BerandaHits
Minggu, 21 Des 2019 14:36

Belajar Menghargai Waria dengan Cara Sederhana

Waria juga pengin hidup bermasyarakat secara damai. (Inibaru.id/ Audrian F)

Keberadaan waria merupakan fakta. Meski stigma "menyimpang" dari kodrat masih melekat, bukan berarti orang lain boleh memperlakukan mereka seenaknya. Mereka berhak dihargai. <br>

Inibaru.id - Menjadi berbeda memang berpotensi menyita perhatian. Nggak jarang celaan dan hujatan juga dialamatkan kepada mereka yang memilih keluar jalur normatif. Mereka adalah wanita pria atau yang lebih dikenal sebagai waria.

Nggak sedikit dari mereka yang mendapat diskrimanasi. Nggak fair memang, diskriminasi terjadi di negara yang menjamin kesetaraan hak setiap penduduknya. Beberapa kisah sedih dilontarkan mereka, para waria yang pernah mendapat perlakuan seenaknya.

Untuk mencegah para waria dari diskriminasi dan menjamin mereka mendapat hak-haknya sebagai warga negara, dibentuklah Persatuan Waria Semarang (Perwaris) pada 2006. Bertempat di Jalan Randusari Spaen 1/173, Perwaris selalu mengadakan pertemuan rutin tiap dua minggu sekali.

Ketua Perwaris Silvy Mutiari membeberkan kalau di Kota Semarang masih tergolong kondusif dibanding kota lain. Kegiatan yang mereka lakukan lebih mudah mendapatkan lampu hijau. Sementara di kota lain mereka masih dihantui rasa was-was.

Silvy berharap masyarakat terketuk hatinya untuk memperlakukan mereka dengan baik. “Kalau kalian nggak bisa menerima status gendernya, sayangilah kami sebagaimana manusia,” pinta Silvy, Senin (8/12).

Lebih lanjut dia juga berharap agar masyarakat mau menerima anggota keluarganya yang memutuskan menjadi waria. Menurutnya, menghakimi jalan hidup orang lain nggak akan membuat keadaan menjadi lebih baik.

“Terutama seperti apa yang biasa terjadi ya. Hentikan segala bentuk perlakuan nggak menyenangkan, seperti persekusi, diskriminisasi dan bullying. Kami hanya ingin diperlakukan secara inklusif bukan eksklusif,” tukas Silvy.

Perlakuan baik juga bisa kamu terapkan saat menyapa mereka. Para waria ini sangat anti dipanggil "Mas". Eits, jangan anggap ini sepele ya. Masalah nama dan sapaan memang sensitif.

“Kalau soal sapaan, lebih baik bertanya dulu. Jangan panggil 'Mas'. Karena kan udah capek-capek dandan kok dipangil 'Mas'. Panggil dengan sebutan 'Mbak', atau kalau yang netral, panggil saja dengan sebutan 'Kak'," jelas Silvy.

Nah, jadi begitu ya, Millens. Jangan seenaknya memperlakukan mereka. Yuk, jadi masyarakat inklusi, Millens. (Audrian F/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: