BerandaFoto Esai
Senin, 18 Agu 2024 09:00

Ketika Para Lansia Lomba Menerbangkan Pesawat

Lomba 17-an di Panti Wreda Pengayoman Semarang.

Tentu saja bukan pesawat betulan, tapi yang terbuat dari kertas. Siapa yang paling jauh, dialah pemenangnya.

Inibaru.id - Keseharian Yunardi Pujianto yang penuh kedamaian berakhir saat seorang pengurus Panti Wreda Pengayoman Semarang yang berdiri di tengah lapangan memanggil namanya dengan pelantang suara. Alih-alih marah karena terusik, kakek 84 tahun itu justru semringah.

Hari itu, dalam rangka menyambut HUT ke-79 RI, pengurus pantiwreda di Jalan Singosari Timur, Kelurahan Wonodri, Kecamatan Semarang Selatan ini menggelar lomba 17-an untuk seluruh penghuni panti, nggak terkecuali Yunardi yang telah 2,5 tahun tinggal di tempat tersebut.

Ketika pengumuman dilantangkan, kami tengah mengobrol di salah satu lorong panti. Sebelumnya, Yunardi sedang duduk sendirian saat saya menemuinya. Dia adalah sosok yang terbuka. Kendati tampak mulai pikun, Yunardi banyak bercerita, termasuk momen yang membuatnya tinggal di panti itu.

"Baik-baik ya, Pah! Pokoknya, tiap bulan, dua kali kami nanti mampir," kenangnya, menirukan suara sang anak yang mengantarkan lalu meninggalkannya di pantilansia tersebut. "Ya, sudah. Di sini damai, makan tercukupi, tapi bosan," lanjutnya, tepat sebelum petugas memanggil seluruh penghuni panti.

Disambut Semringah

Bagi saya yang masih muda, hidup Yunardi adalah sebuah kemewahan; tenang, makan tercukupi, dan nggak perlu memikirkan kebutuhan materi karena anak-anak sudah mandiri. Namun, menjalani hari-hari yang monoton, meski penuh "kemewahan", rupanya tetaplah membosankan.

Hal ini bisa terlihat dari mimik muka seluruh penghuni panti yang, sebagaimana Yundardi, mendadak semringah begitu petugas meminta mereka berkumpul di tengah lapangan untuk ikut lomba. Tertatih, para oma-opa berkaus oranye itu berjalan pelan. Ada yang bekursi roda, ada yang bertongkat.

Lomba 17-an di panti yang berada di bawah Yayasan Pelkris itu dibagi dalam tiga cabang olahraga (cabor), yakni memancing ikan mainan, memasukkan bola di papan ke dalam lubang, dan menerbangkan pesawat kertas. Ketiganya diikuti peserta lomba dengan penuh semangat.

Meski raga telah renta dan gerakan acap gemetar, sorot mata mereka terlihat menyala. Para lansia ini juga cukup suportif dan saling dukung. Saat salah seorang dari mereka berlaga, yang lain menyemangati. Jika ada yang menang, semuanya bersorak gembira.

Sudah Merasa Terhibur

Dari ketiga cabor yang dilombakan, nggak ada satu pun yang dimenangkan Yunardi. Namun, dia sudah merasa terhibur dan cukup senang karena bisa ikut memperingati Kemerdekaan RI dengan penuh gegap gempita.

"Saya bersyukur. Para orang tua dihargai. Kami bergembira; tinggal menunggu saatnya dipanggil Tuhan," kelakarnya dengan suara agak bergetar. Dia tertawa, saya juga; tapi hati saya sesak, merasa terenyuh mendengarnya.

Tiap tahun, petugas Panti Wreda Pengayoman selalu mengajak para lansia untuk turut serta merayakan HUT RI. Pemimpin panti, Manis mengatakan, mereka diajak mencuci bendera Merah-Putih menjelang Hari Kemerdekaan, lalu menggelar upacara kemerdekaan pada 17 Agustus.

"Sebelumnya, lomba 17-an hanyalah pemeriah; tapi tahun ini ada hari khusus," terangnya. "Kami pilih lomba yang bergembira dan memupuk kerja sama antar-oma-opa. Untuk hadiahnya, kebanyakan kebutuhan harian mereka seperti minyak kayu putih sampai sabun."

Hari itu, saya sedih sekaligus senang. Tawa gembira para lansia itu ibarat musik merdu yang menyentuh hati, tapi mengingat kisah pilu mereka yang "ditinggalkan" keluarga membuatnya seperti lagu sendu di Hari Merdeka. Sehat-sehat, Yunardi dan kawan-kawan. (Murjangkung/E03)

Dengan semangat yang tersisa, mereka menunggu giliran ikut lomba.
Pesawat kertas yang masing-masing bertuliskan nama penghuni panti telah mendarat.
Berkolaborasi untuk memasukan bola ke dalam lubang.
Lomba menerbangkan pesawat; yang terjauh adalah pemenangnya.
Menunggu giliran berlomba dengan bermain bendera.
Suasana meriah lomba 17-an di Panti Wreda Pengayoman Semarang.
Bersiap menerbangkan pesawat.
Seorang kakek penghuni panti melewati lorong untuk bersiap mengikuti perlombaan.
Petugas Panti Jompo Panti Wreda Pengayoman memberi semangat para penghuni panti yang sedang mengikuti lomba.
Mengail ikan mainan terlihat sederhana, tapi cukup untuk membuat penghuni panti semringah.

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: