BerandaHits
Minggu, 15 Mar 2025 18:42

Biaya yang Mahal, Alasan Pemerintah Prioritaskan Penanganan Penyakit Ginjal

Wamenkes Dante mengungkap bahwa biaya perawatan pasien ginjal sangat mahal. (Kemenkes)

Prof Dante mengatakan bahwa penyakit ginjal sangat memengaruhi kesehatan dan kondisi ekonomi Indonesia.

Inibaru.id - Penyakit ginjal menjadi salah satu fokus utama pemerintah dalam penanganan penyakit katastropik di Indonesia. Hal ini terungkap dalam sebuah diskusi publik yang diadakan di Jakarta pada Selasa (11/3).

Dalam diskusi, berbagai pakar kesehatan berkumpul untuk membahas tantangan dan solusi terkait transplantasi ginjal di Tanah Air. Pemerintah menegaskan bahwa penyakit ginjal perlu mendapat perhatian khusus karena dampaknya yang luas terhadap sistem kesehatan dan ekonomi negara.

Wakil Menteri Kesehatan Prof dr Dante Saksono Harbuwono mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 19 pusat transplantasi ginjal yang tersebar di seluruh Indonesia, yang besar kemungkinan akan terus bertambah.

Upaya ini sejalan dengan program transformasi kesehatan rujukan yang telah diperkenalkan Kementerian Kesehatan, di mana jejaring pengampuan rumah sakit terus dikembangkan untuk menangani penyakit katastropik, termasuk kelainan ginjal.

Salah satu alasan utama mengapa penyakit ginjal menjadi prioritas adalah karena biaya perawatannya yang sangat tinggi. Pasien yang menjalani cuci darah dapat menghabiskan biaya sekitar Rp420 juta per tahun, sementara transplantasi ginjal hanya membutuhkan biaya sekitar Rp300 hingga Rp350 juta.

Dari sisi ekonomi, transplantasi ginjal dianggap lebih cost-effective dibandingkan dengan perawatan cuci darah seumur hidup. Jika nggak segera ditangani dengan strategi yang lebih efektif, beban pembiayaan kesehatan nasional akan terus meningkat.

Selain faktor ekonomi, penyakit ginjal juga memiliki dampak sosial yang besar. Banyak pasien gagal ginjal yang harus bergantung pada cuci darah seumur hidup, yang nggak hanya menguras biaya tetapi juga mengurangi kualitas hidup mereka.

Dengan mendorong lebih banyak transplantasi ginjal, pemerintah berharap dapat meningkatkan kesejahteraan pasien serta mengurangi ketergantungan mereka pada prosedur medis jangka panjang.

Banyak pasien gagal ginjal yang harus cuci darah seumur hidup. (Alodokter)

Namun, tantangan utama dalam pengembangan transplantasi ginjal di Indonesia adalah kurangnya donor ginjal. Prof Dante menyoroti perlunya peningkatan literasi masyarakat tentang pentingnya donor organ.

Banyak orang yang sebenarnya ingin mendonorkan ginjal, tetapi nggak mengetahui prosedur atau tempat yang harus dituju. Karena itu, pemerintah akan terus mengedukasi masyarakat agar lebih memahami manfaat donor organ dan bagaimana prosesnya dapat membantu menyelamatkan nyawa orang lain.

Diskusi yang digagas oleh Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) ini menjadi langkah awal dalam mencari solusi terbaik untuk meningkatkan layanan kesehatan bagi pasien ginjal.

Prof Dante berharap masukan dari diskusi ini dapat membantu pemerintah dalam memperbaiki sistem layanan kesehatan, khususnya dalam memastikan akses yang lebih luas terhadap transplantasi ginjal.

Dengan berbagai langkah strategis yang telah dan akan diambil, pemerintah berkomitmen untuk menjadikan penanganan penyakit ginjal sebagai salah satu prioritas utama.

Keberhasilan dalam mengatasi permasalahan ini tidak hanya akan mengurangi beban kesehatan nasional, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.

Kalau menurutmu, apa yang harus dilakukan pemerintah agar masyarakat semakin menjaga kondisi ginjalnya, Millens? (Siti Zumrokhatun/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: