE Padahal Kendaraan Sudah Dijual, Harus Gimana?

Bagaimana jadinya jika surat tilang ETLE salah sasaran? (Inibaru.id/ Audrian F)

Publik masih penasaran dengan cara kerja surat tilang ETLE. Apalagi tilang elektronik ini bisa saja salah sasaran mengingat ada banyak kendaraan yang sudah dijual namun belum dibalik nama. Lantas, seperti apa ya solusi jika sampai ada surat tilang salah sasaran?

Inibaru.id - Sistem tilang elektronik atau Electronic Traffiic Law Enforcement (ETLE) telah diluncurkan di sejumlah daerah. Intinya, kalau kamu melakukan pelanggaran lalu lintas, maka surat tilang akan segera dikirimkan ke rumah pemilik kendaraan. Meski terlihat keren, hal ini bikin polemik baru mengingat ada banyak kendaraan yang sudah dijual namun belum dibalik nama. Bakal banyak surat tilang ETLE salah sasaran, dong?

Kalau kamu mendapatkan surat tilang ETLE namun kendaraan yang melakukan pelanggaran ternyata sudah dijual dan nggak lagi milikmu, ada kok solusinya. Yuk, simak!

Sesuai penjelasan dalam situs ETLE Polda Metro Jaya, setelah pelanggar lalu lintas terbukti melakukan pelanggaran di kamera, petugas akan mengidentifikasi kendaraan. Namun, surat yang pertama dikirim ke rumah pemilik kendaraan bukanlah surat berisi informasi tilang, melainkan konfirmasi pemilik kendaraan tersebut.

Kalau kamu mendapatkannya, wajib mengonfirmasi apakah memang masih memiliki kendaraan tersebut atau bukan. Kalau sudah nggak, tentu kamu nggak lagi perlu mendapatkan surat tilang.

Menurut Kepala Sub Direktorat Pembinaan dan Penegakan Hukum (Kasubdit Bin Gakkum) Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Fahri Siregar, pihaknya sudah memiliki prosedur untuk menangani hal ini. Jika memang hasil dari konfirmasi pemilik kendaraan terungkap bahwa kendaraan tersebut bukan miliknya tapi menggunakan pelat nomor yang sama, pihak Ditlantas Polda Metro Jaya punya prosedur yang harus dilakukan.

“Konfirmasi itu meminta supaya ada penjelasan yang diberikan kepada kita tentang subyek si pelanggar Dari situlah dari urutan-urutan penjelasan itu nanti yang akan kita kategorikan mana yang masuk ke dalam tindakan, apakah kita blokir, apakah kita lakukan investigasi lebih lanjut. Intinya sih konfirmasi aja," jelas Fahri.

Kalau dapat surat ETLE salah sasaran bisa lapor kok. (Medcom)

Kalau Mendapatkan Surat ETLE Namun Nggak Pernah Melanggar, Bisa Lapor Kok

Sementara itu, AKP Eny Regama juga membeberkan penjelasan terkait surat tilang ETLE yang salah sasaran. Katanya, jika penerima surat konfirmasi ternyata salah sasaran, mereka juga bisa melaporkannya, kok.

"Bisa juga ke Subdit Gakkum Polda Metro Jaya yang ada di Pancoran. Di sana ada pelayanan pengaduan," kata Eny di YouTube NTMC Channel.

Yang patut diketahui, kalau sampai delapan hari penerima surat ETLE nggak memberikan konfirmasi, maka kendaraan yang melakukan pelanggaran akan diblokir. Intinya, surat-surat keterangan kendaraan tersebut nggak berlaku dan nantinya akan menyebabkan masalah lain ke depannya. Nah, kalau begini, Eny pun mengingatkan pemilik kendaraan untuk segera melakukan balik nama jika kendaraan tersebut sebelumnya dimiliki oleh orang lain.

"Atau juga bisa melapor untuk memblok (pelat) nomor kendaraan yang melanggar namun sudah kita jual sebelumnya," ucapnya.

Dilansir dari situs ETLE Polda Metro Jaya, ada lima tahapan mekanisme tilang dengan ETLE. Berikut rincainnya:

1. Perangkat ETLE merekam pelanggaran lalu lintas.

2. Petugas melakukan identifikasi data kendaraan.

3. Petugas mengirimkan surat konfirmasi ke alamat sesuai dengan data kendaraan yang tercatat. Jika kendaraan sudah nggak dimiliki lagi, penerima surat harus melakukan konfirmasi.

4. Konfirmasi bisa lewat website atau datang ke Kantor Sub Direktorat Penegakan Hukum. Batas waktu konfirmasi adalah delapan hari.

5. Jika penerima surat mengonfirmasi kendaraan memang miliknya. Petugas akan menerbitkan surat tilang. Pembayaran dilakukan via BRI Virtual Account.

Nggak perlu bingung kok kalau nggak merasa melakukan pelanggaran lalu lintas tapi dapat surat ETLE. Sudah tahu kan apa yang perlu dilakukan, Millens? (Det/IB28/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: