BerandaHits
Sabtu, 3 Okt 2025 15:19

Biaya Hidup Naik, tapi Tetap Tampil Berkelas saat Harus Berhemat!

Ilustrasi: Saat biaya hidup naik, yang kita bisa lakukan adalah berhemat. Tapi, bagaimana agar cara berhemat kita tetap berkelas? (Freepik)

Saat biaya hidup naik tapi penghasilan nggak mengikuti, berhemat menjadi cara yang tepat untuk menyikapinya. Pertanyaannya, bagaimana cara agar tetap berkelas dan nggak stres saat melakukannya? Berikut adalah beberapa strategi finansial cerdas yang bisa kamu lakukan!

Inibaru.id - Sebuah survei bertajuk Bank of America Better Money Habits 2025 menunjukkan bahwa 72 persen Gen-Z sadar terhadap naiknya biaya hidup dan berusaha untuk memperbaiki kondisi keuangan mereka. Sebanyak 51 persen di antaranya dengan menabung, sedangkan 64 persen memilih mengurangi pengeluaran.

Meski keduanya bermuara pada hal yang sama, yakni memiliki uang untuk bertahan hidup. menabung dan mengurangi pengeluaran adalah dua hal yang berbeda. Menabung berarti menyisihkan pendapatan, sedangkan mengurangi pengeluaran lebih identik dengan berhemat.

Untuk mengantisipasi naiknya biaya hidup, berhemat bisa dilakukan misalnya dengan lebih sedikit makan di luar atau mengurangi jatah belanja fesyen bulanan. Inilah yang dilakukan Safira. Biaya hidup yang terus meningkat memaksanya memangkas anggaran keluarga untuk makan di luar.

"Sebelum berhemat, aku punya anggaran makan di luar tiap minggu, tapi setahun terakhir jadi dua kali sebulan saja. Tentu saja perubahan ini bikin orang rumah protes. Anakku bahkan bilang bunda pelit," kelakarnya, Jumat (3/10/2025).

Hemat Bukan Pelit

Bagi sebagian orang, berhemat memang acap disalahartikan sebagai pelit, padahal dua hal ini berbeda. Menurut Safira, keduanya seringkali disamakan karena jatuhnya mengurangi jatah atau pengeluaran rutin. Jadi, saat menyangkut orang lain, berhemat juga perlu dikomunikasikan dengan orang tersebut.

"Literasi keuangan yang baik sangat mendukung praktik pengaturan keuangan yang sehat, termasuk di antaranya berhemat dan menabung. Nggak cuma kepada orang dewasa, literasi keuangan sederhana juga seharusnya sudah diterapkan ke anak-anak sejak dini, agar kata-kata pelit nggak keluar," kata dia.

Selain literasi keuangan, berhemat juga ada strateginya. Begitulah kata Khamdi, mahasiswa jurusan Ekonomi di sebuah kampus negeri di Semarang. Dia sepakat bahwa hemat bukan berarti pelit. Namun, menurutnya, ada strategi yang perlu diterapkan agar gaya hidup kita nggak terkesan pelit.

"Berhemat juga ada seninya. Kita bisa tetap nyaman, menarik, bahkan mewah di mata orang lain, tapi dompet tetap aman, khususnya dalam hal fesyen dan kebutuhan sehari-hari yang seringkali dilihat orang di sekitar kita," tutur pemuda yang mengaku hobi olahraga tersebut, Jumat (10/3).

Berhemat Tanpa Terlihat Pelit

Ilustrasi: Salah satu cara berhemat termudah adalah dengan merawat item fesyen yang sudah kita miliki dengan baik agar nggak cepat rusak. (AdobeStock/Seventyfour via Sheknows)

1. Mengutamakan kualitas ketimbang kuantitas

Agar hemat tetap terlihat stylish dan nggak menurunkan kualitas hidup, Khamdi memiliki sejumlah prinsip yang pantang dilanggar. Dalam menentukan item fesyen, karena mementingkan estetika, kualitas, dan durabilitas, dia memilih "mengorbankan" kuantitas untuk berhemat.

"Sepatu, baju, jaket, celana, dan lain-lain, aku suka yang punya desain bagus dan kualitasnya tinggi. Mahal? Tentu saja. Tapi, lebih baik satu jaket dengan bahan bagus daripada banyak tapi cepat rusak," sebut Khamdi.

2. Mix and match

Agar nggak terlihat cuma pakai outfit itu-itu saja, selain berkualitas, Khamdi juga mempertimbangkan item fesyen yang bisa dipakai dalam banyak kesempatan. Pemilihan warna, bahan, pola, hingga aksesori haruslah "aman" untuk dipadupadankan agar dia nggak terlihat pelit.

"Dengan kombinasi yang tepat, beberapa potong setelan dan aksesori bisa terlihat seperti belasan outfit seolah kita gonta-ganti pakaian tiap hari, kok!" tutur lelaki 22 tahun tersebut.

3. Persiapkan dengan benar

Kemampuan mix and match, Khamdi melanjutkan, bakal tetap menunjukkan kesan "pelit" terhadap diri sendiri jika pakaian yang dikenakan nggak disimpan dan dipersiapkan dengan cara yang benar dan baik. Di samping memperpanjang durasi pakai, menurutnya dua hal itu akan memberikan aura berkelas.

"Sepatu bersih, pakaian disetrika, atau tas yang rapi akan menaikkan kelas kita, meski barangnya sederhana atau sudah usang," kata dia.

4. Rawat dengan baik

Setali tiga uang,Safira juga berhemat dengan menekankan pada perawatan barang-barang Sebagai orang yang mengendalikan keuangan di rumah, Safira mengaku nggak bisa menafikkan bahwa ada bujet yang memang harus dikeluarkan pada item tertentu.

"Kalau memang perlu dibeli dan mendesak, kenapa tidak?" sahut perempuan 27 tahun ini. "Berhemat nggak selalu dengan menekan anggaran. Jaga kebersihan rumah, merawat, dan menyimpan barang dengan baik juga bagian dari berhemat, biar nggak perlu keluar duit untuk ongkos reparasi atau beli baru."

5. Prioritas pada pengalaman

Gaya berhemat lain yang diterapkan Safira adalah dengan memprioritaskan pengalaman. Sebelum berhemat, dia dan keluarga suka traveling dan berwisata kuliner. Sebagian besar pengeluaran adalah untuk dua hal itu. Namun, kini dia lebih selektif dengan mengutamakan pengalaman.

"Kami menghindari barang konsumtif yang bikin cepat bosan, tapi tetap traveling dan kulineran. Namun, kami mulai selektif menentukan tujuan dengan mengutamakan pengalaman, misal nonton konser gratis, perjalanan pendek dengan transportasi publik, atau staycation di hotel budget, yang penting ada pengalaman," kata dia.

Mantan model yang saat ini tengah fokus mengelola platform keuangan Frich Money Katrin Kaurov mengatakan, berhemat bukanlah tentang menekan diri hingga stres, tapi bagaimana menempatkan prioritas ke mana uangmu dipakai sekaligus membangun kebiasaan kecil yang konsisten.

Kalau kamu, adakah strategi lain untuk berhemat tapi nggak stres dan tetap tampil berkelas di muka publik? Sharing dong, Gez! (Siti Khatijah/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: