Inibaru.id - Setelah haid, perempuan muslimah diwajibkan untuk melakukan mandi besar atau mandi wajib. Tapi, mandi wajib bukan sekadar mandi biasa. Ada tata cara yang tepat yang perlu diikuti agar ibadah selanjutnya sah dan diterima. Lalu, gimana sih cara mandi wajib yang benar?
Ayu Surita Jannah, seorang narasumber di acara Ruang Dialog Santrendelik Semarang menjawab pertanyaan ini. Perempuan yang akrab disapa Ayus itu berbagi informasi penting tentang cara menyucikan diri setelah haid.
“Yang pertama dilakukan adalah wudhu. Tapi ini hukumnya sunnah, ya. Jadi, nggak wudhu dulu nggak apa-apa, tapi kalau dilakukan itu lebih baik,” terang Ayus.
Ayus juga menambahkan, langkah berikutnya adalah niat mandi wajib. Niatnya yaitu Nawaitu ghusla liraf'il hadatsil akbari minal haidhi fardhan lillaahi ta'aalaa. Artinya, "Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar disebabkan haid karena Allah Taala."
Ayus menjelaskan, niat ini sangat penting dan harus dilafalkan dengan benar. Karena hal ini dapat memengaruhi sah atau tidaknya ibadah-ibadah lain.
“Niat ini hukumnya fardu. Jadi kalau kita nggak niat, maka mandi wajibnya juga nggak sah. Akibatnya, nanti salat juga nggak akan diterima. Makanya, hati-hati sekali untuk bisa niat dengan benar,” jelas perempuan yang kala itu mengenakan hijab coklat muda.
Setelah membaca niat dengan benar, kita bisa mengguyurkan air ke seluruh tubuh. Tidak hanya rambut dan tubuh bagian luar, tetapi juga sela-sela telinga, lubang hidung, dan semua anggota tubuh lainnya harus terkena air.
“Membersihkan di daerah farji juga harus benar-benar bersih, yang kelihatan mata itu harus dibersihkan dengan jongkok,” tutur Ayu dengan santai namun penuh makna.
Mengqadha Salat
Selain melakukan mandi wajib, ada satu hal penting lain yang perlu diperhatikan setelah haid, yaitu mengqhada salat. Qadha salat adalah mengganti sholat yang sudah terlewat.
"Ketika haid, memang kita nggak diwajibkan untuk puasa dan sholat. Tapi kita masih ada kewajiban untuk meng-qhada sholat tertentu," jelas Ayu.
Ayus menjelaskan bahwa mengqhada sholat saat datang waktu haid dan setelah haid itu berbeda. Misal kita pertama haid pukul 12.05 dan waktu zuhur itu 12.00. Nah, setelah kita bersih dari haid nanti kita harus mengqhada sholat zuhur itu.
Jika selesai haid pada pukul 4 sore, ada kewajiban untuk mengqhada salat ashar sekaligus salat zuhur.
"Nah, kita juga harus mengqhada sholat yang bisa dijamak, ya. Semisal selesai mandi wajib di waktu ashar, ya kita qhada salat ashar dan salat zuhur. Kalau selesai di waktu isya ya mengqadha salat isya dan magrib," tandas Ayus.
Wah, ternyata mandi wajib dan mengqadha salat setelah haid itu ada caranya, ya. Semoga setelah kita mengetahui ini, ibadah yang dilakukan setelahnya dapat diterima! (Rizki Arganingsih/E10)
