BerandaHits
Jumat, 6 Jul 2023 15:37

25 Ribu Vaksin untuk Cegah Penyebaran Antraks di Jawa Tengah

Pemprov Jateng menyiapkan 25 ribu vaksin untuk mencegah penyebaran antraks. (Shutterstock)

Sebanyak 25 ribu dosis vaksin antraks telah disiapkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk mencegah penyebaran penyakit ini.

Inibaru.id – Untuk mencegah penyebaran penyakit antraks pada hewan ternak, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan menyiapkan 25 ribu dosis vaksin.

"Vaksin untuk kekebalan tersebut diberikan kepada ternak yang sehat tapi rentan, atau di daerah yang berbatasan langsung dengan daerah terdampak antraks," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng, Agus Wariyanto, di Semarang, Kamis (6/7).

Agus mengatakan, tindakan antisipasi ini menjadi lebih penting dalam menghadapi penyakit antraks yang merupakan zoonosis. Artinya, dapat menular dari hewan ke manusia.

"Ternak yang terjangkit antraks harus diobati sampai sembuh, dan jika mati maka bangkainya harus mendapat perlakuan khusus, kalau dikubur harus dicor beton karena sporanya bisa hidup hingga 75 tahun," jelasnya.

Selain memberikan vaksin, kata Agus, pihaknya bakal memperketat pengawasan pada lalu lintas ternak dan proses jual beli di pasar hewan.

Antraks dapat menjangkiti manusia jika mengonsumsi daging yang terkontaminasi virus tersebut. (Britannica)

“Kami memperketat pengawasan di pos lalu lintas ternak di Klaten, Purworejo, Magelang, dan surat keterangan asal ternak ini penting untuk pelacakan saat terjadi antraks,” ungkapnya.

Dia pun mengimbau masyarakat untuk nggak panik dan segera melapor ketika mengetahui ada ternak yang terkena antraks supaya penangan bisa dilakukan serta mencegah penyebaran.

“Yang penting jaga kesehatan, kalau terjadi harus ditangani sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur) dan cepat,” ujarnya.

Meski hingga kini masih dinyatakan nol kasus antraks, namun perlu diingat bahwa beberapa tahun silam Jawa Tengah pernah mengalaminya. Kasus ini ditemukan di Kabupaten Klaten pada tahun 1990, Kabupaten Semarang pada 1991, Kota Surakarta pada tahun 1991 dan 1992.

Bukan cuma itu, wilayah Kabupaten Boyolali juga pernah terjangkit antraks pada tahun 1990 hingga 1992 dan terakhir 2012. Ditambah, Kabupaten Karanganyar pada tahun 1992, Kabupaten Pati pada 2007, Kabupaten Sragen pada 2010 dan 2011 serta Kabupaten Wonogiri.

Melihat semua catatan itu, sepertinya nggak berlebihan ya jika dinas atau lembaga terkait bergerak cepat untuk mencegah penularan dan kerugian. (Siti Zumrokhatun/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024