BerandaHits
Minggu, 20 Mar 2021 07:00

Asal dan Sejarah Sabun, Penemuan Terbaik Manusia yang Mengubah Dunia

Dulu sabun dibuat dari lemak hewan dan abu. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)

Untuk semua kegiatan kebersihan, ada masing-masing sabunnya. Tapi, sejarah mengungkap kalau awalnya sabun hanya ada satu jenis dan bisa digunakan untuk beragam tujuan. Meski pencipta sabun masih misterius, namun ada bukti di mana produk ini kali pertama ditemukan.

Inibaru.id - Sabun telah menjadi produk wajib yang harus dimiliki semua orang. Benda ini dimanfaatkan untuk mandi, mencucui pakaian, dan masih banyak lainnya. Memang, hingga kini belum bisa diketahui siapa orang pertama yang membuat sabun, namun ada bukti dari mana sabun berasal.

Sebuah Cetakan di Babilonia

Sebuah tablet dari tanah liat yang ditemukan penggali Babilonia berisi bahan-bahan untuk membuat sabun. Ternyata orang Babel Kuno telah mengenal sabun sejak 2800 Sebelum Masehi. Besar kemungkinan, orang Babel menjadi yang pertama menguasai pembuatan sabun.

Oleh mereka, sabun dibuat dari lemak yang direbus dengan abu. Sabun ini biasa digunakan untuk membersihkan wol dan kapas pada tekstil. Sabun juga dimanfaakan dalam medis selama kurang lebih 5000 tahun.

Menurut National Geographic, orang Mesir kuno kemudian mengapdosi cara pembuatan sabun dengan mencampurkan minyak hewani dan nabati, ditambah garam. Campuran ini menghasilkan zat seperti sabun. Kemudian, orang-orang Fenisia (sekarang Lebanon dan Suriah), memakai lemak kambing dan abu kayu untuk membuatnya pada 600 Sebelum Masehi.

Sementara itu, bangsa Celt meramu sabun dari lemak hewani dan abu tanaman. Mereka menamakan produk itu saipo. Fisikawan Yunani Arataeus pada abad pertama juga menulis tentang substansi seperti bola yang disebut soap digunakan orang-orang Galia.

Bahan sabun memang menyesuaikan daerah pembuatnya. Di Tiongkok misalnya, orang-orang membuat sabun dari campuran biji tanaman zao jia (tanaman belalang madu Cina) atau campuran pankreas babi dan abu tanaman bernama zhu yi zi.

Fakta Tentang Sabun

Sabun cair ditemukan pada 1970-an. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)

Pada saat itu, sabun dipakai untuk membersihkan bahan-bahan alami seperti produk tanaman dan hewan. Sabun juga digunakan untuk membersihkan lemak hewani.

Sebuah legenda menuturkan, kata soap berasal dari nama Gunung Sapo. Gunung tersebut menjadi tempat hewan dikurbankan. Darah hewan tersebut kemudian bercampur dengan abu dari api untuk membakar kurban dan air untuk menghasilkan sabun.

Sabun Modern

Setelah orang mengenal sabun, permintaan akan sabun meningkat. Sayangnya, produksi sabun hanya dikuasai satu daerah saja sehingga harga sabun sangat mahal. Bahan utama pembuatan sabun kala itu adalah minyak hewani dan nabati.

Produksi sabun mahal itu anjlok setelah seorang warga Perancis, LeBlanc menemukan proses kimia yang memungkinkan membuat sabun dengan bahan yang murah.

Orang Perancis mulai menggabungkan gliserin, lemak, dan asam menjadi temuan sabun modern 20 tahun kemudian. Formula ini membuat sabun lebih terjangkau. Pada pertengahan abad ke-19, sabun untuk mandi dipisahkan dari sabun cuci.

Pada 1970-an, sabun tangan cair ditemukan berkat ilmu kimia yang dikembangkan dengan bahan-bahan lainnya. Hingga kini, banyak sabun dibuat untuk tujuan berbeda. Ada sabun khusus untuk mandi, mencuci baju, mencuci piring, mencuci makanan, sampai mencuci kendaraan.

Hm, kalau saja satu sabun untuk membersihkan semuanya, mungkin lebih hemat ya, Millens? (Kom,Kum/IB21)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024