Inibaru.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat merilis sejumlah peristiwa akibat Siklon Tropis Cempaka dan Dahlia terhitung 24 November sampai 1 Desember 2017.
Dilansir dari Kompas.com (2/12/2017), tercatat ada 102 kejadian terdiri atas bencana tanah longsor, bencana banjir, hingga angin puting beliung di beberapa wilayah di Jawa Barat.
“Ini data kejadian selama siklon tropis Cempaka dan Dahlia yang tercatat melalui Pusdalops BPBD Jabar,” kata Kepala BPBD Jabar Dicky Saromi, Sabtu (2/12/2017).
Bencana yang terjadi di antaranya tanah longsor di Kabupaten Garut sebanyak satu kejadian, Kabupaten Kuningan tujuh Kejadian, Kabupaten Cianjur dua kejadian, Kabupaten Sukabumi 42 kejadian, Kota Bogor empat kejadian, Kabupaten Bogor satu kejadian, Kabupaten Indramayu dua kejadian dan Kabupaten Bandung Barat dua kejadian.
“Totalnya ada 61 kejadian bencana tanah longsor,” ungkapnya.
Baca juga:
Kenapa Badai Dinamai Bunga dan Buah?
Siklon Dahlia hingga 3 Desember
Untuk banjir, terjadi di Kabupaten Cianjur sebanyak satu kejadian, Kabupaten Sukabumi enam kejadian, Kabupaten Indramayu satu kejadian dan Kabupaten Bandung dua kejadian.
“Total 10 kejadian bencana banjir,” ungkapnya.
Sedang wilayah yang terdampak angin puting beliung, yakni Kabupaten Garut dengan dua kejadian, Kabupaten Subang satu kejadian, Kabupaten Sumedang satu Kejadian, Kabupaten Sukabumi 20 kejadian, Kota Cirebon satu kejadian, Kabupaten Bogor satu kejadian, Kabupaten Tasikmalaya satu kejadian, Kabupaten bandung dua kejadian dan Kabupaten Bandung Barat dua kejadian.
“Total 31 kejadian bencana angin puting beliung,” ujar Dicky.
Bibit Siklon Baru
Perlu diketahui, setelah setelah siklon tropis Cempaka dan siklon tropis Dahlia, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat agar mewaspadai kondisi cuaca ekstrem yang merupakan potensi dampak dari dua bibit siklon tropis baru.
"Pada tanggal 1 Desember 2017, BMKG memantau siklon tropis Dahlia, bibit siklon tropis 93W dan bibit siklon tropis 97S," kata Kepala BMKG Prof Dwikora Karnawati, seperti dikutip dari Antaranews, Sabtu (2/12/2017).
Dwikora mengungkapkan, bibit siklon tropis 93W terpantau di Laut Andaman sebelah utara Aceh, dengan kecepatan maksimum 56 kilometer per jam.
Bibit siklon 93W itu bergerak ke arah timur menjauhi Indonesia dan intensitasnya diperkirakan stabil.
Dampak dari bibit 93W berupa hujan dengan intensitas sedang-lebat di wilayah Aceh bagian utara, serta angin kencang hingga lebih dari 37 kilometer per jam di Aceh dan Selat Malaka bagian utara. Selain itu, gelombang 2,5-4 meter di perairan Lhokseumawe, perairan Sabang, serta perairan utara dan barat Aceh.
Baca juga:
Ada Supermoon pada 3 Desember
Cempaka dan Dahlia Menghilang, Datanglah Dua Bibit Siklon Tropis Baru
Sementara bibit siklon tropis 97S terpantau di Samudera Hindia sebelah selatan Nusa Tenggara TImur, dengan kecepatan angin maksimum 28 kilometer per jam.
Bibit siklon 97S bergerak ke arah barat daya dan menjauhi Indonesia, serta diperkirakan akan mengalami peningkatan intensitas.
Dampak dari bibit 97S berupa hujan dengan intensitas sedang-lebat di Nusa Tenggara Timur, serta gelombang 2,5-4 meter di perairan barat Lampung, Selat Bali, Selat Lombok, Selat Alas bagian selatan, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Jawa Timur hingga Lombok. (EBC/SA)