Inibaru.id – Di lingkungan sekitarmu, apakah semakin banyak anak muda yang memilih untuk menunda pernikahan, Millens? Kalau iya, hal ini sesuai dengan data yang diungkap Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Tapi, di balik semakin banyaknya anak muda yang menunda pernikahan, ada fakta lain terungkap, yaitu semakin muda pula usia orang Indonesia melakukan hubungan seksual untuk kali pertama.
Buat informasi saja nih, per 2023 lalu, angka pernikahan di Indonesia mencapai 1.577.255. Masih banyak memang, tapi turun 128 ribu jika dibandingkan dengan jumlah pernikahan pada 2022. Bahkan, jika dirunut dalam satu dekade belakangan, angka pernikahan di Indonesia menurun sampai 28,63 persen.
Hal ini terkait erat dengan semakin tuanya usia pernikahan orang Indonesia. Yap, jika di zaman kakek-nenek atau orang tua kita bukan hal aneh melihat anak usia remaja menikah, generasi milenial dan gen Z sepertinya memilih menikah di usia yang lebih tua. Bahkan, menurut laporan yang diungkap Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, kini rata-rata usia pernikahan perempuan di Indonesia adalah 22,1 tahun.
“Kalau di 10 tahun lalu, usia pernikahan perempuan ada di 20 tahun. Jadi kini usia perempuan menikah kali pertama semakin mundur,” kata Hasto mengungkap data yang diolah BKKBN sebagaimana dinukil dari Kompas, Kamis (8/8/2024).
Meski kesadaran untuk menikah di usia yang lebih siap semakin membaik, ada sisi lain yang diungkap BKKBN, yaitu semakin mudanya anak muda Indonesia melakukan hubungan seksual. Kini, kebanyakan dari mereka melakukannya di usia yang sangat muda, yaitu belasan.
“Sebanyak 50 persen responden kita, baik itu laki-laki ataupun perempuan, mengaku melakukannya di usia 15-19 tahun,” ucap Hasto.
Jika dibandingkan dengan sedekade lalu, angkanya semakin muda karena dulu kebanyakan baru melakukannya di usia 20 tahunan. Kalau menurut Hasto sih, hal ini karena sejumlah faktor.
Faktor pertama adalah usia kali pertama perempuan mengalami menstruasi yang semakin muda. Hasto menyebut dua generasi sebelumnya, rata-rata perempuan baru mengalaminya di usia 16 tahun. Kini, rata-rata usianya 12,5 tahun.
Faktor berikutnya adalah paparan media tentang budaya asing yang menormalisasi hubungan seksual di luar nikah. Banyak remaja yang sudah mengetahui hal ini.
“Rangsangan emosional seks karena informasi semakin banyak. Dulu kan nggak mudah menonton adegan film dewasa. Sekarang lebih mudah. Selain itu, gaya berpacaran remaja masa kini sudah mengalami pergeseran norma,” lanjutnya.
Yang pasti, dari data ini, ada hal positif yaitu salah satu alasan mengapa usia pernikahan perempuan semakin tua adalah demi mengejar pendidikan dan karier. Diharapkan, dampak dari hal ini adalah semakin banyak perempuan yang berperan di sektor-sektor penting kehidupan di Indonesia.
Yap, zaman memang sudah berubah. Usia pernikahan juga kini cenderung semakin mundur. Kalau menurutmu sendiri, apakah tren ini adalah hal yang positif, Millens? (Arie Widodo/E10)