Inibaru.id - Bagi para pemburu pemandangan matahari terbit yang cantik, ada kabar yang bikin hati hangat dari Magelang. Setelah sempat ditutup sejak tahun 2020, wisata sunrise di Candi Borobudur akhirnya resmi dibuka kembali!
Direktur Utama InJourney Destination Management Febrina Intan menjelaskan bahwa reaktivasi program Borobudur Sunrise ini dilakukan demi menghadirkan kembali ikon wisata unggulan yang sudah lama dinanti wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
“Kami ingin menghadirkan pengalaman yang lebih bermakna, berbasis pada prinsip pelestarian dan keberlanjutan,” ujarnya sebagaimana dinukil dari situs resmi InJourney pada Senin Senin, (20/10/2025).
Nikmati Fajar dari Puncak Stupa
Program Borobudur Sunrise memungkinkanmu untuk naik ke struktur Candi Borobudur di pagi buta. Kamu akan memulai perjalanan dari Pintu 7 Taman Wisata Candi Borobudur pada pukul 04.00 WIB, lengkap dengan perlengkapan seperti upanat (alas kaki khusus agar tak merusak batu candi), senter, wristband, hingga voucher sarapan.
Sekitar pukul 05.00 WIB, kamu akan sampai di lantai sembilan candi, tempat terbaik untuk menyaksikan fajar yang menyinari kabut pagi di antara Gunung Merapi, Merbabu, dan perbukitan Menoreh.
Bayangkan suasana hening, hawa sejuk yang menusuk, lalu perlahan warna jingga muncul di balik gunung. Pemandangan itu bukan cuma indah, tapi juga menghadirkan rasa damai dan takjub. Setelah menikmati sunrise tersebut, kamu akan diajak sarapan di Bukit Dagi, mencicipi kuliner lokal sambil menatap megahnya Borobudur dari kejauhan.
Kuota Terbatas, Pengalaman Eksklusif
Karena statusnya masih tahap uji coba, pengelola membatasi jumlah pengunjung maksimal 100 orang per hari. Tujuannya agar pengalaman wisata tetap nyaman dan tidak menimbulkan tekanan berlebih pada struktur candi.
Karena eksklusif pula, wajar jika harga tiket Borobudur Sunrise cukup mahal, yakni dibanderol Rp1 juta per orang, baik untuk wisatawan lokal maupun mancanegara. Kamu bisa memesannya melalui WhatsApp di +62 857 2758 7800.
Meski harganya cukup tinggi, pengalaman ini jelas tak ternilai. Terlebih dengan suasana yang jauh lebih tenang dan eksklusif dibandingkan masa sebelum pandemi.
“Borobudur Sunrise dihadirkan melalui kajian mendalam agar setiap langkah wisatawan tetap dalam koridor pelestarian,” tambah Febrina.
Kembali Hangatkan Ekonomi Lokal
Selain menjadi daya tarik utama, pembukaan kembali wisata sunrise ini juga diharapkan membawa dampak ekonomi bagi warga sekitar. Pelaku UMKM dan pemandu lokal kembali bisa terlibat dalam kegiatan wisata, dari penyediaan kuliner hingga suvenir.
Pengelola juga menegaskan bahwa semua kegiatan dilakukan bersama berbagai pihak, mulai dari Balai Konservasi, Pemerintah Kabupaten Magelang, hingga pelaku wisata setempat, agar pengelolaan candi tetap dalam koridor etika pariwisata berkelanjutan.
Setelah lima tahun menunggu, kini kamu bisa kembali menyambut matahari pertama dari puncak candi Buddha terbesar di dunia. Cahaya pagi di Borobudur bukan cuma soal keindahan alam, tapi juga simbol semangat baru untuk menjaga warisan sejarah dengan cara yang bijak. Tertarik mencobanya, Gez? (Arie Subagio/E07)
