Inibaru.id – Kehebohan tentang kuliner legendaris Solo Ayam Goreng Widuran terus bergulir. Nggak hanya banyak pengulas di Google Review yang kecewa karena tempat makan ini baru mau mengungkap kalau tempat makan tersebut non-halal, rekan saya asli Solo, Galih Priambodo juga. Apalagi, sejak kecil, dia juga kerap diajak orang tuanya makan di sana.
Selain karena selama ini mengira tempat makan tersebut halal akibat kuliner andalan yang disediakan adalah daging ayam, Galih sangat yakin kalau dulu dia pernah melihat logo halal di spanduk depan tempat makan tersebut.
“Saya masih ingat kok dulu ada logo Halal di spanduknya, baik itu di Ruko Sudirman Square atau di Jalan Sutan Syahrir. Kalau dicek di Google Street View pada 2017 juga masih bisa kelihatan logonya,” ucapnya kepada saya pada Minggu (25/5/2025).
Meski tahu bahwa sebagai muslim, andai nggak sengaja mengonsumsi makanan nggak halal artinya nggak berdosa. Tetap saja, dia merasa dirugikan atas hal ini.
“Nggak ada yang ngasih tahu juga. Padahal kalau makan dengan keluarga, ibu dan kakak saya kan kelihatan memakai jilbab dan kita pernah pesan kremes ayam goreng yang baru ketahuan sekarang kalau ternyata diolah dengan minyak babi. Kecewa banget, lah,” terang laki-laki yang kini bekerja di sebuah institusi pendidikan di Kota Semarang tersebut.
Pihak manajemen Ayam Goreng Widuran memang sudah meminta maaf terkait dengan hal ini dan berjanji akan membenahi semuanya. Salah satu langkahnya tentu saja dengan memastikan adanya keterangan non-halal di tempat makannya agar orang yang datang nggak lagi terkecoh.
Namun, respons negatif warganet sudah kadung bermunculan, termasuk di media sosial X, khususnya di akun @txtdarikuliner dan juga di ulasan Google Maps.
Bahkan, di TikTok, seorang advokat bernama Komardin di akun @advokat_progresif sampai menilai tempat makan ini berpotensi melakukan pelanggaran terhadap UU Nomor 33 tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 13 Thun 2019 tentang Produk Halal.
“Kalau soal ajakan mengajukan tuntutan hukum sih saya nggak mau repot-repot sampai ke arah sana. Intinya saya kecewa karena baru tahu sekarang setelah lama jadi pelanggan, dan nggak akan datang ke sana lagi karena toh tempatnya sudah memastikan diri menyediakan kuliner non-halal, bukan?” ungkap Galih.
Yap, kini memang di depan toko Ayam Goreng Widuran sudah jelas terpampang tulisan non-halal yang berarti kaum muslim sebaiknya nggak datang ke sana. Cukup mengejutkan ya, mengingat tempat makan ini sudah jadi langganan banyak orang sejak lama. (Arie Widodo/E10)
