BerandaFoto Esai
Senin, 31 Okt 2021 14:49

Kisah dari Semarang Utara, Butuh Sebulan untuk Bikin Satu Kapal

Tambakrejo di Semarang Utara dikenal sebagai salah satu penghasil kapal di Semarang. Beginilah potret keseharian mereka!

Inibaru.id – Kawasan Tambakrejo dan Tambaklorok di Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah, dikenal sebagai sentra pembuatan kapal. Hampir tiap hari kapal dan perahu dari kayu diproduksi di tempat ini.

Pengin mengenal lebih detail, saya pun langsung mengunjungi salah seorang pembuat kapal dari Kelurahan Tambakrejo. Saya bertemu Abdul Wahib, lelaki 47 tahun yang bertempat tinggal di sebelah dermaga. Selama 20 tahun menjadi pembuat kapal, dia sudah membuat puluhan kapal.

“Saya mengikuti jejak ayah saya yang dulu juga pembuat kapal sekaligus nelayan,” ujar Abdul, Jumat (29/10/2021).

Dia menambahkan, keterampilan membuat kapal memang hanya dipelajari ya dari sang ayah, tanpa menempuh pendidikan formal. Sisanya, dia belajar sendiri dan bertukar pikiran dengan kawan-kawannya sesama nelayan.

“Umur 15 tahun saya sudah belajar bikin kapal dari ayah, memang profesi ini niatnya mau diwariskan turun-tremurun. Belajarnya sambil kerja, ditekuni hingga bisa sendiri,” ujar Abdul.

Selain Abdul, saya juga bertemu Hanif. Lelaki berumur 34 tahun ini juga seorang pembuat kapal di Kelurahan Tambakrejo. Dia sudah menjadi pembuat kapal selama lima tahun terakhir.

“Dari kecil saya dibesarkan di Tambakrejo, jadi sudah terbiasa ikut ayah saat bekerja membuat kapal," terang lelaki yang menjadi pembuat kapal lantaran meneruskan profesi orang tuanya tersebut sembari sebagai mengukur kayu jati dengan penggaris.

Berbahan Kayu Jati

Saat saya menyambangi Hanif, dia tengah mempersiapkan kapal kayu yang belum lama ini dipesan orang. Dia mengatakan, kayu yang tengah diukurnya berjenis jati, yang nantinya akan dipakai sebagai pondasi utama kapal.

Agar bisa melengkung, kayu keras tersebut kemudian dibakar di atas bara api. Kayu dibakar hingga mendapatkan bentuk yang diinginkan.

Hanif sedang mengerjakan kapal selebar 3x7 meter yang nantinya bakal mampu menampung sekitar 20 orang. Rencananya, kapal penangkap ikan ini akan dijual seharga Rp 100 juta. Pembelinya adalah nelayan setempat.

Untuk mengerjakan kapal ini, Hanif membutuhkan waktu sekitar 1-2 bulan. (Triawanda Tirta Aditya/E03).

Pekerja pembuat kapal sibuk memasang mesin di atas kapal.
Salah seorang pekerja mengecek bagian bawah kapal yang sudah selesai dibuat.
Salah satu pekerja bersiap membuat kapal.
Pemandangan ratusan kapal yang bersandar di Semarang Utara.
Sebagian besar cara pembuatan kapal dipelajari secara otodidak.
Kayu dibakar menggunakan api agar bisa berbentuk melengkung.
Kayu dibakar menggunakan api agar bisa berbentuk melengkung.
Para pekerja pembuat kapal biasanya mulai bekerja dari pagi hingga sore hari.
Para pembuat kapal biasannya sudah membeli kayu jati dalam jumlah banyak untuk membuat kerangka kapal.
Kapal yang sudah terjual biasanya akan beroperasi di perairan Semarang Utara.

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024