BerandaHits
Kamis, 18 Apr 2018 13:48

Menyoal Radikalisme di Medsos dan Gimana Mencegahnya

Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol Ir Hamli memberi penjelasan bahaya radikalisme dan terorisme di dunia maya. (Inibaru.id/Artika Sari)

Untuk menambah wawasan mahasiswa tentang radikalisme dan terorisme, Tugu Muda Duta Damai bekerja sama dengan Unnes, BNPT, dan Inibaru.id mengadakan seminar "Sosmedku Masa Depanku". Dalam seminar ini, peserta juga diedukasi untuk menggunakan internet secara positif.

Inibaru.id – Aksi radikalisme yang begitu marak di dunia maya beberapa tahun terakhir ini menjadi bahan diskusi dalam seminar nasional bertema "Medsosku Masa Depanku" pada Selasa (17/4/2018). Bertempat di Lantai 3 Gedung Dekanat Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang (Unnes), seminar ini merupakan inisiasi Tugu Muda Duta Damai yang bekerja sama dengan BNPT, Unnes, dan Inibaru.id.

Tugu Muda Duta Damai adalah semacam komunitas anak muda yang terbentuk dari pelatihan yang diadakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk mengampanyekan gerakan damai di Indonesia, khususnya Semarang. Di Jawa Tengah, ada lima kelompok penggerak tersebut, yakni Garis, Blaik, Tugu Muda, Semai, dan Tradam. Kelimanya tergabung dalam Duta Damai Regional Jawa Tengah.

Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol Ir Hamli selaku pembicara mengungkapkan, ada beberapa motif yang memengaruhi orang untuk bergabung dalam kelompok radikal. Motif-motif tersebut antara lain ideologi agama, solidaritas komunal, mental yang mudah dipengaruhi, balas dendam, konflik situasional, dan separatisme.

Baca juga:
Ini yang Harus Kamu Lakukan Usai Lolos SNMPTN
Tren Jilbab Pocong, Kreatif atau Seram?

Ideologi agama, ungkapnya, acap menjadi motif utama radikalisme. Namun begitu, hasil survei Wahid Foundation pada 2016 terhadap sejumlah pemeluk agama terbesar di Indonesia menunjukkan hal yang berbeda. Dari survei tersebut diperoleh data bahwa 77 persen responden menolak radikalisme, 7,7 persen bersedia berpartisipasi, dan 0,4 persen pernah berpartisipasi.

Yang menakutkan, kendati penolakan yang terjadi cukup besar dan jumlah partisipan aksi radikal tergolong kecil, dampak radikalisme itu begitu terasa, bahkan berpotensi memecah persatuan.

Menurut Hamli, berdasarkan data yang dihimpun BNPT, kampus adalah salah satu tempat yang paling rentan menjadi pintu masuk doktrin radikalisasi ideologi. Proses perekrutan anggota kelompok radikal ini, lanjutnya, umumnya tertutup dan terorganisir.

Hamli juga mengatakan, dibandingkan mahasiswa sosial, mahasiswa eksak cenderung lebih mudah direkrut. Kelompok ini juga biasanya cenderung antipati pada perbandingan mazhab.

“Kalau mau belajar agama, jangan hanya belajar dari satu kitab. Bandingkan dengan sumber-sumber lain. Kita hidup di Indonesia yang punya banyak keragaman dan tidak ada agama yang mengajarkan kebencian. Gunakan media sosial untuk menyatukan, bukan memecah belah.” lanjut Hamli.

Bijak Bermedsos

Attok Rintawan, salah seorang pembicara dalam Seminar Nasional "Medsosku, Masa Depanku". (Tugu Muda Duta Damai)

Manajer IT Inibaru.id Attok Rintawan yang juga menjadi salah seorang panelis dalam seminar nasional tersebut menegaskan kepada seluruh peserta seminar agar lebih bijak bermedsos. Media sosial, ungkapnya, adalah semacam portofolio untuk menilai kepribadian seseorang.

“Ada perusahaan yang dalam perekrutan karyawannya menilai kepribadian individu tersebut dari media sosial," kata dia.

Baca juga:
Kemenristekdikti Bakal Perbarui Regulasi Homebase Dosen
Tiga Siswa SMK N 4 Malang Juarai Lomba Animasi Se-ASEAN

Menurut pemuda asli Ungaran, Kabupaten Semarang, tersebut, perusahaan akan menelisik gimana karakter calon pekerjanya dari media sosial. Maka, lanjutnya, sebaiknya masyarakat lebih berhati-hati membagikan konten.

"Buatlah citra yang positif dengan memuat konten yang juga positif," sarannya.

Dia menambahkan, selain konten, intensitas interaksi kita di media sosial juga bisa menggambarkan gimana karakter seseorang.

"Apakah kita pendiam atau aktif sangat terlihat di media sosial,” terang Attok, lalu tersenyum.

Selain perwakilan Inibaru.id dan BNPT, seminar yang dipandu Julio Belnanda Harianja ini juga diisi vlogger cum content creator asal Semarang, Wahid. Pada kesempatan tersebut, Wahid banyak mengulas gimana cara memanfaatkan media sosial untuk memperoleh penghasilan. (Artika Sari/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: