BerandaHits
Rabu, 6 Jul 2021 10:14

5 Negara Ini Bangkrut Karena Kebanyakan Utang

5 negara ini pernah bangkrut karena nggak sanggup bayar utang. (Kiplinger via Liputan6)

Utang bagi sebuah negara adalah hal yang wajar. Tapi, sejumlah negara ini bangkrut karena nggak bisa mengelola utang sehingga terus menumpuk. Negara mana saja?

Inibaru.id – Akhir-akhir ini, utang negara kita menjadi topik yang cukup kontroversial. Pasalnya, Indonesia tengah memiliki utang yang terus bertambah hingga berada pada angka fantastis yaitu Rp 10 ribu triliun pada 2024 nanti. Sejumlah kalangan menganggap angka tersebut begitu mengkhawatirkan.

Nggak hanya Indonesia, beberapa negara di dunia ini bahkan telah dinyatakan bangkrut karena terlilit utang yang begitu besar. Negara mana saja yang dimaksud?

1. Yunani

Yunani nggak sanggup membayar utang senilai 138 miliar dolar AS atau Rp 1.987 triliun (kurs Rp 14.400 per dolar AS) pada 2012 lalu. Kemudian, pada 2015, negara ini disebut-sebut sudah bangkrut karena utangnya terus meningkat hingga 360 miliar dolar AS atau Rp 5.184 triliun. Kenaikan utang ini membuat jumlah orang miskin di sana melonjak.

Pengangguran di Yunani naik dari 10,6 persen pada 2004 menjadi 26,5 persen pada 2014. Sementara, pada 2015 jumlah tunawisma meningkat 40 persen.

Salah satu langkah yang diambil Yunani untuk memperbaiki keadaan adalah kembali ke pasar obligasi internasional sejak 2017 setelah sebelumnya sempat “menghilang” akibat krisis.

2. Argentina

Argentina mengaku nggak sanggup membayar utangnya. ((REUTERS/Marcos Brindicci via CNN)

Argentina dinyatakan gagal bayar (default) karena nggak bisa melunasi utang. Hal ini berawal dari kebijakan pemerintah Argentina yang mematok 1 dolar AS sama dengan 1 peso Argentina. Parahnya, mata uang Argentina dengan dolar AS menjadi nggak akurat sehingga menimbulkan kepanikan. Banyak masyarakat yang akhirnya menarik uang mereka di bank.

Untuk mengatasi masalah ini, Argentina mengajukan utang ke IMF pada 2018 sebesar 50 miliar dolar AS atau Rp 720 triliun. Sayangnya, sebesar Rp 648 triliun nggak sanggup mereka kembalikan pada tahun ini. Pemerintah mengaku nggak punya dana untuk membayarnya.

3. Zimbabwe

Zimbabwe juga termasuk negara yang “ambyar” karena terlilit utang. Jumalahnya hingga 4,5 miliar dolar AS atau Rp 64,8 triliun pada 2008 silam. Tingkat pengangguran Zimbabwe juga melonjak hingga 80 persen.

Masyarakat Zimbabwe nggak lagi menggunakan bank, membayar pajak, atau menggunakan mata uang nasional sebagai alat jual beli. Masyarakat di sana lebih memilih berjual beli dengan sistem barter karena hiperinflasi yang terjadi.

4. Venezuela

Masyarakat Venezuela terpaksa mengais sisa-sisa makanan di perkotaan untuk bertahan hidup. (The Times)

Pada 2017 lalu, Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan pemerintahannya nggak bisa membayar semua utangnya. Dia mengaku Venezuela dan perusahaan minyak negara tersebut akan meminta restrukturisasi terhadap pembayaran utang.

Maduro mengatakan perusahaan minyak negara sudah membayar utang sebesar 1,1 miliar dolar AS atau Rp 1.584 triliun. Dia menyebut jumlah itu cukup besar untuk sebuah negara yang saat ini hanya mempunyai dana 10 miliar dolar AS atau Rp 144 triliun di bank.

Venezuela tercatat mempunyai utang kepada sejumlah negara termasuk Tiongkok dan Rusia.

Ketika utang melonjak, masyarakat miskin ikut meningkat jumlahnya. Sebagian besar masyarakat nggak mampu membeli bahan pokok karena harga melonjak lebih cepat ketimbang upah.

5. Ekuador

Pemerintah Ekuador menyatakan nggak mau membayar utangnya kepada hedge fund asal AS dengan alasan nggak bermoral. Sebenarnya, negara ini mampu lo membayar utang yang mencapai 10 miliar dolar AS atau Rp 144 triliun itu. Ekuador memiliki sumber daya alam cukup banyak.

Namun, pemerintah memang enggan membayar utang tersebut. Mereka mengklaim bahwa utang itu terjadi di masa lalu yang disebabkan aksi korupsi di pemerintahan sebelumnya.

Ekuador memperoleh pinjaman sebesar 643 juta dolar AS atau Rp 9,25 triliun dari IMF pada 2020 silam. Dana tersebut digunakan untuk pembiayaan darurat menangani pandemi Covid-19.

Itu dia 5 negara yang kesusahan membayar utangnya. Semoga Indonesia nggak seperti itu ya. (CNN/IB21/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: