BerandaHits
Jumat, 22 Sep 2022 15:10

Bakal Jadi Suvenir G20, Ini Kelebihan Batik Lasem

Bakal Jadi Suvenir G20, Ini Kelebihan Batik Lasem

Aneka motif batik Lasem. (dok. BBC Indonesia via Kompas)

Batik Lasem dipilih menjadi cenderamata dalam Tourism Working Group, salah satu rangkaian event G20. Memang apa sih kelebihan batik ini sampai dijadikan oleh-oleh dalam acara bergengsi tersebut?

Inibaru.id – Penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah pelaksanaan G20 bisa menjadi kesempatan emas untuk menunjukkan budaya-budaya unik kita. Nah, salah satu produk budaya tersebut adalah batik Lasem dalam bentuk scarf atau syal yang bakal jadi suvenir dalam Tourism Working Group. Event ini merupakan salah satu bagian dari rangkaian acara G20.

FYI, produksi batik ini adalah hasil kolaborasi antara Asia Pacific Rayon (APR), Fakultas Seni Rupa, dan Desain Universitas Kristen Maranatha serta para perajin Batik Lasem.

Dikutip dari Tempo (20/9), Ketua Bidang Promosi dan Humas Dewan Kerajinan Nasional Nur Asia Uno mengatakan kolaborasi itu ditujukan sebagai bentuk mengenalkan Batik Lasem yang berasal dari Rembang, Jawa Tengah yang sudah sulit dijumpai. Rencananya, batik itu akan dibagikan kepada 50 delegasi yang hadir.

"Supaya batik Lasem ini bisa lebih familiar dan lebih mendunia. Makanya tepat sekali diberikan untuk para istri menteri nanti di acara G20 dan Insya Allah nanti bisa langsung mereka mengenal Batik Lasem lewat acara G20,” kata Nur Asia, Senin (19/9/2022).

Mengapa Batik Lasem?

Motif batik Lasem terpengaruh budaya Tiongkok. (Instagram/batiklasemjawa via GNFI)

Motif-motif batik Lasem memang indah dan elegan. Tapi, kamu mungkin penasaran mengapa batik ini yang dipilih mengingat ada produk budaya lain yang juga nggak kalah indahnya.

Direktur Kuliner, Kriya, Desain dan Fashion Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Yuke Sri Rahayu menjelaskan bahwa batik Lasem sesuai dengan tema dari Tourism Working Group, yaitu penguatan komunitas dan UKM melalui transformasi untuk pariwisata dan budaya dengan penguatan ekonomi rakyat.

"Dan itu sangat menarik untuk digunakan, dipersepsikan oleh para istri menteri dan mudah-mudahan bisa menjadi mendunia jadi salah satu pilar G20 ini kan adalah sustainability, keberlanjutan dan menuju transformasi kepada ekonomi hijau," ujarnya.

Menariknya, batik Lasem ini berasal dari bahan ramah lingkungan dan pewarna yang alami sehingga merepresentasikan salah satu pilar G20, yaitu sustainable fashion.

Kelebihan lain yang dimiliki batik Lasem adalah motif dan warna yang kaya. Dikutip dari Fitinline (5/10/2013), batik Lasem memiliki pewarnaan yang berani sebagaimana batik khas pesisir. Kamu dengan mudah bisa menemukan batik Lasem warna merah mencolok.

Abang getih pithik atau merah darah ayam merupakan warna yang bakal kamu temukan pada batik mana pun. Warna ini dihasilkan dari akar mengkudu dan ditambah air Lasem yang memiliki mineral yang khas. Uniknya, warna ini nggak bisa dibuat di laboratorium sekali pun.

Wah, menarik banget ya, batik Lasem ini, Millens? (Siti Zumrokhatun/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Iri dan Dengki, Perasaan Manusiawi yang Harus Dikendalikan

27 Mar 2025

Respons Perubahan Iklim, Ilmuwan Berhasil Hitung Jumlah Pohon di Tiongkok

27 Mar 2025

Memahami Perasaan Robot yang Dikhianati Manusia dalam Film 'Companion'

27 Mar 2025

Roti Jala: Warisan Kuliner yang Mencerminkan Kehidupan Nelayan Melayu

27 Mar 2025

Jelang Lebaran 2025 Harga Mawar Belum Seharum Tahun Lalu, Petani Sumowono: Tetap Alhamdulillah

27 Mar 2025

Lestari Moerdijat: Literasi Masyarakat Meningkat, tapi Masih Perlu Dorongan Lebih

27 Mar 2025

Hitung-Hitung 'Angpao' Lebaran, Berapa Banyak THR Anak dan Keponakan?

28 Mar 2025

Setengah Abad Tahu Campur Pak Min Manjakan Lidah Warga Salatiga

28 Mar 2025

Asal Usul Dewi Sri, Putri Raja Kahyangan yang Diturunkan ke Bumi Menjadi Benih Padi

28 Mar 2025

Cara Menghentikan Notifikasi Pesan WhatsApp dari Nomor Nggak Dikenal

28 Mar 2025

Hindari Ketagihan Gula dengan Tips Berikut Ini!

28 Mar 2025

Cerita Gudang Seng, Lokasi Populer di Wonogiri yang Nggak Masuk Peta Administrasi

28 Mar 2025

Tren Busana Lebaran 2025: Kombinasi Elegan dan Nyaman

29 Mar 2025

AMSI Kecam Ekskalasi Kekerasan terhadap Media dan Jurnalis

29 Mar 2025

Berhubungan dengan Kentongan, Sejarah Nama Kecamatan Tuntang di Semarang

29 Mar 2025

Mengajari Anak Etika Bertamu; Bekal Penting Menjelang Lebaran

29 Mar 2025

Ramadan Tetap Puasa Penuh meski Harus Lakoni Mudik Lebaran

29 Mar 2025

Lebih dari Harum, Aroma Kopi Juga Bermanfaat untuk Kesehatan

29 Mar 2025

Disuguhi Keindahan Sakura, Berikut Jadwal Festival Musim Semi Korea

29 Mar 2025

Fix! Lebaran Jatuh pada Senin, 31 Maret 2025

29 Mar 2025