Inibaru.id – Papua nggak hanya dikenal sebagai Provinsi paling timur di Indonesia. Realitanya, Papua kaya akan keindahan alam. Sumber daya alamnya juga sangatlah melimpah.
Salah satu yang cukup terkenal adalah emas. Nah, soal emas ini pula yang jadi perdebatan banyak orang mengingat banyak wilayah di Papua yang hingga kini nggak benar-benar diperhatikan pembangunannya.
Bicara tentang emas, tentu nggak akan lepas dari Freeport. Omong-omong, perusahaan pertambangan ini sudah beroperasi di Papua sejak 1973. Salah satu lokasi tambang emas yang melegenda karena disebut-sebut sebagai gunung emas adalah Grasberg. Nah, pada 2019 kandungan tembaga dan emas dalam gunung ini habis. Freeport pun memilih untuk beralih ke pertambangan bawah tanah.
Berdasarkan keterangan Tony Wenas, Direktur Freeport Indonesia, pada 2018 lalu, Freeport memproduksi konsentrat sebanyak 6.065 ton setiap harinya. FYI, nih, konsentrat adalah pasir olahan yang diambil dari tempat pertambangan. Isinya bisa berupa emas, perak, atau tembaga. Untuk setiap ton konsentrat ini, lebih dari seperempatnya adalah tembaga, 70,37 gram perak, serta 39,34 gram emas. Jadi, kalau dihitung-hitung, setidaknya Freeport memproduksi emas 240 kg setiap hari!
Kabar yang menyebut di Papua ada tambang emas dan tembaga bawah tanah paling besar di dunia ternyata memang benar kok Millens. Pihak Freeport sendiri yang mengungkapnya. Jika dikembangkan pertambangannya, setidaknya setiap tahunnya 3 juta ton konsentrat bisa diolah perusahaan ini.
Lantas, seberapa lama sih kontrak Freeport untuk menambang emas di Papua? Kabarnya, kontraknya baru berakhir pada 2041 lagi. Di waktu yang masih cukup lama ini, Freeport memperkirakan bisa mengeruk emas dan tembaga dari bawah tanah dengan jumlah sekitar 2 miliar ton. Konon, jumlah emas ini nggak akan habis kalau terus digali sampai 2052.
Omong-omong saham yang memegang Freeport Indonesia, ternyata 26,24 persennya dimiliki oleh Inalum. Nah, Pemerintah Provinsi Papua dan Pemerintah Kabupaten Mimika juga punya perusahaan bernama PT Indonesia Papua Metal yang juga memiliki saham 25 persen.
Semoga saja emas-emas ini bisa semakin menyejahterakan masyarakat Papua ya, Millens?(Cnb/IB09/E05)