BerandaHits
Selasa, 15 Jun 2020 11:26

Cegah Corona, Transaksi di Pasar Surabaya Kini Pakai Cara Unik

Pasar di Surabaya tetapkan aturan transaksi unik demi mencegah penularan Covid-19 lewat uang. (Suarasurabaya)

Uang adalah salah satu benda yang berpotensi menyebarkan virus corona. Untuk menghindari penyebaran virus melalui uang, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya pun menetapkan aturan unik untuk bertransaksi dengan aman di pasar. Bagaimana caranya, ya?

Inibaru.id - Pasar merupakan salah satu tempat umum yang mempertemukan penjual dengan pembeli. Hal ini membuatnya menjadi salah satu tempat paling rawan penularan Covid-19. Nggak ingin kasus virus corona semakin naik di fase new normal, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya pun merancang cara mencegah penularan Covid-19 di pasar.

Direktur Teknik dan Usaha PD Pasar Surya Muhibuddin mengatakan bahwa pihaknya sedang melakukan penataan konsep 'pasar tangguh'. Selain mewajibkan pedagang dan pembeli mengenakan masker dan melakukan pengecekan suhu badan, transaksi pembayaran juga harus diubah. Para pedagang di sejumlah pasar di Surabaya kini diwajibkan memakai nampan saat melakukan transaksi pembayaran dengan pembeli.

"Pembeli menaruh uang di nampan, lalu jika ada uang kembalian juga diletakkan di nampan itu," kata Muhibuddin.

Pasar di Surabaya tetapkan aturan transaksi yang unik. (Katakini)

Pemerintah Kota Surabaya bahkan telah membagikan 10.000 nampan gratis kepada para pedagang di 67 pasar yang dikelola PD Pasar Surya.

"Jadi nampan pembayaran itu sudah diterapkan, dan itu ide dari ibu Wali Kota. Pembayaran melalui nampan itu wajib diterapkan oleh pedagang. Nah, nanti misalnya yang dapat nampan itu hilang, ya harus membeli lagi dan itu harus dilakukan," ungkap Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro, Minggu (14/6/2020).

Nggak hanya nampan, para pedagang daging dan ikan juga melengkapi lapak mereka dengan tirai plastik. Langkah ini telah diterapkan di sejumlah pasar seperti Pasar Genteng Baru dan Tambahrejo.

"Nah ini yang harus diantisipasi. Sehingga harus ada tirai berupa plastik itu, untuk membatasi agar cipratan-cipratan tersebut tidak menempel ke mana-mana, agar tidak sampai nyiprati ke pembeli," tambah Hebi.

Selain menggunakan nampan, tiap lapak juga memasang plastik pembatas antara penjual dan pembeli. (Kabar24)

Konsep lain pasar tangguh yang diterapkan adalah arus one way bagi para pembeli di dalam pasar. Jalan searah diaplikasikan dengan cara memasang petunjuk arah di lantai pasar. Hal ini dilakukan untuk mengatur arah pembeli di dalam pasar. Selain itu, pintu masuk dan keluar dibuatkan sekat atau jarak pemisah.

Hebi menyatakan bahwa konsep pasar tangguh ini nggak hanya diterapkan kepada 67 pasar yang dikelola PD Pasar Surya saja. Pasar Krempyeng yang dikelola LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan) juga didorong untuk menyiapkan skema yang sama.

Eddy Christijanto, Kepala Satpol PP kota Surabaya menyebut 49 dari 101 pedagang di Pasar Krempyeng telah diatur sedemikian rupa demi mengakomodasi protokol kesehatan. Penataan ini dilakukan dengan menyesuaikan kearifan lokal, melibatkan pengurus RT/RW, dan LPMK.

"Kalau physical distancing di dalam pasar tak mencukupi dan pedagang melebihi kapasitas, maka kita tata di jalan. Tapi kalau misalnya jalan itu pukul 06.00 WIB dipakai, maka sebelum pukul 06.00 WIB, jalan harus bersih. Nah, itu yang kita lakukan," kata Eddy.

Semoga dengan protokol yang baru ini bisa meminimalisasi penularan virus Covid-19 di pasar ya, Millens. (Mer/MG27/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ketika Ribuan Paha Ayam Tersaji dalam Tradisi Sewu Sempol Kudus

26 Feb 2025

Menguji Kepercayaan Publik terhadap Produk Pertamina di Tengah Kasus 'Pertamax Oplosan'

26 Feb 2025

Ruas Jalan Rusak, Ombudsman Minta Pemprov Jateng Segera Perbaiki

26 Feb 2025

Rekap Operasi Keselamatan Candi 2025: Ada 59.776 Pelanggaran

26 Feb 2025

'Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati' dan Alasan Sederhana untuk Bertahan Hidup

26 Feb 2025

Harga Santan yang Mengganggu Gurihnya Suasana Ramadan

26 Feb 2025

Mudik Nyaman dengan Kereta Api; Daop 4 Semarang Siapkan 535 Ribu Kursi

26 Feb 2025

Mengapa Ketika Remaja Semakin Irit Bicara kepada Orang Tua?

26 Feb 2025

Checklist Persiapan Ramadan: Fisik, Mental, dan Spiritual

27 Feb 2025

Memaknai Kirab Dugderan, Tradisi Penanda Ramadan di Semarang yang Akan Digelar Jumat

27 Feb 2025

Peci Kang Santri Kudus; Jelang Ramadan, Orderan Naik Terus

27 Feb 2025

Di Jepang, Ada Gunung yang Tingginya Hanya 6,1 Meter!

27 Feb 2025

Memang Bisa Konsumen Pertamax Tuntut Ganti Rugi ke Pertamina Jika Terbukti Dapat Oplosan?

27 Feb 2025

Cinta pada Pandangan Pertama: Romantis atau Sekadar Ilusi?

27 Feb 2025

Beda Rute, Berikut Pengalihan Jalan selama Kirab Dugderan 2025 di Semarang

27 Feb 2025

Susun Strategi Keamanan Siber, Nezar Patria: Sedia Payung sebelum Hujan

27 Feb 2025

3 Cara Pemkot Semarang Antisipasi Kecelakaan di Tanjakan Silayur

28 Feb 2025

Diskon Listrik Prabayar Berakhir Hari Ini, Akankah Sisa Token Hangus?

28 Feb 2025

Menembus Kemacetan demi Kuliner Legendaris Semarang: Sate Ayam Jembatan Mrican

28 Feb 2025

Benarkah Jepang Butuh Tenaga Kerja dari Indonesia?

28 Feb 2025