BerandaHits
Kamis, 7 Feb 2024 16:36

Banjir di Grobogan Baru Ditangani Sementara

Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana ketika meninjau wilayah daerah banjir di Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Selasa (6/2/2024). (dok. Pemprov Jateng)

Untuk mengatasi banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Tuntang, Pemprov Jateng menggunakan sandbag untuk menambalnya.

Inibaru.id - Warga Grobogan kini tengah diterpa musibah yaitu banjir. Tanggul Sungai Tuntang yang jebol adalah penyebabnya. Akibatnya, 12 kecamatan di Kabupaten Grobogan terendam. Mengenai penyebab banjir ini sedang ditangani secara sementara.

Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana, menyatakan bahwa untuk mengatasi banjir yang mulai surut ini, mereka menggunakan sandbag untuk menutup kerusakan pada tanggul.

"Dengan surutnya (banjir) ini, untuk menutup air yang masuk ke tanggul yang jebol, menggunakan sandbag. Ini ditutup dengan pasir (perbaikan darurat) untuk menutup air,” kata dia di sela meninjau wilayah daerah banjir di Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Selasa (6/2/2024).

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa untuk penanganan jangka panjang, pihaknya akan melakukan pemetaan terhadap tanggul-tanggul yang rentan rusak untuk diperbaiki.

Sungai Tuntang, lanjutnya, bukan hanya menjadi tanggung jawab satu kabupaten, tetapi beberapa kabupaten di sekitarnya, sehingga perlu kerjasama yang kuat antara pemerintah daerah dan pusat.

“(Tanggul Sungai Tuntang) merupakan rangkaian beberapa kabupaten, mulai dari Rawa Pening, kemudian sampai ke Grobogan, bahkan berdampak pula ke daerah Demak. Makanya kita akan telusuri, dan kita pelajari lagi,” ungkapnya.

Banjir di Grobogan membuat 12 kecamatan terdampak. (Antara foto)

Akibat luapan Sungai Tuntang, sebanyak 2.662 rumah di 32 desa di 12 kecamatan terendam banjir. Banjir juga mengakibatkan 6 unit fasilitas pendidikan terendam dan terpaksa siswa diliburkan. Selain itu, luas lahan pertanian yang tergenang mencapai 58 hektar.

Nana juga menginformasikan bahwa bantuan sudah mulai disalurkan kepada korban banjir, termasuk makanan, peralatan evakuasi, mobil, dan perahu. Bantuan tersebut berasal dari berbagai pihak, termasuk Kementerian Sosial, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten setempat.

Semoga pemerintah mulai memperhatikan infrastruktur penahan banjir supaya kejadian seperti ini nggak perlu terulang lagi ya, Millens. (Siti Zumrokhatun/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT