BerandaHits
Minggu, 16 Des 2017 10:48

Dampak Gempa, Pasien RSUD Banyumas Harus Dirawat di Bawah Tenda

Kondisi RSUD Banyumas setelah gempa (Kompas-Dok RSUD Banyumas)

Selain langit-langit gedung yang ambrol dan tembok yang retak, pipa gas oksigen rumah sakit juga rusak.

Inibaru.id – Gempa besar yang terjadi Jumat tengah malam (15/12/2017) di pesisir selatan Jawa membuat cukup banyak kerusakan parah di berbagai daerah. Salah satu bangunan yang mengalami kerusakan parah adalah RSUD Banyumas. Tiga lantai gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD), ruang ICU, laboratorium, dan Gedung Pusat Thalasemia tidak bisa lagi digunakan karena rusak parah.

Baca juga:
Budiyanto Sekeluarga Terpaksa Tinggal di Rumah Pohon
Kisah Pemuda yang Bawa Boneka Beruang Raksasa ke Pemakaman

“Langit-langit di IGD ambrol dan hampir di seluruh ruangan yang rusak temboknya retak-retak,” ucap Direktur RSUD Banyumas AR Siswanto Budiwiyoto sebagaimana ditulis dari Kompas.com (16/12/2017).

Pipa gas oksigen di seluruh ruangan rumah sakit juga ikut rusak hingga gas yang sangat dibutuhkan oleh pasien habis. Dalam kondisi darurat, tabung oksigen pun digunakan.

Takut jika gedung sampai roboh sekaligus mengantisipasi gempa susulan, pihak RSUD memutuskan untuk mengevakuasi 70 pasien dari ruang rawat inap. Kini, mereka dirawat di dalam tenda milik Badan Penanggulaangan Bencana Dareah (BPBD) Banyumas.

Baca juga:
Bus WNI Terbakar di Malaysia
Sosok Misterius Riana Berjaya di Panggung Asia

Tidak ada korban di RSUD Banyumas. Hanya saja, pasien dan para tenaga medis sempat panik dan berhamburan saat gempa muncul. Kini, pihak RS sedang menunggu pengecekan kondisi gedung dari petugas dinas Cipta Karya. Jika memang dianggap berbahaya, maka pasien akan dipindahkan ke ruangan lainnya.(AW/GIL)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024