BerandaHits
Jumat, 25 Jun 2020 14:14

Aktivitas Megathrust Selatan Jawa Meningkat, Masyarakat Diminta Waspada Gempa

Aktivitas gempa di kawasan Megathrust selatan Jawa meningkat. (Twitter.com/supisenyi)

Dilintasi Lempeng Indo-Australia dan Eurasia, bagian selatan Jawa termasuk wilayah yang rawan gempa. Bahkan, belum lama ini Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat adanya peningkatan aktivitas gempa di Megathrust selatan Jawa. Bahayakah untuk masyarakat?

Inibaru.id - Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Daryono, melaporkan adanya peningkatan aktivitas gempa di kawasan Megathrust selatan Jawa. Hal ini dibuktikan dengan terjadinya sejumlah gempa bermagnitudo di atas 5,0 selama periode bulan Maret hingga Mei 2020.

"Meningkatnya aktivitas gempa yang terjadi akhir-akhir ini tentunya patut diwaspadai. Gempa signifikan yang terjadi tersebut di atas dapat menjadi alarm yang mengingatkan kita bahwa zona gempa Samudera Hindia selatan Jawa aktivitasnya meningkat,"ungkap Daryono, Rabu (24/6/2020) malam.

Selain gempa dangkal kurang dari 60 kilometer, gempa berkedalaman menengah antara 60 sampai 300 kilometer juga mengalami peningkatan yang signifikan. Terkait hal ini, BMKG mengimbau seluruh masyarakat selatan Jawa untuk tetap waspada terhadap sinyal gempa.

"Zona gempa di selatan Pulau Jawa khususnya di selatan Pacitan, Sukabumi, dan Lebak cukup aktif. Hal ini tampak dari seringnya wilayah tersebut terjadi gempa akhir-akhir ini," kata Daryono.

Terjadinya gempa tektonik pada 22 Juni 2020 lalu yang mengguncang wilayah selatan Pacitan menjadi bukti bahwa Kabupaten Pacitan termasuk wilayah yang paling rawan terjadi gempa tektonik di Jawa Timur. Sebab, Pacitan berhadapan langsung dengan zona Megathrust selatan Jawa.

Terlebih wilayah tersebut berada di jalur sesar Grindulu yang melintasi lima kecamatan di Kabupaten Pacitan. Lima kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Bandar, Nawangan, Unung, Arjosari, dan Donoharjo.

Dampak gempa bumi di Lombok. (Gettyimages)

FYI, Megathrust merupakan zona tumbukan antara lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Zona subduksi (megathrust) di Indonesia memanjang dari sebelah barat ujung Sumatera hingga selatan Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Zona ini dinamakan Busur Subduksi Sunda. Aktivitas gempa ini tersebar dari Segmen Megathrust Mentawai-Siberut hingga Segmen Megathrust Sumba. Subduksi ini merupakan tempat terbentuknya gunung berapi dan munculnya gempa.

"Harus direspon dengan upaya mitigasi yang nyata guna meminimalkan risiko jika terjadi gempa. Salah satu upaya nyata dalam mewaspadai terjadinya gempa kuat adalah melakukan upaya sosialisasi yang berkelanjutan kepada masyarakat terkait mitigasi bahaya gempa bumi agar masyarakat memahami cara menyelamatkan diri saat terjadi gempa," kata Daryono.

Hingga kini, belum ada teknologi yang mampu memastikan kapan terjadinya gempa dengan magnitudo maksimum Megathrust. Oleh karena itu, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, mengimbau kepada masyarakat di sepanjang jalur pertemuan lempeng tektonik harus selalu siaga. Apalagi, dia menegaskan bahwa kekuatan gempa besar dan sumbernya dangkal bisa saja memicu tsunami.

Meski terlihat mengerikan, kamu nggak perlu takut berlebihan, kok Millens. Informasi ini bukan untuk menakut-nakuti, kok, melainkan untuk kebutuhan persiapan sistem mitigasi bencana yang lebih baik.

Mengingat kita tinggal di wilayah yang rawan bencana, termasuk gempa. Sebaiknya, kamu tetap waspada ya, Millens! (Cnn/MG27/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024