BerandaFoto Esai
Selasa, 14 Des 2020 14:50

Menaklukkan Tantangan Akses Pendidikan Daring di Sumbawa

Media Indonesia/Susanto.

Transformasi di bidang pendidikan memang diperlukan, terutama untuk menanggulangi pandemi seperti sekarang ini. Itulah tantangan yang nggak mudah bagi para siswa di Sumbawa. Meski harus terbata-bata, mereka pantang menyerah.<br>

Inibaru.id - Nggak pernah terbayangkan dalam kondisi pandemi seperti sekarang, para pelajar di MTS Negeri 3 Sumbawa bisa belajar via daring. Tadinya, daerah perbatasan ini sulit diakses internet. Banyak juga yang akhirnya nggak punya gawai. Buat apa punya gawai kalau internet nggak ada? Begitu pikir mereka.

Seperti yang dilontarkan oleh Ramelianti, salah seorang murid di MTS Negeri 3 Sumbawa. Katanya di rumahnya sinyal nggak mendukung sehingga ketika mengakses internet, loading lambat sekali. Dia juga nggak punya gawai, jadi harus bergantian dengan kakaknya.

“Kalau kebutuhannya banyak ya ke sekolah. Ke sekolah naik cidomo (dokar) bayarnya Rp 5 ribu,” ujarnya.

Kesulitan sinyal tadi juga dibenarkan oleh Kepala Sekolah MTS Negeri 3 Sumbawa Lalu Istiqlal. Sinyal di sini memang sangat sulit. Wajar jika sebanyak 25 persen siswa nggak bisa ikut PJJ.

Sebagian juga nggak punya gawai dan nggak mampu beli kuota. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bagi mereka gawai nggak ada artinya tanpa sinyal yang memadai.

Sebagai solusi, banyak murid menuju ke sekolah untuk menggunakan bantuan jaringan internet yang disediakan oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi(BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

"Selama PJJ banyak siswa datang ke madrasah untuk mengakses internet gratis. Padahal rumah siswa jauh dari madrasah, bahkan siswa ada yang berjalan kaki 5 kilometer," kata Lalu.

Keluhan di MTs 3 nggak cuma urusan sinyal. Masalah lain juga muncul. Lantaran nggak terbiasa menggunakan internet untuk mengikuti pelajaran, mereka kesulitan mengoperasikan gawai. Meskipun demikian, kata Lalu, kesulitan itu menjadi pemicu untuk belajar. Lambat laun mereka bisa.

“Sisi positifnya, situasi pandemi menggembleng siswa agar memahami teknologi informasi," ucap Lalu. MTS Negeri 3 Sumbawa termasuk salah satu ruang publik yang dapat bantuan aksesibilitas jaringan internet dan telekomunikasi dari Bakti. Selain itu ada puskesmas dan kantor kelurahan.

Akses Penting untuk Membimbing Generasi Penerus

Kebutuhan internet juga dipaparkan oleh Staf Ahli Menteri Kominfo Prof Henri Subiakto yang ikut berkunjung ke NTB. Menurutnya, telekomunikasi dan aksesibilitas menjadi bagian penting untuk membimbing generasi bangsa, meski di wilayah terluar sekali pun.

"Terutama pendidikan karena pada masa pandemi diberlakukan sekolah online. BAKTI bertanggung jawab mempersiapkan infrastruktur dalam konteks tranformasi digital. Infrastruktur itu ada yang terkait fiber optic (Palapa Ring) dan BTS (base transceiver station)," kata Staf Ahli Menteri Kominfo Prof Henri Subiakto.

Prof Henri juga mengemukakan kalau pandemi ini seolah membuka mata setiap orang akan keharusan menggunakan teknologi. Terlebih karena larangan untuk berkumpul masih akan terus diberlakukan.

“Dari situ akhirnya jadi ada percepatan penggunaan,” sambungnya.

Lebih dari itu, Prof Henri berpendapat jika Bakti memiliki banyak pekerjaan rumah (PR) yang menanti. Misalnya menjangkau daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) dan perbatasan masih banyak yang belum tersentuh internet.

Tercatat pada 2020, terdapat 159 lokasi yang mendapat layanan program Akses Internet (Aksi) di bidang pendidikan oleh BAKTI Kominfo di Pulau Sumbawa.

Pendidikan sudah jelas adalah hak setiap warga negara agar tongkat estafet kemerdekaan ini nggak terputus begitu saja. Diharapkan, jaringan telekomunikasi dan aksesibilitas internet ini dapat menyingkirkan batu besar yang menghambat mimpi generasi muda.

Semoga infrastruktur di Sumbawa ini semakin merata ya, Millens. (IB28/E05)

Media Indonesia/Susanto.
Media Indonesia/Susanto.
Media Indonesia/Susanto.
Media Indonesia/Susanto.
Media Indonesia/Susanto.
Media Indonesia/Susanto.
Media Indonesia/Susanto.
Media Indonesia/Susanto.

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

KPU Jateng Fasilitasi Debat Cagub-Cawagub Tiga Kali di Semarang

4 Okt 2024

Masih Berdiri, Begini Keindahan Bekas Kantor Onderdistrict Rongkop Peninggalan Zaman Belanda

4 Okt 2024

Gen Z Cantumkan Tagar DESPERATE di LinkedIn, Ekspresikan Keputusasaan

4 Okt 2024

Sekarang, Video Call di WhatsApp Bisa Pakai Filter dan Latar Belakang!

4 Okt 2024

Mengapa Banyak Anak Muda Indonesia Terjerat Pinjol?

4 Okt 2024

Ini Waktu Terbaik untuk Memakai Parfum

4 Okt 2024

Wisata Alam di Pati, Hutan Pinus Gunungsari: Fasilitas dan Rencana Pengembangan

4 Okt 2024

KAI Daop 4 Semarang Pastikan Petugas Operasional Bebas Narkoba Lewat Tes Urine

4 Okt 2024

Indahnya Pemandangan Atas Awan Kabupaten Semarang di Goa Rong View

5 Okt 2024

Gelar HC Raffi Ahmad Terancam Nggak Diakui, Dirjen Dikti: Kampusnya Ilegal

5 Okt 2024

Kisah Pagar Perumahan di London yang Dulunya adalah Tandu Masa Perang Dunia

5 Okt 2024

Penghargaan Gelar Doktor Honoris Causa, Pengakuan atas Kontribusi Luar Biasa

5 Okt 2024

Ekonom Beberkan Tanda-Tanda Kondisi Ekonomi Indonesia Sedang Nggak Baik

5 Okt 2024

Tembakau Kambangan dan Tingwe Gambang Sutra di Kudus

5 Okt 2024

Peparnas XVII Solo Raya Dibuka Besok, Tiket Sudah Habis Diserbu dalam 24 Jam

5 Okt 2024

Pantura Masih Pancaroba, Akhir Oktober Hujan, Masyarakat Diminta Jaga Kesehatan

6 Okt 2024

Pasrah Melihat Masa Depan, Gen Z dan Milenial Lebih Memilih Doom Spending

6 Okt 2024

Menikmati Keseruan Susur Gua Pancur Pati

6 Okt 2024

Menilik Tempat Produksi Blangkon di Gunungkidul

6 Okt 2024

Hanya Menerima 10 Pengunjung Per Hari, Begini Uniknya Warung Tepi Kota Sleman

6 Okt 2024