Inibaru.id - Yang namanya trauma pasti membekas pada diri seseorang. Karena nggak gampang hilang, trauma berpotensi membuat seseorang sulit melanjutkan hidup dengan normal.
Orang yang memiliki trauma mendalam bisa saja merasa semakin tertekan, bahkan depresi karena masih terbayang akan peristiwa pahitnya. Mereka sulit untuk melepas diri dari trauma karena nggak tahu harus bagaimana. Mengikuti terapi sana-sini mungkin nggak ada gunanya kalau nggak ada support system.
Masalah trauma ini nggak bisa disepelekan ya karena dapat mempengaruhi kondisi psikologis. Penderita psikologis juga bisa merembet pada kesehatan fisik. Jadi, bisa saja seseorang yang sedari kecil sudah alami trauma psikologis atau dibesarkan dengan kekerasan, condong mengalami gangguan kesehatan kronis saat dewasa.
Lalu kapan seseorang bisa lepas dari trauma? Perlu kamu tahu, kalau nggak ada waktu pasti kapan trauma bisa hilang. Semua tergantung pada bagaimana kamu mengatasinya.
Karena itu, berdamai dengan masa lalu perlu dilakukan sebab masa lalu dan masa kini saling berkaitan, dan akan mempengaruhi. Terus gimana caranya? Yuk simak!
Mencoba mengakui dan terbuka
Sebuah pengakuan tentang trauma masa lalu adalah salah satu kunci penting untuk memulihkan diri. Kebanyakan, obrolan tentang trauma menjadi hal yang tabu. Jadi, mereka lebih memilih untuk diam.
Padahal, bercerita itu salah satu cara yang efektif agar mengurangi beban. Kalau mau cepat pulih lebih baik ceritakan, ya! Eitss tapi ke orang yang kamu percaya.
Belajar memaafkan
Memaafkan memang nggak semudah membalik telapak tangan sendiri. Tapi ternyata memaafkan sangat berpengaruh untuk mengatasi trauma. Memaafkan bukan berarti melupakan begitu saja.
Kamu bisa mulai pelan-pelan untuk memaafkan pelaku yang membuat kamu trauma. Nggak apa-apa, memang berat, tapi kamu mesti belajar.
Sibukkan diri dengan hal positif
Mulailah mencari kegiatan produktif untuk mengisi waktu biar nggak kepikiran terus, bisa kamu isi dengan mengikuti organisasi, menjadi volunteer, melakukan hobi, dan lainnya. Datanglah ke lingkungan yang lebih positif dan bersosialisasi dengan orang baru, daripada mikirin kenangan buruk, mending fokus sayangi dirimu.
Datang ke Psikiater
Kalau trauma itu sudah sangat mengganggu kehidupan atau kamu nggak kuat untuk melawannya sendiri, cobalah untuk datang dan terapi ke psikiater. Jangan takut, itu bukan berarti kamu gila, ya.
So, cobalah untuk melakukan hal-hal di atas. Belajarlah pelan-pelan untuk menerimanya karena kalau cuma meratapi nggak akan bisa merubah masa lalu.
Mending fokus untuk menyayangi diri dan produktif untuk membuat masa depan yang lebih baik! Gimana, Millens? (Hel,Lip/MG41/E05)