BerandaHits
Jumat, 6 Jan 2022 08:46

Bukan Arabisasi, Aksara Arab Sudah Ada di Indonesia Sebelum Tulisan Latin

Abjad Jawi alias Aksara Arab-Melayu sudah lama di Indonesia, bukan Arabisasi. (bertuahpos)

Tulisan Aksara Arab di Kantor Gubernur Riau dianggap Arabisasi oleh seorang warganet. Padahal, aksara tersebut adalah Abjad Jawi alias Arab-Melayu yang sudah lama di Indonesia, jauh sebelum tulisan latin atau Romawi yang kamu baca sekarang ini datang.

Inibaru.id – Cuitan akun Twitter @kimansu pada Rabu (5/1/2022) bikin heboh warganet. Dia menuding Indonesia sudah mengalami Arabisasi gara-gara ada aksara Arab di Kantor Gubernur Riau. Padahal, aksara Arab sudah ada di Indonesia sebelum negara ini merdeka, lo.

Dalam cuitannya pada pukul 7.25 WIB pagi itu, @kimansu mengunggah foto yang menunjukkan tulisan di Kantor Gubernur Riau yang memang terlihat seperti aksara Arab, namun sebenarnya adalah Abjad Jawi.

Negara kita sudah jadi cabang negara Arab?,” cuitnya.

Cuitannya pun langsung dibanjiri komentar pro dan kontra. Menariknya, sejumlah akun yang merupakan pemerhati sejarah di Indonesia sampai angkat bicara. Salah satunya adalah akun @potretlawas. Akun ini mengungkap cuitan lamanya, tepatnya pada 10 September 2019 tentang aksara Arab dalam sejarah Nusantara.

Jadi, di sebagian wilayah Sumatera yang memakai Bahasa Melayu, aksara yang dipakai untuk menulis ternyata lebih dulu Abjad Jawi alias Arab Melayu daripada huruf abjad Romawi alias latin seperti yang kamu baca sekarang. Akun ini juga menyebut latinisasi Bahasa Melayu terjadi pada pergantian abad ke-19 dan 20, tepatnya saat sistem ejaan van Ophuijsen diresmikan oleh Hindia Belanda pada 1901.

Contoh penggunaan Abjad Jawi atau Abjad Arab-Melayu di Indonesia. (Wikipedia Indonesia/D.W. Fisher-Freberg, lisensi: CC BY-SA 3.0.)

Cuitan akun @potretlawas ini nggak mengada-ada, Millens karena dia sampai mengunggah Akhbar Bahasa Melayu. Terlihat jelas tulisannya dengan aksara Jawi dan diterbitkan di Betawi pada 1878.

Yang menarik, akun Wikipedia Bahasa Indonesia di Twitter @idwiki ikut angkat bicara. Dia memberikan tautan informasi soal Abjad Jawi dan menjelaskan bahwa Abjad Jawi yang terlihat seperti aksara Arab ini memang sudah lama dipakai oleh penutur Bahasa Melayu di masa lampau. Abjad Jawi ini lazim dipakai di Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan Riau, Jambi, oleh penutur Bahasa Palembang, serta penutur Bahasa Banjar di Kalimantan.

Nah, di tautan Wikipedia juga dijelaskan kalau Abjad Jawi atau Abjad Arab-Melayu ini adalah adaptasi dari aksara Arab agar bisa dibaca oleh penutur Bahasa Melayu. Meski nggak sebanyak dulu, abjad ini masih dipakai di sebagian wilayah Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Brunei, lo.

Bukti sejarah tertua dari eksistensi Abjad Arab-Melayu ini ada di Prasasti Terengganu di Malaysia dengan tahun 702 Hijriah atau sekitar di abad ke-14. Peninggalan dari sejumlah kerajaan di Indonesia seperti Samudera Pasai dan Kesultanan Aceh juga membuktikan Abjad Jawi memang sudah lama eksis sebelum tulisan latin yang dibawa Bangsa Eropa dipakai di sini.

Nah, mengingat di Riau memang banyak penutur Bahasa Melayu dan secara sejarah sudah lama memakai Abjad Jawi alias Aksara Arab-Melayu, tulisan di Kantor Gubernur Riau ini bisa dipastikan bukan Arabisasi ya. (Twi/Wik/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: