BerandaHits
Senin, 3 Des 2017 07:30

Ada Supermoon pada 3 Desember

Sebuah pesawat bersiap mendarat di bandara Heathrow saat fajar dengan latar belakang Supermoon di London, Inggris, Senin (17/10/2016). (Reuters/Toby Melville)

Supermoon bakal ada di langit malam pada 3 Desember. Supermoon ini satu-satunya yang bisa dilihat denganmata telanjang.

Inibaru.id – Supermoon atau biasa dikenal sebagai bulan penuh bakal bisa disaksikan pada 3 Desember 2017. Di Indonesia, yang bisa menyaksikansecara penuh adalah masyarakat Padang, Sumatera Barat.

Hal tersebut diungkapkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) seperti dilansir oleh Antaranews (2/12/2017).

 "Jika cuaca cerah, masyarakat bisa melihat bulan penuh dengan ukuran yang lebih besar dari biasanya pada 3 Desember 2017 pukul 22.46 WIB," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Padang Panjang, Rahmat Triyono.

Tak hanya supermoon, pada 4 Desember 2017 pukul 15.45 WIB, bulan akan berada pada jarak yang paling dekat dengan Bumi sepanjang tahun ini, yakni 357,49 kilometer.

Perlu diketahui, kategori bulan yang masuk ke istilah supermoon adalah bulan purnama yang jaraknya kurang dari 360.000 kilometer dari Bumi.

Kedua kondisi itu merupakan fase purnama saat bulan di perigee atau yang biasa dikenal dengan supermoon.

Menurut Rahmat, jika hendak melihat fenomena astronomi itu dengan baik, masyarakat dianjurkan menggunakan teropong.

Baca juga:
Cempaka dan Dahlia Menghilang, Datanglah Dua Bibit Siklon Tropis Baru
Jabar Alami 102 Bencana selama Siklon Tropis Cempaka dan Dahlia

"Namun dilihat dengan mata telanjang juga bisa," katanya.

Tiga Kali Setahun

Secara teknis, supermoon bisa terjadi tiga kali dalam setahun. Namun, yang terlihat pada 3 Desember 2017 nanti merupakan satu-satunya yang bisa dilihat dengan mata telanjang.

Hal tersebut dikarenakan tiga supermoon sebelumnya bertepatan dengan fase Bulan baru.

BMKG Padang Panjang, kata dia, juga akan melakukan pengamatan saat terjadinya purnama perigee tersebut.

"Kami akan menggunakan teropong untuk pengamatannya dan semoga cuaca cerah," kata Rahmat.

Sepanjang malam tersebut, bulan akan muncul 7 persen lebih besar dan 16 persen lebih terang dari biasanya. Tentu tidak mudah membedakannya dengan mata telanjang.

Namun waktu terbaik untuk menikmati pemandangan akan seperti bulan purnama pada umumnya, yaitu beberapa menit setelah matahari terbenam. Saat itu, efek optik yang disebut dengan ilusi bulan akan membuat supermoon tampil jauh lebih besar dan lebih cerah daripada biasanya.

Dirangkum dari National Geographic, Selasa (21/11/2017), supermoon 3 Desember ini nantinya akan bersandingan dengan rasi bintang Taurus (banteng). Dengan menutupi bulan dengan jempol, Anda juga bisa mencari bintang oranye Aldebaran, bintang raksasa berusia 65 tahun cahaya.

Dilansir dari Kompas.com (22/11/2017) pengamat langit di Alaska utara, Kanada, Rusia, dan sebagian wilayah Tiongkok bahkan beruntung akan melihat bulan meluncur sebentar di depan bintang tersebut.

Meskipun tidak memerlukan alat khusus untuk melihat fenomena ini, jika Anda menggunakan kamera dengan lensa tele, teleskop, atau teropong, akan ada kesempatan melihat permukaan bulan yang lebih baik.

Baca juga:
Mahameru Berstatus Waspada
Air Tergenang di Gunungkidul Itu Bukan Danau

Jika wilayah Anda tertutup mendung, jangan khawatir, Anda bisa menyaksikannya secara online. Para astronom akan memberikan gambar real-time dari satelit indah di atas monumen legendaris Roma, Italia.

Bahkan jika Anda ketiduran dan tak sempat menyaksikannya, tak perlu kecewa, karena akan ada dua supermoon pada awal tahun depan. Tepatnya pada tanggal 2 dan 31 Januari 2018.

Tapi untuk sekarang, mari berharap tanggal 3 Desember 2017 malam akan cerah. (EBC/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024